Pelestari Kerajinan Membordir pada Kain Ikat dari Etnis Minoritas Dao

Hoang Hien-Hien Chi-Le Phuong
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Selama dua bulan ini, secara rutin empat sesi per pekan, sekitar 20 orang perempuan etnis minoritas Dao di Kecamatan Son Duong, Kota Ha Long, Provinsi Quang Ninh berkumpul di Wisma Budaya dusun Dong Be untuk berpartisipasi pada kursus membordir pada pakaian brokat warga etnis minoritas Dao. 

Kursus tersebut diajari langsung oleh Ibu Truong Thi Dong, warga etnis minoritas Dao Thanh Y – salah seorang yang mempunyai banyak pengalaman dan sepenuh hati dengan kerajinan membordir tradisional dari warga etnis Dao. Mencintai kebudayaan etnis, Ibu Truong Thi Dong telah memberikan seluruh jiwa dan emosinya untuk melestarikan dan mewariskan kerajinan kepada generasi muda.

Pelestari Kerajinan Membordir pada Kain Ikat dari Etnis Minoritas Dao - ảnh 1Ibu Truong Thi Dong (Foto: VOV)

Pada pagi hari Kamis, Jumat, Sabtu, dan hari Minggu setiap pekan, para perempuan etnis minoritas Dao di Kecamatan Son Duong, Kota Ha Long, Provinsi Quang Ninh dengan bersemangat mengajak satu sama lain datang ke kursus khusus di Wisma Budaya dusun Dong Be. Bu guru Truong Thi Dong (berusia 61 tahun) harus melewati jalan terjal yang berkelok-kelok sejauh sekitar 20 Km untuk tiba ke tempat kursus. Kelas itu tidak ada kapur putih dan papan tulis hitam, alat pembelajaran hanyalah  helai-helai kain bordir yang dipilih oleh Ibu Truong Thi Dong secara teliti, bermacam benang berwarni-warni yang dibagikan bagi setiap siswa di paket sendiri. Jam belajar dimulai dengan mata-mata pembelajaran lisan seperti memilih kain, mengkombinasikan warna benang, fasih menggunakan berbagai alat membordir, cara membordir tekstur dan pola kain ikat tradisional, dan sebagainya.

Mayoritas siswa di kelas ini juga belum mendekati banyak kerajinan membordir kain ikat, maka mereka diajari dari soal yang paling mendasar agar bisa mengerti bagaimana jahitan bordir yang panjang, jahitan bordir yang pendek, cara menghitung jahitan, benang, dan sebagainya….  Dan mereka berangsur-angsur bisa membordir pola-pola yang sederhana. Saudari Trieu Thi Thuy, berusia 18 tahun memberitahukan:

“Sejak bulan Oktober, saya mulai belajar di kursus yang dipimpin Ibu Dong. Pada awalnya, saya melihat agak sulit, tapi setelah 1-2 pekan, saya telah tahu membordir. Saya merasa sangat gembira ketika belajar di kelas ini dan ingin membordir satu baju etnis minoritas Dao Thanh Phan untuk dihadiahkan kepada Ibu saya atau sanak keluarga saya. Pembelajaran membordir ini melestarikan identitas etnis sekaligus mewariskan kepada anak-cucu di kemudian hari”.     

Mencintai dan memberikan sepenuh hatinya bagi kerajinan membordir tradisional dari etnisnya, lebih dari 10 tahun ini, Ibu Truong Thi Dong tiba di dusun-dusun untuk mengajari membordir. Banyak siswanya sekarang telah menjadi tutor, mengajari dan memberikan keganderungan kepada orang-orang yang lain. Ibu Truong Thi Dong berbagi:               

“Sejak tahun 2013, saya mulai mengajari cara membordir pada kain ikat  di rumahnya. Ketika Dinas Kebudayaan datang membangkitkan identitas etnis minoritas Dao, membuka kursus-kursus mengajari kerajinan dan mengundang saya datang untuk mengajar, saya bersedia. Setelah kursus belajar kerajinan membordir ini, saya melihat bahwa identitas etnis saya telah ditingkatkan, semua orang juga tahu membordir dan di rumah siapa pun juga punya satu stel pakaian, saya sangat gembira”.  

Kelas pimpinan Ibu Truong Thi Dong tidak hanya mewariskan kerajinan tradisional kepada para perempuan etnis minoritas Dao saja, melainkan juga merupakan tempat untuk  berbagi  kerajinan dan membantu semua orang lebih akrab satu sama lain melalui  pembordiran pada kain ikat. Ibu Trieu Thi Thu, berusia 46 tahun memberitahukan:

“Kami diajari oleh bu guru secara teliti. Para perempuan saling menceritakan pekerjaan di sawah, melakukan silaturahmi, membordir, sekaligus belajar satu sama lain tentang cara melakukan usaha ekonomi dan hidup secara setara di dalam keluarga. Saya juga menginginkan agar wisatawan akan memperhatikan dan mendukung produk-produk kain ikat dari warga etnis minoritas Dao”.

Ibu Truong Thi Dong menyatakan bahwa ketika ada banyak perempuan yang tahu membuat pakaian etnis maka harus mengajarkan dan menyosialisasikan secara luas agar teknik tradisional dari etnis minoritas Dao tidak punah. Oleh karena itu, dia selalu berpikir supaya harus terus mengajari dan mewariskan kepada generasi-generasi muda agar budaya etnis dilestarikan dan dikembangkan sekaligus turut mengembangkan ekonomi dari kerajinan membordir tradisional, menciptakan lapangan kerja dan pendapatan kepada para perempuan etnis minoritas Dao di daerah.

Komentar