Dukuh Hum di provinsi Son La melaksanakan wisata masyarakat, turut membangun pedesaan baru

BUI HANG
Chia sẻ
(VOVworld) – Mengembangkan wisata masyarakat dengan mengembangkan nilai budaya tradisional etnisnya merupakan cara yang sedang dilaksanakan oleh rakyat etnis minoritas Thai di dukuh Hum, kecamatan Chieng Xom, kota Son La, provinsi Son La, (Vietnam Utara).

(VOVworld) – Mengembangkan wisata masyarakat dengan mengembangkan nilai budaya tradisional etnisnya merupakan cara yang sedang dilaksanakan oleh rakyat etnis minoritas Thai di dukuh Hum, kecamatan Chieng Xom, kota Son La, provinsi Son La, (Vietnam Utara). Jumlah uang yang diperoleh dari usaha wisata ini belum banyak tetapi telah dan sedang membuka satu arah perkembangan baru bagi dukuh-dukuh di daerah pegunungan Son La dalam membangun pedesaan baru.

Dukuh Hum di provinsi Son La melaksanakan wisata masyarakat, turut membangun pedesaan baru - ảnh 1         

Membuat jalan masuk dukuh Hum
(Foto: thiduakhenthuongvn.org.vn)


Dukuh Hum, kecamatan Chieng Xom mempunyai posisi yang cukup kondusif,  terletak di dekat kota Son La dengan 125 kepala keluarga yang pada pokoknya adalah warga etnis minoritas Thai yang tinggal sudah sejak lama di sini. Dari tahun 2012,  dipilih oleh provinsi Son La sebagai pilot proyek dukuh wisata masayrakat, rakyat dukuh Hum ini aktif belajar untuk melaksanakan usaha wisata secara profesional, memperkenalkan ciri-ciri indah tradisional etnisnya dan meningkatkan pendapatan rakyat. Usaha memperhatikan pengembangan pariwisata di dukuh Hum ini telah membantu rakyat selangkah demi selangkah lepas dari kemiskinan dan berusaha membangun pedesaan baru secara sukses. Mulanya adalah petani, sekarang ini melaksanakkan usaha wisata, maka rakyat merasa bingung dan khawatir, karena selama banyak generasi ini mereka hanya tahu melakukan usaha pertanian saja. Saudari Lu Thi Chien, anggota Asosiasi Wanita dukuh Hum mengenangkan kembali akan hari-hari pertama itu sebagai berikut: “Pada permulaan, saya dan kaum wanita di dukuh sangat khawatir, karena semua orang mengetahui bahwa usaha wisata akan lebih sulit terbanding dengan usaha pertanian. Kemudian, mendapat bimbingan tentang cara melakukan interaksi, perkenalan dan sosialisasi tentang ciri-ciri budaya khas yang sudah ada, maka kami telah percaya diri dalam usaha wisata”.

Dukuh Hum di provinsi Son La melaksanakan wisata masyarakat, turut membangun pedesaan baru - ảnh 2          

Kursus latihan tentang cara melaksanakan wisata masyarakat di dukuh Hum
(Foto: sonla-tourism.com)

Rakyat etnis minoritas Thai mempunyai banyak ciri budaya yang khas, dari kuliner sampai adat istiadat, kepercayaan, pesta, permainan rakyat dan lain-lain. Oleh karena itu, memanfaatkan semua nilai budaya tradisional etnis untuk mengembangkan wisata merupakan arah permulaan yang ditetapkan oleh Badan Wisata Masyarakat dukuh Hum. Dari itu, keunggulan tentang kesenian dikembangkat secara mutlak. Dari adanya dua tim kesenian pada permulaannya, dukuh telah membentuk satu tim kesenian wisata dan setiap cabang Asosiasi Wanita juga membentuk tim-tim kesenian lainnya. Selain dapat menikmati kesenian, ketika datang ke dukuh Hum, wisatawan akan dapat langsung ikut serta dalam semua aktivitas produksi sehari-hari dari rakyat seperti misalnya berhuma, menangkap ikan, menenun kain membuat masakan-masakan tradisional dari etnis minoritas Thai. Quang Van Kho, Wakil Kepala Badan Wisata Masyarakat dukuh Hum memberitahukan: “Khususnya tentang kuliner, dukuh Hum kami mempunyai sangat banyak masakan enak yang digemari wisatawan. Yang tipikal ialah nasi ketan, nasi Lam, ikan bakar dan lain-lain. Semuanya adalah masakan-masakan tradisional rakyat etnis minoritas Thai masa dulu dan sekarang”.

Dukuh Hum di provinsi Son La melaksanakan wisata masyarakat, turut membangun pedesaan baru - ảnh 3          

Tim kesenian dukuh Hum
(Foto: chaobuoisang.net)

Untuk membantu rakyat tahu melaksanakan usaha wisata secara profesional, Dinas Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata provinsi Son La telah mengadakan kursus-kursus latihan tentang teknik memperkenlkan dan menyosialisasikan kebudayaan dan kuliner etnisnya, berbagi pengalaman dalam proses melaksanakan usaha wisata dan lain-lain. Quang Van Phong, Kepala dukuh Hum memberitahukan bahwa sejak melaksanakan usaha wisata, pemahaman rakyat telah mengalami banyak perubahan. Jalan dukuh, pemandangan alam dan lingkungan hidup selalu bersih dan indah. Disamping itu, setiap kali sebulan, para pejabat berkoordinasi dengan ormas-ormas di kecamatan  melakukan sosialisasi tentang pola pembangunan pedesaan baru kepada rakyat di dukuh Hum. Menetapkan wisata masyarakat sebagai cara pembangunan pedesaan baru, turut meningkatkan kehidupan materiil dan spirituil kepada mereka sendiri, maka setiap warga dukuh aktif ikut serta, dari menyosialisasikan, belajar cara menyulam selendang, menenun kain sampai memanifestasikan semua irama lagu rakyat etnis minoritas Thai, aktif melakukan koleksi untuk memperkenalkan dan menyosialisasikan semua ciri budaya yang khas dari etnisnya. Selain turut menyumbangkan tenaga kerja untuk memulihkan rumah panggung kuno dari etnisnya sebagai tempat melakukan aktivitas kebudayaan bersama, menyimpan benda-benda tradisional dari rakyat etnis minoritas Thai seperti pakaian, perkakas tenun, instrumen musik, alat kerja dan lain-lain, banyak kepala keluarga di dukuh Hum ini telah melakukan investasi untuk memugar rumahnya menjadi tempat penginapan untuk wisatawan dan menuju ke tujuan 100% kepala keluarga di dukuh akan melaksanakan wisata masyarakat. Quang Van Phong, Kepala dukuh Hum memberitahukan: “Kedatangan wisatawan ke dukuh Hum akan memberikan banyak kepentingan, baik dalam hal materiil maupun spirituil kepada rakyat, mereka merasa sangat gembira. Oleh karena itu, Badan Wisata dukuh telah berbahas agar pada akhir tahun 2013 ini dan awal tahun 2014 akan mengorganisasi kursus latihan tentang sulam-menyulam, menenun kain ikat, menyanyi dan menarikan tarian rakyat etnis minoritas Thai, permainan rakyat dan lain-lain kepada anak-anak  untuk mengabdi dan memuaskan wisatawan”.

     Dari tahun 2012 hingga sekarang, dukuh Hum telah menyambut kedatangan lebih dari 20 rombongan wisatawan, diantaranya ada banyak rombongan wisatawan mancanegara yang datang dari Republik Korea, Jepang, Australia, Polandia dan lain-lain. Jumlah uang yang diperoleh dari usaha wisata ini belum banyak, tapi, mengembangkan pariwisata dari nilai-nilai budaya tradisional telah dan sedang merupakan arah pembangunan pedesaan baru yang potensial di dukuh Hum maupun semua dukuh lain di daerah pegunungan Barat Laut./. 

Komentar