Pada pekan lalu, kami menerima laporan hasil pemantauan siaran radio dari tanggal 1 sampai tanggal 6 April dari saudara Eddy Setiawan di Jakarta Timur, di antaranya memberitahukan bahwa gelombang radio stabil di kedua frekuensi 12020Khz dan 9840 Khz. Dari Kalimantan Barat, saudara Rudy Hartono mengirim laporan hasil pemantauan radio pada tanggal 6 April di frekuensi 12020 Khz, dengan SINPO 44444. Saudara Fachri di Pekan Baru mengirim laporan hasil pemantauan radio dari tanggal 1 sampai 7 April, yang memberitahukan bahwa kualitas gelombang cukup bagus di kedua frekuensi 9840Khz dan 12020 Khz, dengan SINPO 34343, 55444 dan 44444. Dari India, saudara Najimuddin mengirim laporan hasil pemantauan radio pada tanggal 8 April, dan saudara Muhamad Aqeel Bashir mengirim laporan hasil pemantauan radio pada tanggal 11 April, dengan SINPO 33222 dan 43333. Kami berharap Anda Sekalian terus mengirim laporan hasil pemantauan radio sehingga kami mengetahui situasi gelombang di wilayah-wilayah!
Ketika memberi komentar di Fanpage VOV5 Indonesia tentang reportase foto: “Menjelajahi Sa Huynh - Tempat dengan Pantai Terindah di Provinsi Quang Ngai (Vietnam Tengah)” , saudara Setyo Budiono dan Idris menulis: “Pokoknya di Vietnam banyak tempat yang Indah dan punya keistimewaan tersendiri”, “Banyak tempat wisata”. Sementara itu, saudara Nano Sa bertanya: “Air laut sepertinya tenang, mancing gimana ya…”. Kami sangat senang ketika semua reportase foto selalu menarik perhatian para pembaca.
Para pendengar saling berinteraksi di Fanpage VOV5 Indonesia |
Para pendengar yang budiman, Sa Huynh merupakan destinasi wisata terkenal di Provinsi Quang Ngai, dengan pantainya yang indah. Ada ratusan keluarga di sini yang mencari nafkah dari pekerjaan menangkap ikan. Dulu, para nelayan sering menangkap ikan di dekat pantai dengan alat tangkap yang masih sederhana seperti perahu layar dan perahu penangkap ikan. Kini, perahu-perahu sederhana tersebut telah digantikan oleh perahu-perahu penangkap ikan bermotor yang melintasi gelombang laut sampai daerah penangkapan ikan di Kepulauan Hoang Sa (Paracels) dan Truong Sa (Spratly).
Rubrik Ekonomi Vietnam dengan artikel “Provinsi Dien Bien Memanfaatkan Keunggulan untuk Mengembangkan Pariwisata” juga menarik perhatian para pendengar. Di Fanpage VOV5 Indonesia, saudara Awal meninggalkan komentar “Artikel menarik sekali…”. Sementara itu, saudara Nano Sa dan Idris saling berinteraksi juga: “wisata sejarah dan religi perlu dikembangkan.. “/ “Iya setuju dengan Nano Sa”/. siap Pak Idris, supaya anak cucu biar mengerti.... Oh ya, selamat Idul Fitri nggih, mohon maaf lahir batin, moga sehat selalu”. Para pendengar yang budiman, Fanpage VOV5 Indonesia kini tidak hanya menjadi tempat bagi para pendengar untuk menyampaikan perasaan dan komentarnya tentang artikel-artikel, tetapi juga menjadi tempat bagi Anda Sekalian untuk bertemu dan berinteraksi satu sama lain. Semoga Anda Sekalian terus mempertahankan suasana seru ini di Fanpage kami!
Kami mengucapkan terima kasih kepada saudari Hana di Jakarta yang telah berbagi tentang liburan Lebaran serta kue tradisional Ketupat. Mengenai pertanyaan Anda di atas, berikut ini penjelasan kami:
Setiap daerah di Vietnam mempunyai kue khasnya masing-masing yang tidak bisa kurang pada Tahun Baru Imlek atau Hari Raya Tet (biasanya jatuh pada bulan Januari atau Februari), tetapi paling familiar adalah “kue chung” dan “kue tet”.
Kue Chung dan kue Tet tidak bisa kurang pada Hari Raya Tet dari orang Vietnam (Foto: phunuonline.com.vn) |
Citra “kue chung” berbentuk persegi isinya ada nasi, daging, dan kacang hijau. Ini adalah makanan yang tidak bisa kurang dalam nampan hidangan pada Hari Raya Tet di Vietnam Utara. Sementara itu, di Vietnam Tengah dan Vietnam Selatan, “kue tet” menjadi sajian wajib saat menyambut Hari Raya Tet. “Kue tet” berbentuk silinder panjang dan dibungkus dengan daun pisang. Kue ini memiliki dua jenis isian, yaitu isi kacang hijau, daging berlemak dan isi manis yang ada pisang. “Kue chung” dan “kue tet” tradisional sama-sama mengandung keinginan masyarakat akan kehidupan yang sejahtera dan berkecukupan di awal tahun baru.
Khususnya, pada kesempatan Hari Haul Cikal Bakal Raja Hung setiap tahun (10 bulan ketiga kalender Imlek), “kue chung” yang berbentuk persegi melambangkan bumi dan “kue day” yang berbentuk lingkaran melambangkan surga merupakan produk hasil pertanian yang tidak bisa kurang dalam nampan persembahan kepada raja Hung dan leluhur.