Mahasthavira Thach Ut Sepenuh Hati Demi Agama dan Masyarakat

Ngoc Anh
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Mahasthavira Thach Ut, Ketua Asosiasi Persatuan Biksu-Biksuni Patriotik Kabupaten Tieu Can, Provinsi Tra Vinh, sudah hampir 20 tahun mengurusi pagoda O Chhuc. Dia adalah seorang yang sepenuh hati demi agama, demi  masyarakat dan selalu mendapat kehormatan dan kecintaan dari warga daerah setempat.
Mahasthavira Thach Ut  Sepenuh Hati Demi Agama dan Masyarakat - ảnh 1Mahasthavira Thach Ut (Foto: Ngoc Anh/VNA)

Menurut adat istiadat warga etnis Khmer, seorang anak laki-laki bernama Thach Ut, saat itu baru berusia 14 tahun dibawa ke pagoda Cay He (atau sejenis bawang) di Kabupaten Tieu Can pada tahun 1969 untuk belajar agama dan membalas budi kepada nenek-moyang. Karena haus belajar dan rajin belajar agama maka sampai usia dewasa, biksu Thach Ut telah mengaitkan hidupnya dengan Sangha Buddha. Sebagai seorang biksu yang  berpengetahuan agama sangat tinggi dan moralnya  dihormati, maka pada tahun 1993, biksu Thach Ut telah dipilih oleh Asosiasi Persatuan Biksu-Biksuni Patriot Provinsi Tra Vinh menjadi  Kepala biksu. Pada tahun 2004 dia ditugaskan  menjadi Pendeta pengurus Pagoda O Chhuc (Dusun Ngai Hoa, Kecamatan Tap Ngai, Kabupaten Tieu Can, Provinsi Tra Vinh) hingga dewasa ini.

Sejak mengambil tanggung jawab sebagai Pendeta pengurus pagoda O Chhuc, Mahasthawira Thach Ut sepenuh hati memikirkan usaha pengajaran agama kepada warga etnis Khmer di daerah setempat. Selain memberikan khotbah Buddhisme, dia juga menyediakan waktu untuk menggerakkan para dermawan supaya memberikan bantuan dan dukungan bagi orang-orang miskin, menyemangati mereka dengan rajin melakukan usaha untuk mendapatkan kehidupan yang kian cukup sandang cukup pangan. Mahasthawira Thach Ut mengatakan:

“Saya telah memimpin umat Budha, menggerakkan mereka menaati undang-udang Negara, berupaya mengentas dari kemiskinan dan melakukan usaha ekonomi. Mendidik dan menggerakkan anak-anak nya belajar secara baik. Dewasa ini, Asosiasi Persatuan Biksu-Biksuni Patriot Provinsi Tra Vinh melanjutkan prestasinya. Yaitu memperhehat usaha mengembangkan pendidikan, mengkonservasikan kebudayaan warga etnis Khmer, melaksanakan kebijakan persatuan agama-agama”.

Mahasthavira Thach Ut bersama-sama dengan Pasukan Keamanan Publik Kabupaten Tieu Can membentuk Klub “Mempropagandakan Pendidikan kepada subjek- subjek yang tidak baik dan yang melanggar undang-undang”, membawa mereka ke pagoda Ô Chhuc untuk meyakinkannya. Mahasthivara Thach Ut  lansung mendidik puluhan pemuda yang salah jalan menjadi orang-orang yang baik dan menjadi warga negara yang bermanfaat bagi masyarakat. Thach Be Hai, Kepala Tim Keamanan  dari Pasukan Keamanan Publik Kabupaten Tieu Can memberitahukan:

“Mahasthavira Thach Ut mengurusi 15 pagoda di Kabupaten Tieu Can. Dia mempropagandakan garis politik dan kebijakan Negara kepada warga dan umat Budha di daerah setempat, turut menjamin keamanan dan ketertiban di Kabupaten Tieu Can. Dia melaksanakan kegiatan-kegiatan amal untuk membantu para kepala keluarga miskin. Dia adalah orang yang berpengaruh besar  terhadap kehidupan masyarakat setempat”.

Dengan semua dedikasi yang dia berikan di banyak bidang, Mahasthivara Thach Ut mendapat kehormatan dianugerahi puluhan Piagam pujian dari tingkat Pusat, provinsi sampai kabupaten. Dalam bertahun-tahun, dia menjadi teladan tipikal dalam gerakan seluruh warga membela keamanan tanah air. Khususnya, dia juga menerima Piagam Pujian  dari Ketua Komite rakyat provinsi Tra Vinh karena mencapai prestasi dalam melaksanakan penggerakan belajar dan bertindak sesuai dengan teladan  moral Presiden Ho Chi Minh tahap 2007-2010.

Melaksanakan pedoman “hidup duniawi dan agamawi yang baik”, Mahasthavira Thach Ut telah memberikan banyak sumbangan pada usaha persatuan bangsa dan pembangunan  kampung halaman, menjadi sandaran spirituil untuk membantu warga etnis Khmer membangun dusun menjadi tenang tenteram. Dia selalu berpikir: ‘Biksu-biksuni juga adalah warga negara, maka tidak hanya menyelesaikan tugas agama saja, melainkan juga bertanggung jawab memikirkan kehidupan masyarakat”.

Komentar