Kehidupan dan usaha Presiden Ho Chi Minh, pemimpin besar dari rakyat Vietnam, berkaitan dengan simbol perdamaian dan solidaritas antar-bangsa. Semasa hidupnya dan juga sebelum Beliau pergi jauh, dalam Testamen terakhir, Beliau menyarankan supaya Partai Komunis Vietnam (PKV) berusaha sekuat tenaga untuk beraktivitas, memberikan kontribusi secara efektif guna memulihkan solidaritas antara partai-partai sekawan. Beliau juga menginginkan agar tanah air damai, bersatu, merdeka, demokratis dan sejahtera, memberikan kontribusi yang berarti pada usaha revolusi dunia. Pikiran Presiden Ho Chi Minh tentang perdamaian, solidaritas internasional telah menjadi pedoman bagi garis politik hubungan luar negeri Vietnam, meninggalkan kesan yang mendalam di hati sahabat-sahabat internasional.
I - Pikiran Ho Chi Minh tentang Solidaritas Internasional: Visi Melampaui Zaman
Pikiran Presiden Ho Chi Minh tentang solidaritas internasional bersifat menjelujuri dan konsekuen. Beliau sudah dari awal menyadari bahwa revolusi pembebasan bangsa menurut jalan revolusi proletar harus bisa memobilisasi dan menghimpun kekuatan solidaritas internasional untuk mencapai kemenangan. Pikiran mempersatukan Presiden Ho Chi Minh memanifestasikan secara jelas kearifan dan visi Beliau.
Solidaritas interansional menurut pikiran Presiden Ho Chi Minh adalah tanpa diskriminasi, setara, saling menguntungkan; menghormati kemerdekaan, kedaulatan dan keutuhan wilayah satu sama lain; harus mengembangkan semangat kemandirian, berdasarkan pada kekuatan sendiri; masuk akal dan simpatik. Beliau juga menekankan bahwa Vietnam siap menjalin hubungan yang akrab dan kooperatif dengan semua negara berdasarkan pada prinsip saling menghormati keutuhan kedaulatan dan wilayah; tidak saling melanggar; tidak mengintervensi pada urusan dalam negeri satu sama lain, setara, saling menguntungkan dan hidup berdampingan secara damai. Demikianlah pikiran dan visi yang melampaui zaman. Sejarawan Duong Trung Quoc, berbagi pendapat:
“Kita mengetahui bahwa gerakan komunitas internasional mengalami banyak tantangan. Setelah Perang Dunia II, dunia menjadi terpolarisasi. Pada saat itu, Vietnam menuju ke tujuan yang sangat penting, yaitu: mencapai kemerdekaan bangsa. Kita harus menyempurnakan kemerdekaan, khususnya penyatuan negara. Harus dikatakan bahwa Presiden Ho Chi Minh dengan garis politik yang sangat bijaksana di atas dasar keinginan untuk memulihkan Gerakan komunis ideal seperti yang sudah pernah ada, tetapi yang lebih penting ialah telah menunjukkan tempat sandaran untuk melaksanakan target penyatuan Tanah Air”.
Presiden Ho Chi Minh berbicara pada acara pembukaan persidangan ke-2, MN angkatan III, pada tanggal 7 April 1965 (Foto dokumenter: VNA) |
Menurut Beliau, solidaritas internasional berarti memanfaatkan sumber daya dari luar untuk memperkuat kekuatan untuk memperjuangkan kemerdekaan dan membangun Tanah Air. Memadukan kekuatan bangsa, kekuatan zaman menjadi kekuatan paduan.
- “Revolusi Vietnam sejak awal telah ditetapkan sebagai satu bagian dari revolusi dunia, jadi bagaimana pun revolusi Vietnam terdampak dari dunia, di antaranya bantuan internasional, khususnya Uni Soviet pada saat itu dan Tiongkok serta negara-negara sesaudara, merupakan faktor yang sangat penting”
- “Front diplomatik mempunyai kegunaan yang sangat besar, telah turut menghimpun kekuatan rakyat progresif di dunia untuk mendukung dan membantu perang perlawanan dari rakyat Vietnam”
Sebaliknya, Vietnam bertanggung jawab dalam mendukung dan membantu negara-negara lain melaksanakan tugas internasional dan solidaritas internasional menciptakan kekuatan. Bapak Truong Duc Duy, Duta Besar Tiongkok untuk Vietnam tahapan Mei 1989 – Februari 1993, mengatakan:
“Presiden Ho Chi Minh sangat mementingkan dan menekankan solidaritas, bagaimana bisa menyatukan semua kekuatan progresif di dunia, semua kekuatan yang adil di dunia”.
II – Ajaran-Ajaran Presiden Ho Chi Minh tentang Solidaritas Internasional
55 tahun yang lalu, dalam Testamen terakhirnya, Presiden Ho Chi Minh telah meninggalkan ajaran-ajaran yang bernilai tentang semangat solidaritas internasional. Beliau memberikan pandangan yang jelas tentang target solidaritas internasional.
Menurut Doktor David Marr, salah satu akademikus terkemuka tentang sejarah Vietnam, Testamen merupakan sebuah karya yang menunjukkan secara jelas kearifan dan visi Presiden Ho Chi Minh. Testamen Presiden Ho Chi Minh tidak hanya mencerminkan upaya-upaya pembebasan bangsa saja, tetapi juga menyatakan sebuah visi global tentang perdamaian dan keadilan.
Sejarawan Duong Trung Quoc (Foto: VOV) |
Doktor Michel Duhamel, pakar peneliti gerakan-gerakan revolusi, beranggapan bahwa Testamen Presiden Ho Chi Minh mempunyai makna yang intensif dan ekstensif terhadap gerakan solidaritas internasional. Testamen memacu negara-negara dan bangsa di dunia untuk bekerja sama dan saling membantu dalam usaha menegakkan perdamaian dan pembangunan yang berkesinambungan.
Sejarawan Alain Ruscio menilai:
“Saya pikir bahwa pesan terbesar dari kehidupan Presiden Ho Chi Minh ialah para pemimpin negara-negara sosialis, partai-partai Komunis selalu dekat dengan rakyat, selalu memperhatikan penderitaan rakyat dan harus selalu menjadi perintis dalam mengutuk dan berjuang melawan korupsi, birokratisme, kemerosotan pikiran komunis. Presiden Ho Chi Minh mewakili citra seorang yang luar biasa. Itulah seorang pemimpin komunitas yang dihormati. Menurut saya, pesan itu tetap utuh nilainya hingga sekarang”.
Bapak Jean-Pierre Brard, mantan Walikota Kota Montreuil, Perancis, mengatakan:
“Presiden Ho Chi Minh adalah seorang pejuang revolusioner yang sangat istimewa. Pada Beliau, kita bisa melihat dengan jelas kecintaan besar untuk kampung halaman, untuk bangsa dan perdamaian”.
Menurut peneliti Eveny Kobelev, Rusia, pikiran Ho Chi Minh merupakan tipikal dari internasionalisme revolusioner, dalam segala situasi juga tidak memisahkan revolusi Vietnam dari revolusi internasional. Beliau adalah seorang pahlawan perjuangan dan pembebasan bangsa.
Sejarawan Prancis, Alain Ruscio. (Foto: lanouvellerepublique.fr) |
Banyak pakar internasional yang melakukan penelitian tentang Vietnam telah menegaskan bahwa apabila mau mengerti tentang jiwa manusia Vietnam maka pertama-tama harus mencari tahu tentang Presiden Ho Chi Minh, di antaranya ada Testamen Beliau. Profesor AhnKyong Hwan, pakar Republik Korea urusan masalah-masalah Laut Timur dan Vietnamologi adalah yang demikian itu. Wartawan Radio Suara Vietnam telah berdiskusi dengan dia tentang masalah ini.
Wartawan: Bapak Profesor yang terhormat, Apa yang paling mengesankan bagi Bapak ketika untuk pertama kalinya membaca Testamen Presiden Ho Chi Minh?
“Menurut saya, untuk mengerti tentang Presiden Ho Chi Minh maka harus mengerti beberapa karya ciptaan Beliau, di antaranya ada Testamen. Saya merasa perlu memperkenalkan karya ini kepada warga Republik Korea secara lebih luas maka saya telah menterjemahkan Testamen dan menyelenggarakan satu Lokakarya akademis internasional untuk memperkenalkan karya ini. Hal yang paling mengesankan bagi saya ketika Testamen ialah penekanan Presiden Ho Chi Minh tentang persatuan. Beliau menyatakan bahwa Vietnam hanya berkembang apabila seluruh bangsa Vietnam bersatu hati. Persatuan dalam internal Partai dan persatuan internasional”.
Wartawan: Menurut Bapak, Apakah pandangan Beliau tentang persatuan mempunyai sifat zaman?
"Bagi Presiden Ho Chi Minh, tidak ada yang lebih bernilai pada kemerdekaan dan kebebasan. Presiden Ho Chi Minh juga selalu berupaya menyebarkan semangat ini. Beliau tidak hanya berjuang demi kemerdekaan dan kebebasan Vietnam saja, melainkan juga berjuang melawan kolonialisme dan feodalisme, imperialisme, dan fasisme demi kemerdekaan dan kebebasan bangsa-bangsa yang tertindas. Presiden Ho Chi Minh adalah seorang yang selalu pengabut paham perdamaian, non-kekerasan dan selalu ingin menangani masalah-masalah internasional secara damai yaitu dialog. Oleh karena itu, Beliau selalu berupaya menangani semua masalah dengan dialog dan menghindari terjadinya perang. Saya menyatakan bahwa ketika pikiran Presiden Ho Chi Minh ini telah tersebar-luas maka perdamaian akan dijaga di dunia dan seluruh dunia juga harus belajar upaya-upaya Beliau dalam perjuangan demi perdamaian dan non-kekerasan”.
Wartawan: Bagaimana sambutan para sarjana ketika Bapak memperkenalkan Testamen Presiden Ho Chi Minh di Lokakarya akademis internasional pada tahun 2015?
“Meskipun pada tahun 2015, hubungan kerja sama ekonomi antara Republik Korea dan Vietnam berkembang cukup kuat, tetapi belum ada banyak sarjana dan warga Republik Korea yang mengetahui Presiden Ho Chi Minh. Oleh karena itu, pada kali pertama saya berbagi tentang Testamen Presiden Ho Chi Minh, para utusan dan sarjana telah lebih memahami karakter dan rasa cinta akan tanah air dan perdamaian dari Beliau. Melalui Testamen, pada sarjana dan warga Republik Korea sekali lagi memahami keagungan Presiden Ho Chi Minh”.
Wartawan: Menurut Bapak, bagaimana Testamen Presiden Ho Chi Minh digelar oleh warga Vietnam?
"Testamen Presiden Ho Chi Minh memberikan kontribusi yang sangat besar pada perkembangan bangsa Vietnam. Setelah melakukan kebijakan pembaruan pada tahun 1986, Vietnam telah dan sedang menyerap bayak investor asing dan berkembang menjadi sebuah negara yang perkasa dan kuat, sebuah negara yang layak huni. Tidak hanya begitu, saya percaya bahwa pada masa depan, Partai dan warga Vietnam akan terus bersatu dan bersatu hati seperi yang ditulis dalam Testamen Beliau agar semakin meningkatkan posisi Vietnam di kancah internasional, membangun Vietnam menjadi sebuah negara yang perkasa dan lebih layak huni serta memberikan banyak kontribusi pada perdamaian dunia”.
Wartawan: Berterima kasih Pak!
III - Solidaritas Internasional Meningkatkan Posisi Vietnam pada Zaman Dewasa ini
Kenyataan Revolusi Vietnam telah membuktikan kekuatan dari pikiran Ho Chi Minh tentang solidaritas internasional. Ketika masih sugeng, Presiden Ho Chi Minh sangat memikirkan pembangunan, penjaminan, dan pengembangan solidaritas terkait antara Vietnam dengan Tiongkok, Uni Soviet dan banyak negara sosialis sesaudara; dan warga berbagai bangsa Asia, Afrika, Amerika Latin, dan sebagainya. Dan ketika tanah air bersatu, Vietnam menggelar dengan efektif garis politik luar negeri yang independen, mandiri, dan multilateral, menjadi sahabat, mitra yang tepercaya, anggota yang bertanggung jawab dari komunitas internasional. Penilaian dari para diplomat, para pakar, dan peneliti internasional telah menunjukkan pencapaian ini.
“Pada tahun lalu, Vietnam telah menyambut Presiden Tiongkok, Xi Jinping, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Hal itu menunjukkan bahwa Vietnam bisa mempertahankan keseimbangan antarnegara adi kuasa. Penyambutan terhadap para pemimpin ini juga menunjukkan bahwa negara-negara adi kuasa juga memperhatikan dan menginginkan agar Vietnam menjadi stabil, dinamis, dan berpengaruh. Hal ini juga menunjukkan komitmen Vietnam yaitu tidak berkoalisi dan berkonektivitas untuk melawan negara lain tapi masih mempertahankan keindependenannya”.
“Saya berpikir bahwa Vietnam mempunyai posisi istimewa di kancah internasional. Peranan Vietnam di kawasan Asia-Pasifik selama ini telah ditingkatkan secara jelas, menegaskan posisi dan makna penting Vietnam dalam menangani masalah-masalah global. Seiring itu, Vietnam juga menyosialisasikan perkembangan dan kesuksesan di semua segi”.
“Sebagai perekonomian yang mengalami pertumbuhan tercepat di ASEAN, Vietnam sedang memelopori upaya-upaya ASEAN dalam mempersempit kesenjangan perkembangan dan memperkuat integrasi regional. Vietnam juga menyukseskan Keketuaan ASEAN tahun 2020 pada latar belakang pandemi Covid-19 merebak. Selain itu, penyelenggaraan dengan sukses Forum Masa Depan ASEAN 2024 oleh Vietnam merupakan satu contoh lain yang memanifestasikan komitmen terus-menerus dari Vietnam dalam menyelesaikan Visi Komunitas ASEAN”.
Profesor Kyong Hwan, pakar Republik Korea urusan masalah-masalah Laut Timur dan Vietnam (Foto: hanoimoi.vn) |
Posisi internasional yang dicapai Vietnam selama ini memperlihatkan bahwa solidaritas internasional menurut Testamen Presiden Ho Chi Minh tidak hanya merupakan ide yang luhur saja, melainkan juga merupakan sebagian yang tidak bisa kurang dalam garis hubungan luar negeri dari Vietnam. Solidaritas internasional menjadi satu kebenaran, satu pedoman tindakan yang niscaya agar dari situ turut membangun posisi dan prestise Vietnam dan membangun sebuah dunia yang damai./.