Lelaki etnis minoritas E De dengan hasrat melakukan usaha startup dari produk pertanian kampung halaman

Vinh Phong
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Dengan keinginan membawa produk kopi organis dan murni kepada banyak konsumen, saudara Y Pot Nie, di Kabupaten Krong Ana, Provinsi Dak Lak telah aktif mencari tahu dan membina brand Ede Cafe. Dengan bau-nya yang khas dan rasanya enak, produk-produk tersebut telah disukai banyak orang dan memberikan kesuksesan kepada Y Pot Nie – pria dengan hasrat melakukan usaha startup dari produk pertanian kampung halaman. 
Lelaki etnis minoritas E De dengan hasrat melakukan usaha startup dari produk pertanian kampung halaman - ảnh 1 Saudara Y Pot Nie (tengah) memperkenalkan produk perusahaan-nya di satu pekan raya (Foto: VOV)

Baru saja menyelesaikan tahap terakhir paket kopi sangrai secara manual, saudara Y Pot Nie, berusia 32 tahun, Direktur Perusahaan Tanggung Jawab Terbatas Ede Cafe, di dukuh Kla, Kecamatan Drai Sap, Kabupaten Krong Ana, Provinsi Dak Lak, memeriksa sendiri kotak-kotak barangnya. Dia memberitahukan bahwa kotak-kotak tersebut akan diberikan kepada para pelanggan untuk digunakan pada Hari Raya Tahun Baru Tradisional Imlek (atau Hari Raya Tet). Meskipun perusahaan-nya baru saja dibentuk belum sampai setengah, tapi produk-nya dikenal sebelumnya  oleh para konsumen dalam dan luar negeri.

Ketika berbicara tentang suratan melakukan usaha start-up dengan brand Ede Cafe, Saudara Y Pot Nie memberitahukan bahwa pada tahun 2014, setelah tamat Akademi Kesehatan Kota Da Nang, dia telah bekerja di beberapa rumah sakit di Kota Ho Chi Minh dan Provinsi Dak Lak. Pernah sekali, dia memberikan paket kopi bubuk  buatan keluarganya kepada sesahabat-nya, dia telah menerima penilaian positif. Dia memberitahukan:

“Pada permulaannya, saya berpikir menyangrai  biji kopi dengan api, menumbuknya dengan kincir secara manual, setelah itu membuat kopi agar sahabat bisa menikmati. Setelah menikmati-nya, sahabat-sahabat saya menelepon untuk memberikan penilaian bahwa  rasa-nya lezat dan murni. Dari situ, mereka menyarankan kepada saya supaya membentuk basis bisnis atau perusahaan agar produknya bisa dikenal oleh banyak orang. Bertolak dari situ, saya aktif mencari tahu dan berangsur-angsur membuat produk sendiri”.

Dari mencoba membuat sendiri, produk kopi-nya telah mendapat perhatian banyak orang. Hal itu membuat dia memutuskan melakukan investasi sebesar 100 juta VND untuk membeli peralatan dan teknologi memproduksi kopi. Pada awal tahun 2019, dari hasil kopi yang dipaneni dari huma keluarga-nya, dia telah melahirkan paket kopi bubuk pertama. Dia berani melakukan ritel serta menerima tanggapan para pelanggan untuk memperbaiki produk-nya. Menurut Saudara Y Pot Nie agar supaya produk kopi enak dan berharum khas maka proses pengolahan pendahuluan,  proses menyangani dan menggiling-nya perlu diperhatikan  dan kopi harus bersih dan murni, tidak dicampur dengan apa yang lain.

Untuk membangun brand kopi dengan corak  sendiri, Saudara Y Pot Nie telah datang ke Direktorat Kepemilikan Intelektual untuk mendaftarkan kepemilikan  merek bisnis produk pertanian organis  tanpa zat kimia “Ede Café”. Seiring dengan itu, dia secara aktif melakukan periklanan di medsos seperti Facebook dan Zalo serta sendiri membawa produk-nya ke toko-toko dalam dan luar provinsi untuk melakukan marketing, mencari tahu dan mengkonektivitaskan para pelanggan. Dia memberitahukan bahwa keluarga-nya hanya memiliki 3 Hektar kopi, maka untuk menjaga jumlah suplai kopi kepada pasar, dia telah berkonektivitas dengan beberapa keluarga penanam kopi di dukuh Kla, meningkatkan area penanaman  kopi bersih ke 10 Hektar.

Dengan penuh  ketekunan dan upaya, Saudara Y Pot Nie telah mengusahakan pelanggan-pelanggan potensial, termasuk pelanggan ritel dan grosir di banyak provinsi dan kota di seluruh negeri guna  membantu dia memasarkan  secara stabil kira-kira 4 kuintal  kopi tepung perbulan. Tampak lagi, karena mencapai standar tentang pemeriksaan kualitas, maka produk kopi biji Ede Café telah  diekspor ke Singapura dengan kira-kira 2-4 kuintal perbulan. Dia mengatakan:

“Ini merupakan jenis kopi yang bersih dan organik maka pada permulaannya, hargya-nya sebesar 250.000 VND per kilogram. Sekarang, dengan jarang-nya kopi organik, maka harganya telah meningkat ke 395.000 VND per kilogram. Dan sekarang, jenis kopi itu telah diperhatikan dan disukai banyak sahabat dan wisatawan mancanegara”.

Meskipun baru terbentuk, tapi Ede Café pada permulaannya telah menegaskan posisi dan brandnya. Pada tahun 2019, Perusahaan Tanggung Jawab Terbatas Ede Café telah mendapat gelar “Sepuluh Besar brand dan merek yang terkemuka tahun 2019”. Saudara Y Pot Nie memberitahukan akan terus aktif melakukan marketing tentang produk-nya ke toko-toko dalam dan luar provinsi untuk memperluas pasar. “Saya akan mengusahakan pasar internasional untuk memperluas lebih lanjut lagi pasarnya. Dari situ produk kopi Dak Lak akan dikenal banyak pelanggan internasional seperti kopi organis. Sekarang, meskipun terbentuk 6 bulan lebih, tapi perusahaan-nya telah menandatangani kontrak dengan pihak Singapura. Seiring dengan itu, kami sedang melakukan perundingan dengan para pelanggan potensial di Jepang dan Republik Korea”.

Setelah mengalami banyak kesulitan, Saudara Y Pot Nie telah mengusahakan arah yang sesuai untuk melakukan usaha startup. Memanfaatkan keunggulan dengan produk-produk tipikal di kampung halamannya, pria etnis minoritas E De telah turut meningkatkan nilai bermacam produk pertanian buatan warga daerah. 

Komentar