Vietnam: Titik Cerah Ekonomi Dunia

Van
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Ekonomi Vietnam sedang berakselerasi untuk menuju ke final tahun 2022, setelah mencapai pertumbuhan sebesar 8,83% dalam masa 9 bulan ini. Banyak bidang telah mengalami pemulihan kuat dan mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan waktu sebelum pandemi Covid-19. Hasil pertumbuhan tidak hanya muncul di bidang-bidang ekspor utama, tetapi juga dalam tingkat pertumbuhan yang merata di banyak daerah.

Ekonomi Vietnam mengalami pertumbuhan di ketiga sektor pertanian, industri, dan jasa. Inflasi berhasil dikontrol pada tingkat 2,73%.

Vietnam: Titik Cerah Ekonomi Dunia - ảnh 1PM Pham Minh Chinh memimpin Konferensi virtual antara Pemerintah dengan 63 provinsi dan kota dan Sidang Pemerintah Periodik bulan September 2022 (Foto: qdnd.vn)

Tercatat dengan pertumbuhan yang mengesankan di daerah-daerah

Kota Ho Chi Minh dan Kota Hanoi, dua lokomotif ekonomi tanah air dan juga dua daerah yang terkena dampak besar pandemi Covid-19, keduanya mencatat pertumbuhan hampir dua digit dalam 9 bulan ini. Tidak hanya Kota Hanoi dan Kota Ho Chi Minh saja, banyak provinsi dan kota lain juga mencapai tingkat pertumbuhan GRDP yang mengesankan seperti Bac Ninh 9,7%; Hai Duong 10,14%; Quang Ninh 10,12%; Hai Phong 12,06%, Can Tho 17,57%, Da Nang 16,76%... Khanh Hoa bahkan tumbuh 20,48% dan Bac Giang tumbuh 23,98%. Pada Konferensi virtual antara Pemerintah dengan 63 provinsi dan kota dan Sidang Pemerintah Periodik bulan September 2022 yang diadakan pada akhir pekan lalu, para pemimpin Kota Ho Chi Minh, Kota tHanoi, dan provinsi Khanh Hoa mengatakan: 

- Pertumbuhan Kota Ho Chi Minh pada triwulan III mencapai 30,02%, total 9 bulan tahun ini mencapai 9,97%. Selain kebijakan-kebijakan dan solusi di tingkat Pusat yang tepat waktu dan sinkron, penyelenggaraan Pemerintah yang gigih dan ketat, keinisiatifan kota dalam melaksanakan program pemulihan dan pengembangan ekonomi, faktor-faktor lain seperti usaha mengatasi kesulitan, kedinamisan dan kreativitas masyarakat dan badan usaha merupakan faktor penentu bagi pemulihan dan pembangunan sosial-ekonomi kota.

- GDP Kota Hanoi pada triwulan III meningkat 15,71%; total 9 bulan mencapai 9,69%, di antaranya bidang jasa meningkat 11,51%  dan industri konstruksi meningkat 7,83%.

- Dalam 9 bulan ini, situasi sosial-ekonomi Provinsi Khanh Hoa telah sangat  bersemarak dan mempertahankan laju pertumbuhannya. Jatah-jatah ekonomi meningkat tajam dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. GDP provinsi meningkat 20,48%, indeks produksi industri, total penjualan eceran barang dan omset pariwisata meningkat, sejauh ini melebihi rencana sebesar 103%.

Vietnam diprakirakan masuk dalam kelompok negara-negara dengan tingkat pertumbuhan tertinggi di kawasan

Segera setelah data statistik sosial-ekonomi 9 bulan tahun 2022 diumumkan, Kementerian Perencanaan dan Investasi telah menyesuaikan skenario ekonomi dan prakiraan tentang kemampuan untuk mencapai target yang direncanakan pada tahun 2022. Dengan demikian, angka yang diajukan ialah pertumbuhan GDP tahun ini kemungkinan akan mencapai 8%, sekitar 1,5-2 basis poin lebih tinggi daripada target yang ditetapkan oleh Majelis Nasional dan Pemerintah ( yaitu 6-6,5%), menciptakan motivasi untuk pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023.

Sementara itu, banyak organisasi internasional, pakar dalam dan luar negeri memberikan penilaian positif dan optimis tentang Vietnam. Vietnam diprakirakan berada dalam kelompok negara-negara dengan tingkat pertumbuhan tertinggi di Asia Tenggara pada tahun 2022 dan 2023 (Moody's, WB, dan ADB memperkirakan GDP Vietnam pada tahun 2022 masing-masing sebesar 8,5%, 7,2%, 6,5%).

Vietnam: Titik Cerah Ekonomi Dunia - ảnh 2PM Pham Minh Chinh menerima Ibu Era Dabla-Norris, Kepala rombongan pengawas Dana Moneter Internasional urusan ekonomi makro, keuangan dan moneter negara-negara anggotanya (Foto: VNA)

Pada pertemuan dengan Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh pada 4 Oktober, Ibu Era Dabla-Norris, Kepala rombongan pengawas Dana Moneter Internasional (IMF) urusan ekonomi makro, keuangan dan moneter negara-negara anggotanya, mengatakan, IMF memprakirakan bahwa pertumbuhan GDP Vietnam pada tahun 2022 akan mencapai sekitar 7-7,5%; rata-rata inflasi lebih rendah daripada target 4% dan lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia dan kawasan; kegiatan produksi dan bisnis mengalami pemulihan dengan kuat dan luas. Menurut Ibu Era Dabla-Norris, ini adalah hal yang tidak diamati IMF di negara lain. Untuk Vietnam, IMF memiliki alasan untuk percaya bahwa panorama ekonomi pada pokoknya adalah positif tanpa memedulikan kejutan dari luar. Jika solusi-solusi dilaksanakan dengan baik, Vietnam sama sekali dapat mengatasi banyak kesulitan pada tahun 2023 dan menuju ke tahun 2024 secara lebih positif lagi.

Pada 3 Oktober, “S&P Global” (salah satu dari tiga lembaga pemeringkat kredit terbesar dan paling bergengsi di dunia yang berkantor di AS), mengumumkan laporan Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index / PMI) untuk bidang produksi Vietnam. Di antaranya ada 3 hal yang menonjol, yaitu: Hasil produksi terus meningkat tajam; Tekanan inflasi telah menurun; Persediaan barang yang dibeli dan barang jadi bertambah. Andrew Harker, Direktur ekonomi di “S&P Global Market”, menilai: Kepercayaan bisnis tetap kuat dan oleh karena itu prospek untuk 3 bulan terakhir pada umumnya positif.

Sementara ekonomi dunia tidak dapat diprediksi dan prospek global masih tidak pasti, Vietnam telah muncul sebagai titik cerah yang cukup positif.

Komentar