Vietnam Bangga Menjadi Anggota Aktif dalam Komunitas Francophonie

Anh Huyen
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Hari ini, tgl 20 Maret, lebih dari 1,2 miliar penutur bahasa Prancis di seluruh dunia menyambut peringatan HUT ke-53 Pembentukan Organisasi Francophonie Internasional (OIF) (1970-2023). Sejak masuk Badan Kerja Sama Kebudayaan dan Teknik (ACCT – pendahulu OIF) pada tahun 1979, hubungan antara Vietnam dan Komunitas Francophonie kian membaik. Vietnam selalu menjadi anggota aktif, memberikan sumbangan efektif pada kegiatan-kegiatan bersama komunitas. 

Setelah 53 tahun terbentuk dan berkembang, Komunitas Francophonie telah menjadi satu ruang politik-ekonomi-budaya yang beraneka, memberikan sumbangan praksis dalam menjaga perdamaian, kerja sama, dan pembangunan yang berkesinambungan di dunia. Hingga sekarang, Komunitas Francophonie telah menjadi rumah bersama untuk 88 anggota dan pengamat, berada di lima benua di dunia. Dengan total penduduk sekitar 1,2 miliar orang, Komunitas Francophonie menduduki hampir 20 persen pertukaran dagang dan 16 persen GDP dunia.

 

Pintu yang Meningkatkan Posisi Vietnam

 

Sejak Vietnam masuk  OIF pada tahun 1979, hubungan antara Vietnam dan Komunitas Francophonie kian membaik. OIF menjadi dasar bagi Vietnam untuk mendapatkan lebih banyak peluang agar tumbuh dan berintegrasi.

Selama puluhan tahun ini, khususnya pada saat mengalami blokader dan embargo, Vietnam telah mengusahakan banyak bantuan dan dukungan  dari Komunitas Francophonie tentang sumber modal, sumber daya manusia, sumber teknik, dan sebagainya. Bersamaan itu, Komunitas Francophonie menjadi forum bagi Vietnam untuk menggelar garis politik hubungan luar negeri, menjadi saluran untuk memperkuat hubungan bilateral dengan beberapa anggota maju seperti Prancis, Kanada, dan sebagainya atau dengan negara-negara sahabat tradisional di Afrika. Vietnam selalu berupaya mendorong hubungan kerja sama dengan Komunitas Francophonie, menjadi anggota yang aktif dan bertanggung jawab bagi komunitas, memainkan peranan poros bagi gerakan Francophonie di kawasan Asia-Pasifik.

Vietnam mengeluarkan banyak inisiatif dalam mendorong kerja sama dan memperkuat dialog antarnegara anggota. Perihal para pemimpin senior Vietnam menghadiri berbagai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Francophonie memanifestasikan penghormatan Vietnam dalam kerja sama dengan Komunitas Francophonie. Penyelenggaraan dengan baik KTT ke-7 Francophonie pada tahun 1997 di Kota Ha Noi, Vietnam telah memberikan sumbangan penting dalam menginstitusikan kegiatan politik, menjunjung tinggi kerja sama ekonomi  di samping sektor-sektor politik, kebudayaan, dan bahasa dari OIF.

Dewasa ini, karena berpartisipasi secara lengkap dan substantif di hampir semua masalah prioritas dari komunitas, dari menentukan strategi kerja sama sampai mendorong reformasi administrasi, Vietnam dianggap berada dalam kelompok sedang berkembang yang popos, mempunyai suara terhadap penentuan dan penggelaran strategi kerja sama dari Komunitas Francophonie.

Di samping itu, banyak berulang kali Vietnam dipilih oleh Komunitas untuk memegang beberapa martabat yang penting. Komunitas Francophonie juga memanifestasikan penghormatan, secara rutin mengirim rombongan kerja ke Vietnam. Dalam kunjungannya ke Vietnam pada Desember 2019, Sekretaris Jenderal (Sekjen) OIF, Louise Mushikiwabo dengan khusus menegaskan makna penting dan peranan aktif dari Vietnam terhadap Komunitas Francophonie.

 

Beberapa Hasil Kerja Sama

 

Selama ini, OIF dan badan-badan pelaksana telah berkoordinasi dengan beberapa negara anggotanya untuk melaksanakan banyak proyek di Vietnam di beberapa bidang seperti pendidikan dan pelatihan bahasa Prancis, penelitian sains-teknologi, ekonomi, perdagangan, farmasi, sains dasar, hukum,  dan sebagainya. Vietnam juga menggalang hubungan ekonomi erat dengan banyak negara anggota OIF.

Banyak negara Francophonie di Afrika menganggap Vietnam sebagai teladan yang sukses dalam mengentas dari kelaparan dan kemiskinan, membangun sosial-ekonomi dan melakukan integrasi internasional, ingin terus memperkuat hubungan kerja sama dengan  Vietnam, menjadi mitra ekonomi dan perdagangan penting bagi  Vietnam. Selama beberapa tahun belakangan ini, pertukaran dagang antara  Vietnam dan negara-negara anggota OIF selalu stabil dan mencapai pertumbuhan yang terus-menerus. Tanpa memedulikan semua tantangan akibat wabah Covid-19, pertukaran dagang antara Vietnam dan para anggota OIF telah meningkat secara mengesankan pada tahun 2021 dengan nilai impor-ekspor mencapai hampir 33 miliar USD.

Di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), pada persidangan yang diadakan pada tgl 08 September 2020, untuk pertama kalinya diadakan diskusi terbuka tentang kerja sama antara PBB dan OIF, Vietnam sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB telah menyampaikan beberapa inisiatif seperti membangun jaringan Francophonie yang berbagi pengalaman dalam melaksanakan proyek-proyek PBB di Afrika, memperkuat kerja sama trilateral PBB-OIF dan Uni Afrika dalam memecahkan konflik.

Menggelar garis politik huhubungan luar negeri yang teranekaragamkan, teraneka-arahkan, berinisiatif dan aktif melakukan integrasi internasional, selama 44 tahun ini sejak masuk OIF, Vietnam selalu menjadi anggota yang memberikan sumbangan aktif dan bertanggung jawab pada pembangunan Komunitas Fancophonie. Di atas fondasi mantap yang dipupuk oleh kedua belah pihak, Vietnam dan Komunitas Francophonie terus menggalang hubungan kerja sama dan hubungan kemitraan yang efektif dan berkesinambungan pada waktu mendatang.

Komentar