Wisatawan memandangi gajah di Taman Nasional Yok Don (Foto: vov) |
Ketika sedang berjalan di jalan setapak di Taman Nasional Yok Don, Kecamatan Krong Na, Kabepaten Buon Don, Provinsi Dak Lak, gajah betina H'Blú melihat adanya makanan, segera mengirimkan sinyal ke teman-teman sejenisnya. Menyusul gajah H'Blú, gajah betina Kham Phanh pun segera melangkah maju menikmati pohon pisang yang telah tersedia. Usai makan, keduanya menuju ke tepian sungai untuk minum air dan mandi untuk dipandangi wisatawan.
Seluruh aktivitas kedua gajah tersebut berlangsung secara alami, tanpa tekanan atau perintah dari pawang gajah. Pengunjung berdiri pada jarak yang aman, memantau aktivitas gajah dan mendengarkan penjelasan pemandu wisata tentang karakteristik, informasi, pelatihan, dan perawatan untuk masing-masing gajah. Saudari Phan Ngoc Que Lam, seorang turis di Distrik 11, Kota Ho Chi Minh berbagi:
“Saya sendiri merasa nyaman ketika melihat gajah yang hidup di lingkungan alam seperti itu. Gajah adalah binatang liar, kalau dapat berada di hutan akan terasa lebih alami. Sesampainya di sini, dengan mendapat banyak informasi tentang gajah, saya merasa sangat senang dan ingin tahu lebih banyak tentang mereka.”
Wisata yang menawarkan pengalaman ini merupakan tur ekowisata yang ramah gajah yang diselenggarakan oleh Taman Nasional Yok Don dan Organisasi Fauna Asia dari tengah 2018, dengan tujuan melestarikan kawanan gajah tahanan di Dak Lak dalam kenyataan di mana gajah-gajah semakin tua dan lemah.
Saat ini terdapat 10 individu gajah yang mengikuti model tersebut, termasuk 6 ekor gajah betina yang senantiasa berkontak dengan pengunjung. Menurut Saudara Pham Xuan Quynh, petugas proyek Organisasi Hewan-hewan Asia, gajah-gajah yang berpartisipasi dalam program ini, benar-benar bebas di lingkungan semi-liar. Alih-alih duduk di punggung gajah, pengunjung bisa menyaksikan gajah dari jauh, melihat mereka makan, minum, mandi, tidur, berkeluyuran di hutan, dan sebagainya, tapi tidak berdampak langsung terhadap kehidupan mereka.
Selama 6 tahun terakhir, Taman Nasional Yok Don telah menerima kedatangan banyak pengunjung untuk mengunjungi dan merasakan tur ekowisata ramah gajah ini. Pada tahun 2023, tur ini diumumkan oleh Organisasi Rekor Vietnam sebagai salah satu dari 20 tur yang paling unik di Vietnam. Saudara Y Siem Hđok, pemandu wisata di Taman Nasional Yok Don, berkata bahwa pengakuan ini menunjukkan model pengalaman wisata ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi gajah dan lingkungan alam, tetapi juga sangat disukai dan didukung oleh banyak wisatawan.
“Wisata pengalaman ramah gajah saat ini menjadi tur yang menarik bagi wisatawan di dalam dan luar negeri, membawa nilai kemanusiaan pada individu gajah. Dalam proses ini, kami akan menyampaikan lebih banyak pesan kepada wisatawan untuk lebih menyukai gajah.”
Wisatawan dapat mendekati gajah dari jarak yang aman (Foto: vov) |
Seiring dengan model wisata ramah gajah, wisatawan pun yang datang ke Taman Nasional Peserta Yok Don juga dapat merasakan aktivitas lain, seperti: naik perahu di Sungai Serepok, memancing ikan, berkemah, memotret berbagai jenis burung, berjalan kaki di hutan, dan mencari tahu tentang ekosistem hutan, dan lain-lain.
Dengan keanekaragaman hayati, banyak spesies hewan dan tumbuhan langka, Taman Nasional Yok Don merupakan tempat dengan sumber makanan dan air serta kondisi habitat yang sesuai sehingga kawanan gajah domestik di Dak Lak dapat beradaptasi dan kembali ke kondisi kehidupan semi liar. Dengan demikian, menciptakan peluang bagi mereka untuk dilindungi dalam jangka panjang, lebih sehat dan lebih bebas, pada saat yang sama, hal ini juga menciptakan satu ragam wisata pengalaman yang unik sendiri unuk pengunjung ketika berwisata di Provinsi Dak Lak./.