Bunga Ban daerah Tay Bac (Foto: vov)

Menurut bahasa etnis minoritas Thai, bunga Ban bermakna bunga manis. Pohon bunga Ban tingginya 2-6 meter, wanginya sangat menyenangkan dan bermekaran pada musim semi. 

Pada bulan Maret setiap tahun, bunga Ban menyelubungi seluruh pegunungan Tay Bac, sehingga menciptakan satu pemandangan alam yang puitis dan romantis. Para wisatawan ketika datang ke daerah Tay Bac bisa mudah melihat rangkai-rangkai bunga Ban yang bermekaran di mana-mana. Ikat-ikat bunga Ban dengan warna putih yang murni atau warna merah muda dan unggu yang mendemonstrasikan keindahan yang lembut dan puitis beserta wanginya yang mempesonakan. Warna putih bunga Ban biasanya dimisalkan para penyair sebagai kecantikan yang murni para gadis di daerah pegunungan. Ibu Nguyen Thi Lan, warga di Kota Lai Chau berbagi tentang nilai jenis bunga ini:

“Saya tinggal di daerah Tay Bac sudah 40 tahun lebih. Dulu, bunga ini hanya berada di gunung-gunung, tetapi sekarang ini bunga Ban telah ditanam di sepanjang jalan-jalan, sangat indah. Ketika musim bunga Ban tiba, festival bunga Ban diselenggarakan di banyak tempat, sangat menarik. Banyak masakan juga diolah dari bunga Ban”.

Di kalangan masyarakat etnis-etnis minoritas daerah Tay Bac, ada tiga kisah tentang bunga Ban, yaitu kisah-kisah Pi Khum-Noong Ban, kisah Cam Doi-Hien Hom dan kisah Bun Trai-Bun Nhinh. Cara menceritakan dan nama para tokoh meski berbeda, tetapi ada ciri yang sama ialah mengambil bunga Ban sebagai lambang kesetiaan dalam hubungan asmara. Oleh karena itu, bunga Ban berwarna putih yang murni dari seorang gadis dan berwarna unggu dari kesetiaan dalam hubungan asmara. Bunga Ban juga melambangkan kebaktian dan ucapan terima kasih. Dieu Chinh Cam, Ketua Kelub Konservasi Kebudayaan Etnis Minoritas Thai menceritakan:

“Bunga Ban merupakan ciri khas di daerah Tay Bac. Dari dahulu kala, ada banyak legenda tentang bunga Ban. Pada umumnya, bunga Ban merupakan ciri budaya khas dari warga etnis Thai di daerah Tay Bac”.

Bunga Ban di jalan-jalan (Foto: vov)

Bagi warga etnis minoritas Thai, bunga Ban mempunyai sangat banyak manfaat. Kulit pohon bunga Ban digunakan untuk mencelupkan kain indigo yang tahan sangat lama; bunga dan daun pohon Ban digunakan sebagai obat anti batuk danradang tenggorokan, buah pohon Ban diolah menjadi masakan-masakan yang sangat lezat, dan sebagainya. Selain itu, warga juga menggunakan bunga Ban untuk mengolah sangat banyak makanan yang enak. Dalam talam makan warga etnis minoritas Thai ketika ada tamu, masakan yang diolah dari bunga Ban telah meninggalkan kesan yang mendalam untuk siapa yang sudah sekali menikmatinya. Le Hien Hoa, orang Vietnam yang tinggal di luar negeri mengatakan:

“Pada permulaannya, saya mengira bunga Ban ini hanya untuk dimandangi. Tetapi sebenarnya bunga Ban menjadi masakan-masakan khas warga etnis minoritas Thai. Masakan dari bunga Ban sangat enak”.

Salad dari bunga Ban (Foto: vov)

Musim bunga Ban bermekaran juga merupakan waktu warga etnis minoritas Thai membuka festival-festival  seperti: Xen Ban, Nang Han, Then Kin Pang atau festival bunga Ban. Warga menggunakan bunga Ban untuk menghiasi dan mengolah masakan-masakan untuk dipersembahkan pada upacara memohon musim panen yang berlimpah-limpah dan memohon kebahagiaan, serta menyimpan impian besar tentang kehidupan yang tenteram, cukup sandang cukup pangan dan berbahagia. Ini merupakan kesempatan yang luar biasa bagi para wisatawan untuk mencaritahu tentang bunga Ban, serta ciri-ciri budaya tradisional warga etnis-etnis minoritas di daerah Tay Bac.