Sebagai provinsi pegunungan dengan situasi topografinya yang sulit, maka kecamatan-kecamatan pedalaman dan pelosok di provinsi Dien Bien sedang menjumpai kesulitan dalam menyelesaikan kriterium-kriterium dalam program target nasional tentang pembangunan pedesaan baru, misalnya, pembangunan jalan-jalan pedesaan, memusatkan sawah dan lain-lain. Akan tetapi, selangkah demi selangkah mengatasi kesulitan maka banyak kecamatan di kabupaten Muong Lay sedang berusaha menyempurnakan sistim jalan pedesaan agar sesuai dengan kriterium yang diajukan. Pada tahun 2014, semua kecamatan di kabupaten Muong Ang dan kabupaten Dien Bien berusaha mencari kriterium-kriterium tentang kebudayaan, sosial dan lingkungan hidup. Di sini, pemerintahan daerah menaruh perhatian dalam mencanangkan gerakan menjamin kebersihan lingkungan hidup kepada setiap penduduk dan ormas-ormas. Legiun Veteran Perang, Asosiasi Wanita, Asosiasi Kaum Lansia telah ikut serta secara hangat. Lu Van Vin, Kepala badan perwakilan Asosiasi Lansia provinsi Dien Bien mengatakan: “Pembangunan pedesaan baru dan pelestarian lingkungan hidup adalah pekerjaan dari seluruh sistim politik, tetapi, kami menetapkan adanya partisipasi para lansia di pedesaan. Bisa dikatakan bahwa sekarang ini, masalah lingkungan hidup adalah masalah mendesak yang sangat diperhatikan oleh Partai Komunis dan Negara. Diantaranya, masalah lingkungan hidup ada banyak isi dimana kaum lansia bisa ikutserta. Misalnya, masalah membela sumber air, mengelola dan mengumpulkan zat limbah di gugus pemukiman penduduk atau masalah penghijauan untuk melestarikan lingkungan hidup juga bertujuan untuk membangun pedesaan baru”.

Dalam pada itu, di kabupaten Muong Lay, seiring dengan investasi dari Negara, kabupaten ini juga menggelarkan program-program untuk mengupgrade dan memperbaiki infrastruktur demi perkembangan ekonomi daerah untuk melaksanakan tujuan pembangunan pedesaan baru. Pemerintahan, semua badan dan ormas di kabupaten Muong Lay telah mengerahkan semua sumber daya dan melakukan program bantuan kepada rakyat berupa bibit pohon, ternak untuk dilaksanakan secara eksprimen dan menggandakan pola produksi. Bibit-bibit tebu, kopi, kedelai dan lain-lain juga ditanam di kabupaten ini dan menjadi salah satu jenis pohon untuk mengentas dari kelaparan dan kemiskinan di kabupaten Muong Lay. Dalam pada itu, kabupaten Muong Cha melaksanakan dengan baik penyerahan hutan kepada komunitas untuk dikelola dan dilestarikan. Pola ini sedang selangkah demi selangkah menegaskan kemasuk-akalan dan hasil-gunanya. Nguyen Tuan Quang, Kepala Biro Polisi Kehutanan kabupaten Muong Cha mengatakan: “Dulu, hutan hampir-hampir tidak ada tuan. Sekarang ini, hutan telah diserahkan kepada setiap dukuh dan dukuh menyerahkan hutan kepada kelompok-kelompok keluarga, maka kesedaran rakyat dalam melestarikan hutan telah meningkat”.

Dukuh Trong Dinh diserahi 700 hektar hutan dan dukuh Huoi Toong diserahi 200 hektar hutan untuk dikelola dan dilestarikan. Kalau di dukuh Trong Dinh, pada pokoknya adalah hutan perawan, maka di dukuh Huoi Toong pada pokoknya adalah hutan reboisasi. Akan tetapi, seperti yang dikatakan oleh sesepuh dukuh Thao Cho Pao di dukuh Huoi Toong, semua hutan harus dilestarikan demi kehidupan diri sendiri dan anak, cucu di kemudian hari. Sesepuh dukuh Thao Cho Pao merasa gembira karena penduduk di dukuhnya mengerti arti penting penjagaan dan pelestarian hutan, bersamaan itu, hanya 1 sampai 2 tahun lagi, ketika hutan sudah bisa dieksploitasi, maka kehidupan rakyat akan meningkat. Sekarang ini, setiap keluarga yang turut menerima hutan akan mendapat uang bantuan setiap bulan, maka rakyat merasa sangat tenang.