Jalan pinus berusia ratusan tahun di Provinsi Gia Lai |
Jalan kecil itu panjangnya hanya hampir 1 km dan sudah beraspal. Di kiri-kanan jalan terdapat dua barisan pohon pinus kuno berdiri yang tegak lurus. Masyarakat setempat mengatakan bahwa pohon-pohon pinus sudah ada pada awal abad XX ketika Perancis hadir di daerah ini dan mendirikan Dinas Teh – Perkebunan teh yang pertama di daerah dataran tinggi Pleiku. Pohon pinus dan pohon teh ditanam oleh para pekerja di perkebunan Dinas Teh. Seiring berjalannya waktu, pohon-pohon pinus tumbuh semakin besar, memberi keteduhan di jalan antardesa dan menciptakan pemandangan yang puitis dan romantis. Bapak Do Xuan Thu, warga Kecamatan Nghia Hung, mengatakan:
“Dulu, ini hanya jalan lalu lintas biasa, namun seiring berkembangnya pariwisata, banyak wisatawan yang datang. Di sini setiap hari Sabtu, Minggu, terutama pada hari libur, Tahun Baru, dan Hari Nasional 2 September terjadi kemacetan karena banyaknya wisatawan. Bahkan ada wisman yang datang ke sini. Dari sini ke gunung berapi Chu Dang Ya berjarak sekitar 7 km, sehingga nyaman bagi wisatawan untuk mengunjungi gunung berapi”.
Bapak Doan Huu Bieu, pemilik warung kopi Phuoc Hy di jalan pinus berusia 100 tahun, mengatakan:
“Barisan pohon pinus kuno di sini berusia lebih dari 100 tahun. Pohon pinus kini telah menjadi tempat wisata. Wisatawan datang ke sini untuk mengambil foto, mengunjungi situs peninggalan bukit pinus, pagoda Buu Minh, dan gunung berapi Chu Dang Ya.”
Warung Memories Coffee di samping jalan pinus berusia ratusan tahun (Foto: VOV5/Ngoc Anh) |
Waktu terbaik untuk check-in di jalan pinus berusia ratusan tahun ini adalah pada bulan Oktober dan November ketika hutan bunga kipait sedang bermekaran dan kopi sedang dipanen. Waktu terindah untuk melihat jalan ini adalah pagi hari, saat matahari baru saja terbit, sinar-sinar matahari pertama menembus setiap dahan pohon, bayangan panjang di jalan sehingga menciptakan keindahan magis yang berkilauan. Ibu Pham Thi Phuong Nam, seorang turis dari Kota Hanoi, mengatakan:
Keluarga kami berkunjung ke sini untuk pertama kalinya. Saya merasa terkesan. Udara sejuk, segar, pemandangan menawan. Ini adalah tempat check-in yang ideal untuk pasangan. Pemandangannya sangat cocok bagi keluarga untuk piknik pada akhir pekan. Kelompok kami juga mengunjungi Bien Ho, gunung berapi Chu Dang Ya, membakar dupa dan melihat-lihat pamandangan di Pagoda Buu Minh. Jika saya mempunyai kesempatan, saya ingin kembali lagi ke sini”.
Jalan pinus yang sudah berusia ratusan tahun ini terletak sekitar 10 km dari pusat kota Pleiku dan sangat dekat dengan tempat-tempat wisata terkenal lainnya di Provinsi Gia Lai, seperti Bien Ho dan gunung berapi Chu Dang Ya. Setiap hari, jalan pinus berusia ratusan tahun ini menyambut kedatangan banyak wisatawan untuk berkunjung dan check-in.
Karena sejuknya jalan pinus berusia ratusan tahun, masyarakat lokal sering datang ke sini untuk melakukan jogging, berolahraga, atau bersepeda. Masyarakat setempat memanfaatkan pemandangan alam tersebut untuk mengembangkan pariwisata. Banyak warung kopi dibuka di kedua sisi jalan, didesain cukup unik, dengan bentuk mobil, pohon kopi ditanam di dalam warung kopi untuk menciptakan lanskap yang dekat dengan alam.
Di samping jalan pinus berusia ratusan tahun terdapat kebun teh hijau yang subur. Hamparan teh hijau lurus menghiasi pemandangan alam di sini dengan lebih puitis. Seorang warga Kecamatan Nghia Hung mengatakan:
“Selain pohon pinus berusia ratusan tahun, terdapat pula perbukitan teh yang juga bisa dijadikan tempat berfoto untuk wisatawan. Pada pagi harinya, anak-anak muda mengambil foto-foto dengan pepohonan pinus yang sangat indah. Pasangan juga sering mengambil foto pernikahan di sini. Pengunjung asing cukup banyak. Ada turis dari Australia, Amerika Serkat, Perancis... Di sekitar sini ada warung-warung kopi, disetiap meja biasanya ditanam pohon kopi di sampingnya, sehingga pelanggan bisa menikmati aroma bunga kopi.”
Jalan pinus berusia ratusan tahun ini dikenal sebagai jalan terindah di kota pegunungan Pleiku. Jalan ini juga dianggap sebagai paru-paru hijaunya Kota Pleiku./.