Taupan Doksuri merupakan taupan No.10 tahun 2017 yang melanda ke sebelah Utara propinsi Quang Binh (Foto : internet) |
Pada pekan lalu, kami menerima laporan pemantauan siaran Radio yang terinci dari 7-14/9 dari saudara Eddy Setiawan pada frekuensi 12020Khz dan 9840 Khz dengan penilaian SINPO 34443 dan 44444. Laporan pemantauan siaran Radio yang terinci dari saudara Eko Endri Wiyono di Nganjuk dari 1-9/9 pada frekuensi 12020Khz, dengan penilaian SINPO 44344. Dalam surat, saudara Eko Endri Wiyono memberikan penilaian tentang artikel mengenai Sepuluh Besar investor di Vietnam. Dalam surat, Anda menulis: “Pekembangan berbagai aspek dalam perekonomian membuat para investor semakin mau melakukan investasi di Vietnam”. Sedangkan, dalam artikel mengenai komponis Indonesia, James F. Sundah, Anda menulis: “Semangat lagu Lilin-lilin Kecil luar biasa. Mudah-mudahan, para komponis Indonesia semakin menggeliat ke dunia internasional dan berterimakasih kepada VOV5 karena telah meliput berita tentang komponis James F. Sundah”.
Saudara pendengar! Pada pekan ini, kami juga menerima banyak simpati dan empati dari para pendengar untuk warga di Vietnam Tengah yang baru saja mengalami taupan Doksuri. Dalam surat-nya, saudara Waluyo Ibn Disman menulis: “Saya turut prihatin dan berduka atas korban badai Doksuri.Semoga para korban pulih kembali. Tuhan memberkati kalian” Sedangkan, saudara Soeprijadi berbgai: “Semoga rakyat tetap tabah dan sabar atas musibah ini.”
Kami berterimakasih kepada saudara-saudara yang telah memberikan perasaaan dan perhatian terhadap warga dan negeri Vietnam kami. Taupan Doksuri melanda ke bagian Utara propinsi Quang Binh (Vietnam Tengah) pada siang tanggal 15/9/2017, sehingga menimbulkan kerugian hebat. Area aktivitas taupan ini sangat luas, sehingga menimbulkan ombak besar, kelongsoran tanah di sistem bendungan dari Propinsi Thai Binh sampai Propinsi Quang Binh. Taupan ini memakan korban 14 orang tewas dan puluhan ribu rumah, proyek umum mengalami kerusakan berat. Sekarang ini, semua daerah sedang dengan giat menggelarkan pekerjaan mengatasi akibat taupan, cepat menstabilkan kehidupan rakyat. Rakyat Vietnam di seluruh negeri telah bergotong royong memberikan sumbangan dan membantu warga di daerah taupan ini mengatasi sebagian kerugian-kerugian yang ditimbulkan taupan tersebut.
Jasa Grabbike di Vietnam (Foto : internet) |
Saudara-saudara pendengar! Pada pekan ini, banyak pendengar Indonesia menaruh perhatian pada jasa layanan Grabbike di Vietnam, di antaranya ada suadara Waluyo Dishman dan Magdalena. Menurut saudara Magdalena, jasa layanan Grabbike akan membantu para penumpang menjalankan mobilitas lebih kondusif.
Grabbike resmi berada di pasar Kota Ho Chi Minh pada akhir 2014. Sampai pertengahan Juni 2017, Grabbike resmi beraktivitas di pasar Kota Hanoi dan cepat berkembang. Hal yang amat kondusif dan mudah dipanggil, bisa menguasai informasi tentang sopir, harganya relatif murah, bisa mengontrol jumlah uang yang harus dibayar dan berhak memberikan penilaian terhadap pemasok jasa, semua-nya itu merupakan alasan-alasan yang membuat semakin banyak orang mau menggunakan jasa layanan Grabbike. Sedangkan, bagi para sopir yang mau ikut melakukan jasa ini juga tidak terlalu sulit. Cuma mempunyai sepeda motor dan smartphone dan beberapa jenis surat untuk membuat pendaftaran akan bisa berpartisipasi dalam jaringan jasa layanan ini ini.
Sekarang ini, ada puluhan ribu sopir Grabbike beraktivitas. Kriterium operasi Grabbike yalah memanfaatkan kendaraan-kendaraan pribadi yang dimiliki masyarakat untuk ikut membawa para penumpang publik. Pekerjaan ini membantu memanfaatkan kemampuan pengangkutan kendaraan. Trieu Quoc Dat, seorang mahasiswa tahun ketiga Institut Perdagangan Luar Negeri Hanoi memberitahukan: “Jasa layanan Grabbike sangat kondusif. Kami kadang-kadang melakukan kunjungan di lapangan, maka perlu berhimpun di satu alamat yang meskipun tidak jauh , tapi kami tidak tahu alamatnya, oleh karena itu, kami hanya perlu memanggil sopir Grabbike saja dan akan bisa tenang, mendapat layanan yang kondusif dan harganya murah sekali. Para anggota dalam keluarga saya, seperti nenek dan kakek juga sangat mau menggunakan jasa Grabbike”.
Menurut informasi dari Wakil Grab Vietnam, jasa Grabbike dicatat mencapai laju pertumbuhan baik, pendapatan para sopir berada di tarap stabil, bisa memenuhi kebutuhan kehidupan yang lebih baik lagi. Rata-rata, para sopir Grabbike berkerja separo waktu saja, tapi mendapat kira-kira 4 juta VND per bulan. Sedangkan, sopir yang bekerja penuh waktu bisa mencapai pendapatan sebanyak kira-kira 10 juta VND per bulan. Selain itu, pekerjaan ini mencapai pendapatan baik, waktu kerja selektif, bersifat sangat dinamis, sesuai dengan jadwal kerja setiap orang, oleh karea itu sangat cocok dengan banyak orang, seperti mahasiswa, pesonel kantor yang bisa merebut waktu untuk melayani para penumpang dan meningkatkan kualitas kehidupan.
Sekarang ini, citra para sopir Grabbike dalam pakaian seragam hijau telah menjadi beken dan kelihatan di mana-mana di seluruh jalan di kota-kota, seperti Kota Hanoi, Kota Ho Chi Minh dan lain-lain... Mudah-mudahan, saudara-saudara ketika berkunjung di Vietnam akan berkesempatan menggunaakan jasa layanan ini. Kota-kota mana di Indonesia yang menggunakan jasa layanan Grabbike ini? Marilah berbagi informasi tentang Grabbike kepada kami.
Saudara - saudara pendengar! Mudah-mudahan, penjelasan di atas memuaskan saudara-saudara. Kalau berminat mendengarkan, membaca kembali dan memberikan komentar tentang sistem Grabbike di Vietnam, silahkan akses website www.vovworld.vn. Semua pertanyaan dan surat dikirim via E-mail :indonesia.vov5@gmail.com. Surat tulisan tangan dikirim ke alamat: Jalan Ba Trieu, nomor 45, kota Hanoi, Vietnam.