Adat menyedekahi cikal bakal kerajinan di semua desa kerajinan di Vietnam

Ngoc Anh
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Adat menyedekahi cikal bakal kerajinan merupakan tradisi yang baik di semua desa kerajinan di Vietnam, memanifestasikan rasa utang budi terhadap para pendiri yang membuka wawasan tentang cabang dan kerajinan kepada warga desa-nya. Ketika menyedekahi cikal bakal kerajinan, warga desa berharap supaya usaha kerajinan bisa berkembang, memohon satu kehidupan cukup sandang, cukup pangan dan berbahagia.. Setiap tahun, di semua desa kerajinan diadakan hari haul cikal bakal kerajinan untuk memuliakan dan menyatakan terima kasih kepada orang-orang yang berjasa itu. 
Adat menyedekahi cikal bakal kerajinan di semua desa kerajinan di Vietnam - ảnh 1Altar pemujaan Dewa Desa. (Foto: internet) 

Di Viet Nam ada hampir 5.400 desa kerajinan, di antaranya ada kira-kira 2.000 desa kerajinan tradisional. Mayoritas desa kerajinan di Vietnam menyedekahi cikal bakal kerajinan, terutama di desa-desa kerajinan tradisional yang mempunyai sejarah lama. Di semua desa kerajinan di Vietnam, warga di desa bisa mendirikan altar pemujaan cikal bakal di rumah, tapi umumnya mereka mendirikan tempat pemujaan, pagoda, kuil untuk menyedakahi cikal bakal kerajinan di desanya sendiri .

Khususnya di banyak desa, ada cikal bakal yang dimuliakan warga dengan menganggapnya sebagai dewa desa. Doktor Nguyen Vi Khai, Wakil Ketua Dewan Konsultasi Asosiasi Desa Kerajinan Vietnam memberitahukan: “Desa kerajinan dan acara menyedekahi cikal bakal kerajinan bersangkutan satu sama lain secara erat. Acara menyedakahi cikal bakal kerajinan  ada tidak hanya di Viet Nam saja, melainkan di banyak negara di dunia, khusus-nya di Asia, misal-nya Jepang, Tiongkok, Republik Korea dan lain-lain. Menyedekahi cikal bakal kerajinan di Vietnam mempunyai ciri-ciri khas yaitu menyedekahi cikal bakal kerajinan dikaitkan dengan berbagai pesta, aktivitas-aktivitas temu pergaulan antar-gilda dan kerajinan yang lain untuk tetap hidup dan berkembang bersama”.

Diperkirakan, di Viet Nam ada kira-kira 130 cikal bakal kerajinan. Kota Hanoi merupakan salah satu di antara daerah-daerah yang mempunyai desa kerajinan yang paling banyak. Misal-nya Desa kerajinan Mozaik Chuon Ngo yang mempunyai cikal bakal kerajinan adalah Truong Cong Thanh, seorang hulubalangpada zaman Dinasti Ly, cikal bakal perempuan dari desa  kerajinan menenun kain sutra Van Phuc yang bernama A La Thi Nuong pada abad IX; Desa potret Lai Xa dengan bapak Khanh Ky sebagai cikal bakal kerajinan desa. Cikal bakal dari banyak cabang kerajinan-cikal bakal kerajinan yang pertama adalah Raja Hung, orang yang berjasa mendirikan Negara Vietnam.

Adat menyedekahi cikal bakal kerajinan merupakan adat-istiadat dan ritual yang suci dari warga desa-desa. Setiap tahun, acara menyedekahi cikal bakal kerajinan selalu diadakan pada hari lahir atau hari wafatnya cikal bakal kerajinan. Warga di desa-desa yakin bahwa menyedekahi cikal bakal kerajinan akan mendapat berkah yang mereka berikan kepada warga desa untuk bisa mengkonservasikan dan mengembangkan kerajinan-nya. Guru, peneliti kebudayaan Vu Ngoc Khoi, memberitahukan: Moral dikaitkan dengan menyedekahi cikal bakal kerajinan. Pekerjaan menyedekahi cikal bakal kerajinan membuktikan bahwa kita memanifestasikan sikap dalam memberikan balas budi terhadap jasa dari para pendahulu yang telah menerobos dan membuka jalan bagi kerajinan. Kalau kita mengambil sikap berterimakasih dan memberikan balas budi seperti itu, di kemudian hari pasti kita bisa berkembang”.

Orang Vietnam mempunyai satu pepatah: “Makan buah-buahan ingat kepada penanamnya”; “Minum air ingat kepada sumber-nya”. “Hidup jauh dari kampung halaman, tapi tidak menjauhi cikal bakal”. Para artisan dan tukang berkaitan dengan bumi tempat lahir dan dapat belajar kerajinan, demi alasan sendiri hidup jauh dari kampung halaman dan datang ke daerah yang lain untuk hidup, mereka selalu mempunyai fikiran menjaga kerajinan. Rasa hutang budi terhadap para cikal bakal kerajinan dalam hati mereka tidak hilang, tapi sebaliknya mereka menanam bibit dari rasa hutang budi di bumi tempat mereka hidup dengan cara-cara melakukan kerajinan, menegakkan kerajinan baru dan membentuk tradisi menyedekahi cikal bakal kerajinan. Adat menyedekahi cikal bakal kerajinan di semua desa di Vietnam memanifestasikan moral dari warga Viet Nam.

 

 

Komentar