Menteri urusan Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq Abdul Rahman. (: (Foto: WEF) |
Survei WEF ini mengumpulkan data-data dari 64 000 warga ASEAN yang pada pokoknya dari 6 negara Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina dan Viet Nam. Menurut itu, 52% jumlah orang yang berusia di bawah 35 tahun percaya bahwa teknologi akan menciptakan lagi lapangan kerja, semenara 67%-nya mengatakan bahwa teknologi akan membantu mereka mempunyai cara pandang yang optimis tentang pengaruh dari teknologi terhadap lapangan kerja. Klaus Schwab, Presiden, pendiri WEF mengatakan: “Banyak orang merasa enggan tentang masalah banyak lapangan kerja akan hilang ketika Revolusi Industri generasi keempat semakin berkembang, namun banyak peluang tentang lapangan kerja baru akan muncul, yang penting ialah setiap orang perlu menyiapkan diri dengan cara mempersenjatai kemampuan-kemampuan yang perlu. Generasi muda adalah orang-orang yangpaling cepat menyesuaikan diri dan menerapkan teknologi baru . Ini merupakan fundasi yang perlu ketika membangun ekosistim tentang semangat wirausaha. Badan-badan usaha start-up memainkan peran penting dalam struktur perekonomian di masing-masing negara karena ini adalah daya dorong dari teknologi baru”.
Menurut penilaian, ASEAN merupakan pasar tenaga kerja muda yang potensial dan sumber daya manusia muda sedang semakin diperluas. Populasi usia kerja di kawasan meningkat rata-rata 11 000 orang per hari dan terus berkembang dengan laju ini dalam waktu 15 tahun mendatang. Ini sama sekali merupakan keunggulan ASEAN dalam menguasai peluang-peluang yang diberikan oleh Revolusi Industri generasi keempat.