Vietnam Semakin Menjadi Satu Mitra Ekonomi dan Strategis Penting bagi Australia

Van - Nga
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Atas undangan Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh, PM Australia, Anthony Albanese melakukan kunjungan resmi ke Vietnam mulai pada Sabtu (3 Juni). Ini merupakan kunjungan resmi pertama yang dilakukan PM Anthony Albanese ke Vietnam sejak dilantik pada bulan Mei tahun lalu dan hanya dua bulan setelah kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia, David Hurley di Vietnam.
Vietnam Semakin Menjadi Satu Mitra Ekonomi dan Strategis Penting bagi Australia - ảnh 1PM Australia, Anthony Albanese (Foto: Pemerintah Australia)

Vietnam dan Australia menggalang hubungan diplomatik pada tanggal 26 Februari 1973. Kedua negara membentuk hubungan kemitraan komprehensif pada tahun 2009, kemitraan komprehensif yang diperkuat pada tahun 2015 dan meningkatkan hubungan ke level kemitraan strategis pada tahun 2018. Pemimpin kedua negara sepakat akan meningkatkan hubungan ke level kemitraan strategis yang komprehensif pada waktu sesuai. 

Hubungan Kemitraan Strategis Berkembang Kuat

Kunjungan PM Anthony Albanese ke Vietnam berlangsung pada latar belakang hubungan kemitraan strategis Vietnam-Australia selama ini berkembang secara kuat, substantif dan efektif di semua bidang. Pada tahun ini kedua negara memperingati HUT ke-50 penggalangan hubungan diplomatik (1973 –2023). 

Hubungan politik Vietnam-Australia kian tepercaya, terutama melalui pertukaran kunjungan-kunjungan dan kontak tingkat tinggi dan berbagai tingkat. Sehubungan dengan kesempatan penobatan Raja Inggris, Charles III pada bulan Mei lalu, di London, Presiden Vietnam, Vo Van Thuong telah bertemu dengan PM Anthony Albanese. Sebulan sebelumnya (pada April), Gubernur Jenderal Australia, David Hurley mengunjungi Vietnam. Hingga saat ini, ini merupakan kunjungan kenegaraan satu-satunya yang dilakukan Gubernur Jenderal David Hurley ke satu negara Asia Tenggara. Dari pihak Vietnam, pada akhir tahun lalu, Ketua Majelis Nasional Vietnam, Vuong Dinh Hue merupakan pemimpin tingkat tinggi pertama Vietnam yang mengunjungi Australia dalam waktu lima tahun ini. Juga pada tahun lalu, PM Pham Minh Chinh sudah dua kali bertemu secara tatap muka dengan PM Australia, Albanese di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada bulan November tahun lalu, di Kamboja dan KTT negara-negara industri maju (G7) yang diperlus pada Mei lalu, di Jepang. 

Selain kontak-kontak tingkat tinggi antara pemimpin kedua negara, fondasi hubungan Vietnam-Australia juga dibangun berdasarkan pada 20 mekanisme kerja sama bilateral yang dipertahankan secara fleksibel, di antaranya ada mekanisme-mekanisme penting seperti pertemuan tahunan antara dua PM, dua Menteri Luar Negeri, dua Menteri Pertahanan dan Konferensi mitra ekonomi dan kerja sama antar-daerah. Oleh karena itu, kerja sama bilateral mencapai banyak hasil-guna. Buktinya ialah nilai perdagangan bilateral pada tahun lalu mencapai 15,7 miliar USD, meningkat 26,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada triwulan pertama tahun ini, nilai perdagangan bilateral mencapai 3,41 miliar USD. Pihak Australia telah membuka pintu untuk buah leci, mangga, buah naga, kelengkeng, udang beku Vietnam. Vietnam sedang mendorong Australia membolehkan impor buah markisa, rambutan, sawo duren, kelapa segar,durian, udang segar. Australia mendorong Vietnam membuka pintu untuk impor daging rusa, daging kanguru, madu, buah persik, dan sebagainya. 

Australia merupakan salah satu mitra bilateral yang memasok modal bantuan hibah perkembangan resmi (ODA) yang terbesar bagi Vietnam. Selama 50 tahun ini sejak penggalangan hubungan diplomatik, Australia telah memberikan bantuan ODA sebesar 3 miliar dolar Australia (sama dengan hampir 2 miliar USD) kepada Vietnam.

Selain itu, negara di Oseania ini juga merupakan salah satu negara yang aktif membantu Vietnam dalam pencegahan dan penanggulangan wabah Covid-19. Terkait vaksin, Australia telah memberikan 26,4 juta dosis vaksin kepada Vietnam, menjadi negara pemasok vaksin terbesar ke-2 bagi Vietnam.

Tidak hanya di tingkat pusat, hubungan kerja sama antardaerah dua negara sedang berkembang baik, hingga saat ini sudah ada 15 pasangan daerah yang membina hubungan saudara. 

Membuka Banyak Kesempatan Kerja Sama

Kunjungan resmi PM Australia, Anthony Albanese ke Vietnam merupakan salah satu kegiatan terpenting sehubungan dengan peringatan HUT ke-50 penggalangan hubungan diplomatik dua negara.  Menurut Duta Besar Vietnam untuk Australia, Nguyen Tat Thanh, PM Albanese yang juga merupakan pemimpin Partai Pekerja (ALP) akan menemui Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong; mengunjungi Akademi Politik Nasional Ho Chi Minh di Kota Hanoi. Pertemuan pertama antara dua pemimpin akan meletakkan fondasi bagi hubungan kemitraan yang erat antara dua partai dan dua negara pada dekade-dekade mendatang. 

Vietnam Semakin Menjadi Satu Mitra Ekonomi dan Strategis Penting bagi Australia - ảnh 2PM Pham Minh Chinh menemui PM Australia, Anthony Albanese di sela-sela KTT ASEAN di Kamboja pada tahun 2022 (Foto: VOV)

Juga dalam kunjungan ini, PM Anthony Albanese akan melakukan pembicaraan dengan PM Pham Minh Chinh tentang prioritas-prioritas kerja sama di bidang-bidang yang saling melengkapi secara tinggi seperti: tanggapan perubahan iklim, transformasi digital, pembangunan hijau, energi bersih, rantai pasokan yang berkelanjutan. Ini mungkin akan menjadi pilar-pilar kerja sama baru untuk meningkatkan hubungan kemitraan strategis ke level baru. Menurut Duta Besar Nguyen Tat Thanh, dua PM direncanakan akan menyaksikan acara penandatanganan beberapa kesepakatan kerja sama penting di bidang-bidang perdagangan, keuangan, sains-teknologi, pendidikan-pelatihan dan pembukaan jalur penerbangan langsung baru antara dua negara. 

Berlangsung hanya dua bulan setelah kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia, kunjungan PM Anthony Albanese menunjukkan penghargaan Australia dalam hubungan dengan Vietnam seperti ditegaskannya dalam pengumuman tentang kunjungan (pada tanggal 30 Mei) bahwa Vietnam semakin menjadi mitra ekonomi dan strategis yang penting bagi  Australia di kawasan Asia Tenggara.

Komentar