Dunia Membangun Sistem Transformasi Energi yang Adil dan Lebih Inklusif

Quang Dung
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Berlangsung dari tanggal 22 sampai 25 April di Kota Rotterdam  (Belanda), Kongres Energi Dunia yang ke-26 (WEC 26) fokus membahas solusi-solusi untuk membangun sistem transformasi energi global bảu yang lebih hijau, lebih adil dan lebih inklusif.

Diselenggarakan oleh Dewan Energi Dunia, sebagai forum global paling lama di dunia tentang tema energi, yang lahir pada 100 tahun lalu (tahun 1924), Kongres Energi Dunia yang ke-26 tahun ini bertema: “Merancang kembali energi untuk manusia dan planet”.

Tidak ada peta jalan transformasi energi satu-satunya

Berlangsung bertepatan pada kesempatan peringatan HUT ke-100 Dewan Energi Dunia (1924 – 2024) dan pada latar belakang transformasi energi yang  menjadi salah satu tema global yang paling mendesak, WEC 26 menerima perhatian khusus dari komunitas internasional. Ada lebih dari 7.000 utusan yang menghadiri WEC 26, di antaranya ada lebih dari 70 Menteri dari negara-negara, lebih dari 200 pemimpin dari berbagai bidang industri, para pakar energi, para pembuat kebijakan dan wakil dari ratusan grup energi besar di dunia.

Dunia Membangun Sistem Transformasi Energi yang Adil dan Lebih Inklusif - ảnh 1Ilustrasi (Foto: VNA)

Dengan lebih dari 60 sesi pembahasan selama 4 hari, WEC 26 berfokus pada 5 topik tentang pembangunan satu sistem transformasi energi global untuk masa depan, terdiri dari: Konektivitas entitas-entitas yang baru muncul dalam transformasi energi global; Menciptakan pengungkit bagi konektivitas yang lebih baik antara sumber energi, solusi dan jasa; Mendorong komitmen warga dan komunitas untuk melaksanakan transformasi energi global; Mengkonektivitaskan keamanan energi dengan kemampuan memberikan pasokan dan kesinambungan; Mempersempit kesenjangan untuk mendorong transformasi energi yang lebih cepat, lebih adil dan lebih menjangkau jauh.

Menurut Ibu Angela Wilkinson, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Dunia, kenyataan transformasi energi di dunia sekarang ini sangat rumit karena negara-negara, organisasi, badan usaha mendapat kepentingan-kepentingan yang berbeda. Oleh karena itu, WEC 26 merupakan forum dialog yang sangat penting bagi semua pihak untuk memahami tantangan-tantangan yang sedang dihadapi dan mencapai persetujuan tentang pemahaman-pemahaman bersama:

Tidak ada transformasi energi satu-satunya. Setiap kawasan dan negara memiliki permulaan yang berbeda, memiliki kepentingan-kepentingan dan kebutuhan yang berbeda, jadi tidak ada jalan satu-satunya untuk transformasi. Semua sedang menghadapi kesulitan. Ini bukan tantangan sederhana, atau penggantian satu teknologi dengan satu teknologi lain, tetapi ini merupakan perubahan besar”.

Menyulusuri sesi-sesi pembahasan, hampir semua pembicara menekankan mendesaknya melakukan integrasi solusi-solusi teknologi terkini dengan strategi-strategi keuangan yang lebih ambisius untuk mendorong transformasi energi global. Wakil dari banyak grup energi juga mendesak pemerintah negara-negara supaya menetapkan kebijakan-kebijakan untuk menjamin investasi yang lebih jangka panjang guna memacu investasi swasta di bidang energi terbarukan. Di samping itu, peningkatan dialog antara grup-grup energi dengan pemerintah-pemerintah juga merupakan satu topik besar di WEC.

Risiko politik dalam transformasi energi

Sebagai forum yang berfokus pada dialog kebijakan, teknologi dan tantangan-tantangan baru di bidang energi, tetapi pada latar belakang gejolak geopolitik di dunia, banyak pembicara pada WEC 26 juga memperingatkan bahwa sejumlah kerja sama energi di dunia sedang dipolitisasi.

Dunia Membangun Sistem Transformasi Energi yang Adil dan Lebih Inklusif - ảnh 2 Ibu Angela Wilkinson, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Dunia (Foto: petrotimes.vn)

Carole Nakhle, Direktur Eksekutif Perusahaan penelitian dan konsultasi energi Crystol Energy yang bermarkas di London, Inggris, menilai bahwa masalah keamanan sedang diabaikan dalam pembahasan-pembahasan tentang transformasi energi hijau. Sementara itu, Andy Brogan, ahli strategi di bidang energi dan sumber daya alam global di “EY Parthenon”, perusahaan konsultasi strategi dari Grup Ernst&Young, beranggapan:

Di antara tiga masalah besar dari energi yaitu keamanan energi, keamanan sumber pasokan dan kesinambungan, masalah keamanan sumber pasokan sungguh-sungguh menjadi masalah yang paling penting. Sekarang semua pemerintah negara-negara memahami bahwa apa pun yang kita lakukan, keamanan sumber pasokan tetap memainkan peranan dominan”.

Sekretaris eksekutif dari Organisasi Energi Amerika Latin (OLADE), Andres Rebolledo, juga berbagi penilaian bahwa persaingan geopolitik di dunia sedang berisiko untuk merugikan upaya-upaya bersama global tentang transformasi energi. Ketika mengambil contoh tentang kawasan Amerika Latin, tempat menduduki 25% cadangan dunia dengan mineral-mineral yang esensial untuk transformasi energi, Andres Rebolledo mengatakan bahwa semua negara di kawasan sedang merasakan tekanan dari persaingan geopolitik antara negara-negara adi kuasa, sehingga menimbulkan rasa takut menggelar proyek-proyek kerja sama yang berskala besar dengan negara-negara di luar kawasan guna mempercepat transformasi energi.

Komentar