Menguak tabir situs peninggalan sejarah nasional: Rumah kuno Huynh Thuy Le

Ngoc Anh
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Rumah kuno Huynh Thuy Le yang terletak di Jalan Nguyen Hue, nomor 255A, Kota Sa Dec, Provinsi Dong Thap diakui sebagai situs peninggalan sejarah nasional pada tahun 2009. Ini merupakan salah satu di antara bangunan-bangunan arsitektur  yang unik di daerah dataran rendah sungai Mekong. Rumah kuno ini juga menjadi kenamaan karena berkaitan denganhubungan asmara tanpa perbatasan dari pemilik rumah ini-seorang anak lelaki bangsawan orang Viet Nam keturunan orang Tionghoa,yaitu Huynh Thuy Le dengan sastrawan perempuan Perancis yang kenamaan, Marguerte Duras pada tahun-tahun awal abad XX. 
Menguak tabir situs peninggalan sejarah nasional: Rumah kuno Huynh Thuy Le - ảnh 1Sisi depan rumah kuno Huynh Thuy Le . (Foto:VOV)

Rumah kuno yang dibangun oleh bapak Huynh Cam Thuan (ayah Huynh Thuy Le)-seorang pedagang  orang Tionghoa yang pada suatu waktu teramat kaya di Sa Dec pada tahun 1895 di tengah-tengah zona perdagangan yang sangat ramai di tepian sungai Sa Dec. Sampai tahun 1917, pemilik-nya, bapak Huynh Thuy Le telah memugar lagi rumah  ini. Setelah dia meninggal dunia pada tahun 1972, istri dan anak-anaknya pergi dan bermukim di luar negeri dan rumah-nya dikosongkan. Pada tahun 1975, rumah ini menjadi  kantor pemerintahan daerah dan sampai tahun 2007,  rumah ini menjadi situs peninggalan sejarah yang menyambut kedatangan para wisatawan.

Rumah kuno Huynh Thuy Le merupakan satu rumah tiga ruang menurut tipe tradisional di daerah Nam Bo Barat, kalau dilihat dari luar, rumah ini laksana satu vila dengan arsitektur Perancis, tetapi di dalamnya membawa arsitektur yang sarat dengan corak Tiongkok. Atapnya genting Yin-Yang. Dua ujung atapnya yang melengkung dengan bentuk perahu menurut tipe pagoda di daerah dataran rendah Tonkin bertujuan menciptakan kelembutan atap rumah ini. Luas rumah ini tidak besar, interiornya mewah dan dibagi menjadi 3 ruang: Ruang untuk mengadakan acara sedekah, ruang  tamu dan ruang tempat tidur. Saudari Lam Thi Hong Diem, pemandu rumah kuno Huynh Thuy Le memberitahukan: “Semua batu bata untuk membangun rumah ini diimpor dari Perancis, sedangkan kayu diimpor dari Kamboja. Karena menurut pandangan fengsui dari orang Tionghoa,  kalau ada air, akan  ada uang,  makan air akan mengalir ke tempat cekung  oleh karena itu, orang dengan sengaja membuat lantai di tengah-tengah menjadi cekung. Hal ini berarti bahwa uang masuk ke rumah. Karena pemilik rumah ini adalah orang Tionghoa, maka di tengah-tengah rumah ini, ada tempat menyedekahi  Quan Cong- bangsawan brilian pada zaman Samkok atau  Tiga Negara. Dulu, rumah ini ada 4 ruang tempat tidur, tetapi sekarang hanya tinggal dua ruang tempat tidur saja dan digunakan untuk jasa homestay di sini”.

Menguak tabir situs peninggalan sejarah nasional: Rumah kuno Huynh Thuy Le - ảnh 2
Menguak tabir situs peninggalan sejarah nasional: Rumah kuno Huynh Thuy Le - ảnh 3
Menguak tabir situs peninggalan sejarah nasional: Rumah kuno Huynh Thuy Le - ảnh 4Interior di rumah kuno Huynh Thuy Le (Foto:VOV)

Dulu, seluruh rumah ini dibangun di area seluas 2000 meter persegi yang terdiri dari sebuah rumah utama, garasi, dapur, halaman dan kebun, dua sisi depan menghadap ke Jalan Nguyen Hue dan Jalan Tran Hung Dao, tetapi karena mengalami proses urbanisasi, maka sekarang hanya menyimpan rumah utama di area seluas 258 meter persegi. Balkon-balkon besar-tempat yang menjorok ke luar, ada pintu yang tembus ke kamar di dalamnya dan ukurannya laksana pagoda milik orang Tionghoa. Hal ini memanifestasikan kekayaan keluarga kaya masa dulu. Kerangka balkon di tengah-tengah diukir sepasang burung Funiks yang artinya kebahagiaan kekal abadi. Kerangka-kerangka balkon lain diukir dengan bentuk-bentuk seperti burung, bunga, pepohonan yang artinya kekayaan keluarga. Semua pintu dari kayu, bermacam jenis lemari, tempat tidur, altar semuanya diukir secara sangat halus. Perkakas rumah tangga seperti lemari miras, perangkat teko teh, lampu, gramofon dan lain-lain tetap disimpan sampai sekarang. Untuk pertama kalinya datang ke Viet Nam, setelah mengunjungi rumah kono Huynh Thuy Le, bapak Xavier Loansi, wisatawan asal Spanyol memberitahukan: “Rumah kuno ini sangat indah karena kombinasi yang sangat harmonis antara  arsitektur Timur dan Barat. Bagi kami-para wisatawan, ini merupakan rumah yang sangat berbeda terbanding dengan rumah-rumah yang pernah saya lihat sebelumnya. Kami suka mengunjungi rumah-rumah dengan arsitektur yang sederhana, suka mencaritahu tentang kehidupan warga daerah. Saya  tahu bahwa rumah ini dimiliki oleh seorang pedagang kaya, oleh karena itu  rumah ini  sangat istimewa”.

Rumah kuno  Huynh Thuy Le  menjadi terkenal karena ada  novel: “Kekasih”  dan film dengan nama yang  sama: “Kekasih”  yang bicara tentang hubungan asmara yang benar-benar terjadi  antara Huynh Thuy Le dengan sastrawan perempuan Perancis, Marguerite Duras. Namun, perbedaan kebudayaan Timur-Barat dan tidak setarap antara dua keluarga, ayah Huynh Thuy Le tidak membolehkan mereka menikah. Hubungan asmara ini hanya memakan waktu 18 bulan. Ketika pulang kembali ke Perancis, sastrawan perempuan Perancis, Marguerite Duras menulis novel dengan judul: “Kekasih” berbicara tentang kisah asmara pada 50 tahun lalu yang nampaknya sudah dilupakan dalam hati. Karya ini merebuh hadiah Goncourt (hadiah sastra yang paling bergengsi dari Perancis).

Mengalami banyak pasang surutnya sejarah, sampai sekarang, rumah kuno Huynh Thuy Le tetap dijaga seutuhnya. Rumah kuno ini sekarang menjadi tempat wisata yang menarik, tidak bisa dilepaskan ketika wisatawan setiap kali datang ke Provinsi Dong Thap. Mayoritas wisatawan mancanegara ketika datang ke provinsi ini, mengenal rumah kuno ini melalui novel: “Kekasih” atau film dengan nama yang sama. Mereka  datang ke sana tidak  hanya untuk  memandangi keindahan rumah kuno ini, melainkan untuk merasakan daya hidup yang kuat  dari kisah asmara  yang  romantis, singkat, tapi tak mati-mati.

Komentar