Provinsi Gia Lai Melestarikan dan Mengembangkan Kerajinan Menenun Kain Ikat yang Dikaitkan dengan Pariwisata

Nguyen Thao+Vinh Phong
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Menenun kain ikat merupakan kerajinan tradisional yang sudah lama ada dan berkaitan dengan kehidupan budaya dari masyarakat etnis Jrai dan Bahnar di Provinsi Gia Lai (Vietnam Selatan). Untuk melestarikan dan menyebarluaskan nilai khas dari kain ikat, menciptakan peluang-peluang baru dalam pengembangan ekonomi yang dikaitkan dengan pariwisata, Provinsi Gia Lai telah dan sedang melakukan banyak program dan cara kerja yang kreatif. 

Dalam waktu senggang selepas panen, hampir 30 perempuan etnis Bahnar dalam kelompok tenun Dusun 5, Kecamatan Po To, Kabupaten Ia Pa, Provinsi Gia Lai, bersama-sama menenun kain ikat di rumah panggung. Yang tertua berusia di atas 50 tahun, yang termuda adalah remaja. Mereka bersama-sama menenun setiap motif tradisional atau mendesain motif-motif baru pada baju dan rok.

Di Kecamatan Ia M’nong, Kabupaten Chu Pah, Provinsi Gia Lai, para perempuan etnis J’rai dalam Klub Tenun Desa Kep 2 telah memilih rumah panggung di tengah desa menjadi tempat untuk menenun dan memajang produk-produk kain ikat. Ini merupakan destinasi dalam tur wisata berbasis masyarakat di Desa Kep 2.

Ketika datang di sini, pengunjung dapat langsung melihat bagaimana perempuan J’rai menenun kain ikat, memandangi keindahan motif kain ikat pada setiap baju, rok, dompet, tas, coba menenun dengan alat tenun, dan membeli suvenir.

Provinsi Gia Lai Melestarikan dan Mengembangkan Kerajinan Menenun Kain Ikat yang Dikaitkan dengan Pariwisata - ảnh 1Wisatawan menawarkan pengalaman di Klub Tenun Desa Kep 2 (Foto: VOV)

Saudari H’ Uyen Nie, Kepala Klub Tenun, memberitahukan bahwa sekarang sudah ada badan usaha yang bekerja sama dengan Klub, menciptakan peluang baru untuk melestarikan dan mengembangkan kerajinan menenun kain tradisional. Berkat hal itu, produk-produk bisa dipasarkan, dan para perempuan masing-masing di desa memperoleh pendapatan sekitar 5 juta VND (200 USD) per bulan.

Asosiasi perempuan kami mengubah cara kerja, mengembangkan produk-produk kain ikat menjadi suvenir, memenuhi kebutuhan pengunjung. Para artisan secara langsung menerima prestasinya, dari situ mereka memiliki lebih banyak motivasi dan kegandrungan untuk melestarikan identitas kebudayaan.

Di Kecamatan Gla, Kabupaten Dac Doa, dengan dibentuk dan dipertahankannya kegiatan koperasi menenun kain ikat, selama hampir 10 tahun ini, lebih dari seratus pekerja dengan beberapa ratus alat tenun, telah menciptakan banyak produk unik yang kental dengan ciri budaya dari warga etnis minoritas daerah Tay Nguyen.

Untuk mempertahankan kerajinan menenun kain ikat tradisional, Kecamatan Gla telah membentuk proyek, bersamaan itu menyemangati serta memberikan bantuan material kepada koperasi untuk beraktivitas dan berkembang. Bengkel-bengkel tenun kain ikat milik para perempuan etnis Bahnar juga telah menjadi alamat dalam tur-tur wisata dan ingin dikunjungi wisatawan.

Provinsi Gia Lai Melestarikan dan Mengembangkan Kerajinan Menenun Kain Ikat yang Dikaitkan dengan Pariwisata - ảnh 2Busana kain ikat Jrai di satu acara peragaan busana tahun 2023 di Provinsi Gia Lai (Foto: VOV)

Di seluruh Provinsi Gia Lai sekarang terdapat lebih dari 100 Klub Tenun kain ikat dengan partisipasi dari lebih dari 1.600 perempuan. Angka ini sedang terus meningkat ketika kerajinan menenun kain ikat mendapat perhatian provinsi untuk disosialisasikan sebagai satu produk budaya yang esensial guna mengembangkan pariwisata. Ibu Nguyen Thi Thanh Lich, Wakil Ketua Komite Rakyat Provinsi Gia Lai, memberitahukan bahwa target provinsi ialah melestarikan, menyosialisasikan, dan menjadikan produk kain ikat sebagai barang dalam instansi pariwisata daerah:

Kami ingin memuliakan para artisan yang membuat produk artistik. Kami juga ingin tidak hanya menyosialisasikan, memperkenalkan produk-produk kain ikat saja, melainkan juga mengubahnya menjadi produk komersial untuk mengembangkan ekonomi Provinsi Gia Lai secara berkelanjutan.

Provinsi Gia Lai telah membawa kerajinan menenun kain ikat menjadi isi penting dalam proyek “Melestarikan dan mengembangkan nilai budaya tradisional yang baik dari masyarakat etnis-etnis minoritas yang dikaitkan dengan pengembangan pariwisata” dari Program target nasional pengembangan sosial-ekonomi daerah pemukiman warga etnis minoritas dan daerah pegunungan periode 2021-2030. Sekarang produk-produk kain ikat dipamerkan dan diperkenalkan dalam program-program pertunjukan gong dan bonang yang diselenggarakan secara permanen pada akhir pekan di Lapangan Persatuan Besar, jantungnya Kota Pleiku, Provinsi Gia Lai./.

 

Komentar