Kunjungan ini menegaskan kebijakan konsekuen Vietnam untuk mengembangkan hubungan kerja sama dengan Republik Korea ke level baru, sekaligus menyebarkan pesan tentang Vietnam yang sedang memasuki era baru, membutuhkan pendampingan dari sahabat-sahabat internasional, khususnya dari para mitra strategis komprehensif, di antaranya ada Republik Korea.
Sekjen To Lam dan Istri akan melakukan kunjungan Kenegaraan ke Republik Korea dari tanggal 10 hingga 13 Agustus. (Foto: VOV) |
Mitra Penting Utama Satu Sama Lain di Berbagai Bidang
Hubungan Vietnam-Republik Korea selama ini telah mengalami kemajuan luar biasa dan menjadi mitra penting utama satu sama lain di berbagai bidang.
Republik Korea sekarang menempati posisi pertama dalam investasi langsung di Vietnam, posisi ke-2 dalam kerja sama perkembangan (ODA), ketenagakerjaan dan pariwisata, posisi ke-3 dalam kerja sama perdagangan. Sebaliknya, Vietnam menjadi mitra ekonomi terbesar dari Republik Korea di ASEAN, menduduki 30% total investasi dan 50% total nilai perdagangan antara Republik Korea dan ASEAN. Kedua negara menargetkan untuk meningkatkan nilai perdagangan bilateral menjadi 100 miliar USD pada tahun ini dan 150 miliar USD pada tahun 2030 secara seimbang dan berkelanjutan.
Deputi Perdana Menteri Pemerintah, Menteri Luar Negeri Vietnam, Bui Thanh Son berbicara dalam acara “Pertemuan Republik Korea tahun 2025” |
Kedua negara selalu menciptakan kondisi-kondisi bagi satu sama lain untuk bekerja sama dan berinvestasi. Dalam acara “Pertemuan Republik Korea tahun 2025” yang berlangsung pada bulan Mei lalu, di Vietnam, Deputi Perdana Menteri Pemerintah, Menteri Luar Negeri Vietnam, Bui Thanh Son menekankan:
“Pemerintah Vietnam berkomitmen menciptakan lingkungan investasi yang liberal dan transparan, terus meningkatkan reformasi prosedur administrasi, manajemen pintar; melakukan revolusi tentang aparat..., menciptakan kondisi yang kondusif dan aktif membantu menangani semua problematik agar supaya badan-badan usaha asing, di antaranya ada badan usaha Republik Korea melakukan investasi secara stabil dan berjangka panjang di Vietnam”.
Sekarang, Republik Korea sedang aktif mendorong kerja sama dengan Vietnam di bidang-bidang kunci, seperti: industri berteknologi tinggi, transformasi digital, kecerdasan buatan, energi dan sebagainya.
Kerja sama antardaerah dan silaturahmi rakyat merupakan sorotan menonjol dalam hubungan Vietnam-Republik Korea. Sekarang, ada sekitar 100 pasangan hubungan tingkat daerah yang telah dibentuk, yang tipikal ialah Kota Da Nang (baru) menjalin hubungan kerja sama persahabatan dengan 8 daerah Republik Korea. Da Nang juga merupakan kota yang paling disukai masyarakat Republik Korea.
Kim Jong Hoon, Penjabat Wakil Kepala Direktorat Pariwisata Republik Korea, berbicara pada event “Korea Travel Festa 2025” (Foto: TITC) |
Republik Korea sekarang menjadi pasar pemasok wisatawan terbanyak untuk Vietnam. Pada tahun 2024, ada 4,6 juta wisatawan Republik Korea yang datang ke Vietnam. Jumlah wisatawan Vietnam yang berwisata ke Republik Korea mencapai 510.000. Pada 7 bulan pertama tahun ini, Vietnam menyambut kedatangan hampir 2 juta wisatawan Republik Korea. Kedua pihak juga secara rutin berkoordinasi untuk menyelenggarakan event-event promosi budaya dan wisata di masing-masing negara. Pada event “Korea Travel Festa 2025” yang berlangsung pada bulan Juni lalu di Kota Ho Chi Minh, Kim Jong Hoon, Penjabat Wakil Kepala Direktorat Pariwisata Republik Korea, menekankan:
“Event ini merupakan kesempatan bagi wisatawan Vietnam untuk datang, merasakan dan berhubungan dengan kebudayaan Republik Korea melalui aktivitas-aktivitas interaksi nyata. Melalui itu, turut membangkitkan minat dan perasaan positif terhadap pariwisata Republik Korea di kalangan masyarakat Vietnam."
Selain itu, sekarang ada hampir 100.000 keluarga multikultural Republik Korea – Vietnam. Menjelang kunjungan Kenegaraan Sekjen To Lam ke Republik Korea, dalam wawancara dengan Kantor Berita Vietnam, Presiden Republik Korea, Lee Jae Myung menegaskan bahwa silaturahmi rakyat merupakan jembatan yang kokoh untuk menghubungkan dan mendorong perkembangan kedua bangsa Vietnam dan Republik Korea.
Kunjungan menuju ke pembangunan yang berkelanjutan dalam hubungan Vietnam-Republik Korea
Pada latar belakang itu, kunjungan Kenegaraan Sekjen To Lam ke Republik Korea kali ini mencerminkan secara jelas perkembangan hubungan Vietnam-Republik Korea, yang dipupuk oleh pimpinan kedua negara selama tiga dekade. Semua diskusi dan kesepakatan dalam kunjungan ini menjadi komitmen bagi pembangunan yang berkelanjutan dari hubungan Kemitraan strategis komprehensif Vietnam-Republik Korea.
Duta Besar Vietnam untuk Republik Korea, Vu Ho dalam wawancara di Republik Korea (Foto: VNA) |
Menurut Duta Besar Vietnam untuk Republik Korea, Vu Ho, kunjungan ini mungkin akan meliputi banyak kegiatan beragam yang meliputi sorotan politik, kerja sama ekonomi-perdaganagn, budaya, kesenian dan silaturahmi rakyat. Kunjungan ini juga diharapkan akan membuka wajah baru bagi hubungan Kemitraan strategis komprehensif Vietnam-Republik Korea, yang tumbuh dengan baik, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Kunjungan Sekjen To Lam kali ini akan menjadi sumber dorongan besar bagi komunitas orang Vietnam di Republik Korea, merupakan simbol bagi perhatian Partai dan Negara Vietnam untuk para perantau Vietnam yang tinggal jauh dari Tanah Air pada umumnya dan di Republik Korea pada khususnya.
Di dunia dan kawasan pada umumnya, dua negara Vietnam dan Republik Korea pada khususnya juga sedang memasuki tahapan perkembangan baru. Inilah saat yang tepat bagi pemimpin kedua pihak untuk bersama-sama menyampaikan pesan tentang tekad kerja sama yang erat dan komprehensif. Isi-isi diskusi dalam kunjungan ini akan bersifat strategis, menetapkan hubungan Vietnam-Republik Korea untuk terus berkembang di era baru yang sedang terbentuk di kedua negara.