Bunga Mawar Baja Di Bidang Bedah Saraf

Kim Dung - Le Phuong
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Banyak pasien di Bagian Bedah  Saraf, Rumah Sakit Cho Ray, Kota Ho Chi Minh, Vietnam Selatan, sudah beken dengan citra seorang dokter perempuan satu-satunya dalam semua  operasi tengkorak. Itulah dokter perempuan Tran Thi Mai Linh yang diberikan julukan sebagai “bunga mawar baja” dengan daya tahannya dalam menghadapi tekanan pekerjaan, kapabilitasnya dalam kejuruan, tetapi dia juga memiliki hati yang hangat, dan menjadi sandaran spiritual  bagi para pasien di pintu maut. 
Bunga Mawar Baja Di Bidang Bedah Saraf - ảnh 1Dokter perempuan Mai Linh menyampaikan opsi pengobatan kepada para pemimpin rumah sakit (Foto; VOV)

Baru saja melakukan pembahasan dengan para rekannya di Bagian Bedah Saraf, dokter perempuan Bagian spesialis 2 Tran Thi Mai Linh, 39 tahun, dan sudah 14 tahun bekerja di bagian ini, bergegas-gegas naik tangga ke Bagian THT (Telinga-Hidung-Tenggorokan) untuk melakukan pembahasan khusus antar-bagian mengenai satu pasien yang menderita penyakit radang tulang, nekrosis tulang tengkorak, rahang, dan muka yang rumit.   

Sudah sejak menjadi mahasiswa praktikum, dokter perempuan Mai Linh sudah sangat menyukai bidang bedah saraf dan memilih jurusan bedah otak. Bagi dia, otak memiliki “daya tarik” dengan banyak misteri karena meskipun sains-teknologi sudah mengalami banyak perkembangan,  tapi masih ada hal-hal yang tidak bisa dijelaskan secara sistimatis dan harus diteliti selanjutnya.

Selain meningkatkan pengetahuan tentang jurusannya, dokter bedah tengkorak harus berlatih diri  secara serius untuk memperoleh ketelitian dan kecanggihan. Pada setiap operasi, bergantung pada situasi pasien masing-masing, Dokter Mai Linh memiliki pendekatan berbeda seperti mempelajari anamnesis keluarga, ciri-ciri karir, kebiasaan hidup dan sebagainya…. Perhatian itu membantu pengobatan lebih baik.

Di Rumah Sakit Cho Ray, rata-rata ada 20-30 bedah tumor otak dan lebih dari 30 bedah tulang punggung perminggu. Di samping itu, ada banyak operasi karena cedera dan patologi, maka pekerjaan sering kali kelebihan beban. Menurut Profesor Muda, Doktor, Dokter Huyng Le Phuong, Kepala Bagian Bedah Saraf, Rumah Sakit Cho Ray, satu operasi yang sulit bisa memakan waktu  dari 7 hingga 8 jam, operasi yang tidak sulit juga memakan waktu dari 3 hingga 4 jam.

Bagi dokter perempuan, daya tahan terhadap stres yang berkepanjangan biasanya lebih sulit dari pada dokter laki-laki, tapi dokter perempuan Mai Linh telah  berhasil mengatasi kebiasaan tersebut  karena kerja keras dan tekun dalam mengejar kegairahan. Dokter Huynh Le Phuong memberitahukan:

 “Selain ikut mengobati para pasien setiap hari, dokter Mai Linh juga ikut melakukan penelitian sains-teknologi di Bagian Bedah Saraf. Menurut saya, dokter Mai Linh mempunyai potensi besar dan adalah salah satu dokter yang akan berkembang dengan baik pada masa mendatang”.

Dengan kualifikasi tinggi dan pengabdian sepenuh hati demi pasien, dokter Mai Linh telah dianggap oleh para pasien dan sanak keluarga mereka sebagai seorang juru selamat yang telah menyelamatkan mereka dari pintu maut  akibat penyakit. Saudari Nguyen Thi Tam, di Provinsi Kien Giang, salah satu sanak keluarga pasien mengatakan bahwa sudah dua tahun sejak dokter Mai Linh langsung melakukan bedah tumor otak suaminya, hingga sekarang keluarganya masih sangat berterimakasih.

“Dia sangat bersemangat dalam melakukan pengobatan. Selama wabah dan jarak sosial, saya menelepon siang-malam untuk meminta bantuan, dia selalu mengangkat telepon dan memberikan petunjuk kepada saya untuk melakukan pertolongan pertama bagi suami saya di rumah”.

Dokter Bagian spesialis 2 Tran Thi Mai Linh adalah salah satu dokter perempuan yang jarang ada di bidang Bedah Saraf. Selama hampir 14 tahun bekerja, mengalami  banyak ketegangan dengan situasi kasus, tapi penyaksian para pasien yang pulih dengan cepat  justru merupakan  tenaga pendorong besar bagi dokter Mai Linh untuk mengatasi semua kesulitan dan terus mengejar kegairahan pada karir kedokteran.

Komentar