Kunjungan ini bertujuan memperkokoh kepercayaan politik, meningkatkan hubungan antara Vietnam dengan negara-negara tersebut, membuka tahapan kerja sama baru antara Vietnam dengan Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Qatar, khususnya menciptakan terobosan tentang kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi, membawa barang Vietnam mendekati pasar di kawasan Teluk.
PM Pham Minh Chinh dan Istri tiba di UEA, memulai kunjungan resminya (Foto: VOV) |
Bekerja Sama dengan Perekonomian-Perekonomian Papan Atas dan Negara-Negara Adi Kuasa di Bidang Energi
Uni Emirat Arab merupakan perekonomian yang besarnya nomor 2 di kawasan Teluk. Negara ini juga merupakan pusat keuangan-perdagangan papan atas di Timur Tengah dan merupakan negara yang memproduksi minyak tambang yang besarnya nomor ke-4 dalam Organisasi Negara-Negara Ekspotir Minyak Tambang (OPEC).
Vietnam dan Uni Emirat Arab menggalang hubungan diplomatik pada tgl 01 Agustus tahun 1993. Nilai perdagangan bilateral selama beberapa tahun ini selalu mencapai kira-kira 5 miliar USD. Terhitung sampai bulan Juni tahun 2024, Uni Emirat Arab mempunyai 41 proyek investasi asing (FDI) di Vietnam dengan total modal yang terdaftar mencapai sekitar 72 juta USD. Pada bertahun-tahun belakangan ini, Uni Emirat Arab berproaktif mendorong kecenderungan deterensi di kawasan dan aktif menggelar kebijakan “Berkiblat ke Timur”, menghormati hubungan dengan negara-negara Asia, di antaranya ada Vietnam. Menurut Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Vietnam di Uni Emirat Arab, Nguyen Thanh Diep, dalam kunjungan ini, kedua belah pihak berencana meningkatkan hubungan; menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Vietnam-Uni Emirat Arab (CEPA), mendorong penandatanganan naskah-naskah kerja sama untuk memperkokoh kerangka hukum bagi kerja sama bilateral. Dia mengatakan:
“Dengan peningkatan hubungan dan penandatanganan CEPA, hubungan Vietnam-Uni Emirat Arab akan terus berkembang pesat. Khususnya, penandatanganan CEPA antara dua negara, perjanjian perdagangan bebas pertama yang dinegosiasi oleh Vietnam dengan sebuah negara Arab di kawasan Timur Tengah-Afrika akan membuka prospek-prospek besar, satu tahapan baru tentang kerja sama strategis bersama di banyak bidang antara Vietnam dan Uni Emirat Arab”.
Sementara itu, Arab Saudi merupakan perekonomian terbesar di kawasan Teluk. Sebagai ayunan Agama Islam, Arab Saudi punya pengaruh penting di dunia Islam, negara-negara Arab dan OPEC.
Sejak penggalangan hubungan diplomatik pada tgl 21 Oktober tahun 1999, hubungan Vietnam-Arab Saudi berkembang secara positif. Pada tahun 2023, nilai perdagangan bilateral mencapai sekitar 2,7 miliar USD. Terhitung sampai dengan bulan desember tahun 2023, Komunitas orang Vietnam di Arab Saudi ada kira-kira 4.000 orang. Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Vietnam di Arab Saudi, Dang Xuan Dung memberitahukan:
“Kunjungan PM Pham Minh Chinh dan Istri ke Arab Saudi berlangsung bertepatan dengan saat dua negara memperingati HUT ke-25 penggalangan hubungan diplomatik dan ini juga merupakan kunjungan kedua yang dilaksanakan oleh PM Pemerintah Vietnam ke Arab Saudi dalam waktu dua tahun terus-menerus. Kenyataan ini menunjukkan perhatian khusus dari PM terhadap pendorongan hubungan dengan Arab Saudi pada khususnya dan negara-negara kawasan Teluk pada umumnya, memanifestasikan harapan dan perhatian yang semakin besar dari pihak Arab Saudi kepada Vietnam. Dengan makna yang penting itu, kunjungan PM merupakan tonggak baru dalam hubungan kerja sama bilateral”.
Peluang Mendorong Citra Vietnam yang Potensial di Kawasan Teluk
Kegiatan yang teramat penting dari PM Pham Minh Chinh di Arab Saudi tahun ini ialah menghadiri dan menyampaikan pidato di Konferensi ke-8 Inisiatif Investasi Masa Depan (FII8) tentang prospek kerja sama ekonomi-investasi antara Vietnam dan kawasan Timur Tengah. PM Pham Minh Chinh menjadi tamu undangan utama dan Pemimpin senior satu-satunya dari Asia yang menyampaikan pidato di konferensi yang diselenggarakan Arab Saudi ini. Ibu Nguyen Minh Hang, Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam menyatakan:
“Kawasan Teluk merupakan pasar-pasar, investor-investor dan berbagai pusat keuangan, pusat teknologi yang memiliki potensi dan ranah kerja sama yang sangat besar dengan Vietnam. Menurut itu, kunjungan PM Pemerintah Pham Minh Chinh diharapkan akan menciptakan motivasi-motivasi baru dalam mendorong bidang-bidang kerja sama tradisional, menciptakan terobosan baru dalam mendorong bidang-bidang potensial”.
Kunjungan PM Pham Minh Chinh ke tiga negara yaitu Uni Emirat Arab, Qatar, Arab Saudi dan kehadirannya pada FII8 memanifestasikan secara hidup-hidup garis politik hubungan luar negeri dari Kongres Nasional XIII Partai Komunis Vietnam, kebijakan yang menganekaragamkan, menganeka-arahkan, proaktif, aktif melakukan integrasi internasional secara intensif dan ekstensif, di antaranya memprioritaskan keananekaragaman pasar, mitra dan rantai pasokan, turut memperkokoh lingkungan yang damai dan bekerja sama, menyerap secara maksimal sumber daya untuk mengabdi perkembangan tanah air.