PM Vietnam Nguyen Xuan Phuc menyampaikan pidato pada upacara pembukaan Konferensi ke-23 Masa Depan Asia

Chia sẻ
(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, pada Senin pagi (05 Juni), telah menghadiri dan menyampaikan pidato pembukaan pada Konferensi ke-23 Masa Depan Asia yang diadakan di Tokyo, Ibukota Jepang. 

Yang menghadiri konferensi berprestise ini ada pimpinan senior dan para peserta dari berbagai kementerian dan instansi negara-negara Asia, para peserta dari organisasi-organisasi regional dan internasinonal. PM Nguyen Xuan Phuc adalah tamu undangan kehormatan Konferensi tahun ini.

PM Vietnam Nguyen Xuan Phuc menyampaikan pidato pada upacara pembukaan Konferensi ke-23 Masa Depan Asia - ảnh 1 PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc menyampaikan pidato pembukaan Konferensi tersebut (Foto: Kantor Berita Vietnam)

Konferensi Masa Depan Asia tahun ini berfokus membahas kecenderungan –kecenderungan dan faktor-faktor yang berpengaruh besar terhadap masa depan Asia, seperti gelombang proteksionisme dan populisme, hubungan antara negara-negara dan perubahan ketertiban di dunia, perkembangan ASEAN, Tiongkok dan kawasan Asia Selatan serta situasi keamanan Asia. 

Dalam pidatonya pada acara pembukaan konferensi tersebut, PM Nguyen Xuan Phuc menonjolkan peranan Asia sebagai tenaga pendorong pertumbuhan utama terhadap proses globalisasi, menunjukkan tantangan-tantangan besar yang sedang harus dihadapi Asia dan merekomendasikan tiga kelompok solusi politik, yaitu: Menjaga lingkungan yang damai dan stabil pada latar belakang Asia sedang mengalami perubahan-perubahan yang bersifat struktural; Menangani masalah tentang pola perkembangan, mendorong pertumbuhan ekonomi hijau, berkesinambungan dan bersifat mencakup; Mengoptimalkan sumber daya, melakukan koordinasi dan mengembangkan peranan aktif dari institusi-institusi internasional.

Setelah pidato tersebut, PM Nguyen Xuan Phuc melakukan dialog tentang beberapa isi yang berada dalam tema konferensi ini, di antaranya ada masalah tentang peranan Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC), tantangan polusi lingkungan terhadap Vietnam; masalah terhadap perkembangan sosial-ekonomi Vietnam. PM Nguyen Xuan Phuc juga menyampaikan informasi kepada para sarjana tentang hasil kunjungan resmi yang dilakukan Beliau di AS baru-baru ini, di antaranya ada isi tentang perbahasan bilateral secara terinci tentang hubungan perdagangan bilateral; bersamaan itu memberikan pengarahan kerjasama yang saling menguntungkan, demi perdamaian dan kemakmuran di kawasan dan di dunia.

Bersangkutan dengan kunjungan PM Nguyen Xuan Phuc di Jepang, beliau pada Senin sore (5/6) di Ibukota Tokyo, telah bertemu dengan Ketua Majelis Rendah Jepang, Oshima Tadamori. Ketika berbicara di depan pertemuan ini, PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan Vietnam selalu menghargai pendorongan hubungan kerjsama yang tulus, tepercaya, komprehensif dan substantif dengan Jepang, menganggap ini sebagai prioritas  papan atas dalam kebijakan hubungan luar negeri.

Pada fihak-nya, Ketua Majelis Rendah Jepang, Oshima Tadamori menegaskan mementingkan hubungan dengan Vietnam dan ingin mendorong hubungan Vietnam-Jepang berkembang secara komprehensif dan kuat di semua bidang. 

Komentar