Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara menghadapi bahaya tanpa Kanada

ANH HUYEN
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Setelah Meksiko dan Amerika Serikat (AS) memberitahukan satu permufakatan bilateral, Kanada telah menunjukkan gerak-gerik yang berminat ikut serta kembali dalam perundingan-perundingan untuk “menyelamatkan” Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Apakah gerak-gerik konsesi yang dilakukan oleh Ottawa ini cukup untuk  membentuk satu perjanjian baru antara tiga pihak?
Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara  menghadapi bahaya tanpa Kanada - ảnh 1PM Kanada Justin Trudeau  (Foto: PM Kanada Justin Trudeau dan Presiden AS, Donald Trump  (Foto: EPA) 

Pada pekan lalu, AS dan Meksiko telah menyepakati revisi NAFTA, menimbulkan tekanan yang memaksa Kanada menyetujui ketetapan-ketetapan baru tentang aktivitas perdagangan  dengan komoditas mobil. Bahkan, AS juga menyatakan bahwa NAFTA bisa melakukan perundingan tersendiri dengan setiap negara atau NAFTA tidak memerlukan partisipasinya Kanada.

 

Ada bahaya NAFTA berusaha menjadi permufakatan bilateral

Sejak menjadi Presiden AS, Donald Trump terus-menerus melakukan gerak-gerik menarik diri atau merevisi permufakatan-permufakatan perdagangan kalau semuanya itu mengancam kepentingan perdagangan AS. Tekanan yang diberikan oleh AS terhadap negara tetangga Kanada dalam perundingan tentang NAFTA juga tidak  berada di luar tujuan proteksi perdagangan AS.

Ancaman-ancaman keras yang dikeluarkan oleh Presiden Donald Trump setelah AS dan Kanada tidak mencapai permufakatan dalam perundingan karena ada perselisihan tentang ketentuan mengenai sengketa perdagangan yang bersangkutan dengan samalah anti-dumping. Pihak AA menginginkan agar Kanada menghapuskan ketentuan tentang anti-dumping terhadap komoditas-komoditas seperti susu dan mentega impor, dalam pada itu, pihak Kanada ingin mencegah AS  menggunakan ketentuan-ketentuan tentang anti dumping dan alasan keamanan untuk mengenakan tarif terhadap komoditas-komoditas Kanada. Pengenaan tarif yang dilakukan oleh AS telah disaksikan oleh dunia melalui tindakan  AS yang meningkatkan tarif sebesar 10% dan 25% terhadap aluminium dan baja baru-baru ini.

Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump telah menimbulkan tekanan terhadap Kanada dengan meminta kepada negara tetangga ini supaya membatalkan mekanisme pengelolaan sumber suplai, bersamaan itu menegaskan akan tidak menerima satu versi NAFTA baru tanpa ketetapan yang mengizinkan merundingkan kembali NAFTA  5 tahun sekali. Pemimpin AS juga memberitahukan bahwa Washington bersedia meninggalkan versi NAFTA sekarang ini untuk melakukan perundingan tentang permufakatan-permufakatan perdagangan tersendiri dengan Kanada dan Meksko.

Pernyataan-pernyataan keras yang dikeluarkan oleh Presiden AS, Donald Trump pada latar belakang negara ini dan Meksiko baru-baru ini telah mencapai permufakatan-permufakatan mendasar. Dengan penarikan diri AS dari banyak permufakatan multilateral yang jauh lebih penting terbanding dengan NAFTA, opini umum sedang mengeluarkan pertanyaan apakah ancaman Donald Trump menjadi kenyataan untuk membawa NAFTA menjadi satu “permainan” yang hanya tinggal AS dan Meksiko.

 

Tidak mudah membiarkan Kanada berdiri di luar permainan

Menurut para analis, Donald Trump bisa melaksanakan ancamannya kalau ditinjau di segi hukum. Tetapi di segi politik, pastilah ini akan menjadi satu langkah yang tidak mudah. Kepentingan ekonomi juga merupakan faktor yang akan harus dipertimbangkan secara cermat oleh AS kalau ingin melakukan satu permufakatan NAFTA tanpa Kanada dan Kongres AS mengerti sangat jelas tentang hal ini.

Sudah eksis selama 25 tahun, dengan ketentuan-ketentuan yang menghapuskan hampir semua tarif antara AS-Kanada-Meksiko, NAFTA telah turut mengarahkan kembali semua bidang produksi dari tiga negara tersebut. Bisa dilihat, hampir semua bidang produksi dari AS dan Kanada mempunyai “keterkaitan” satu sama lain di taraf  lebih ketat  dari pada negara-negara manapun di dunia. Kanada sekarang ini merupakan pasar ekspor nomor satu bagi AS selama 2 tahun belakangan ini. Kalau Donald Trump benar-benar mau menyingkirkan Kanada dari NAFTA dan mengenakan tarif sebesar 25% terhadap mobil yang diproduksi di Kanada, itu akan merupakan keputusan yang menimbulkan dampak negatif terhadap para produsen dan konsumen AS. Dan hal yang penting ialah dengan versi NAFTA baru maupun dengan terhimpunnya ketiga negara Amerika Utara barulah bisa menciptakan daya saing bagi seluruh kawasan dalam menghadapi para produsen Asia dan Eropa.

Selain itu, Donald Trump dan Partai Republik di Kongres AS akan mencalonkan diri kembali pada bulan November mendatang. Satu permufakatan bilateral mungkin akan harus menghadapi tentangan dalam di Kongres AS. Banyak anggota Kongres AS telah menyatakan bahwa mereka akan tidak meratifikasi permufakatan baru manapun tanpa munculnya Kanada.

Oleh karena itu, bagi AS dan Kanada  tidak mudah berupaya keras dan aktif melakukan perundingan guna mencapai satu NAFTA yang menghimpun ketiga pihak. Sekarang ini, batas waktu terakhir untuk menandatangani NAFTA baru  masih ada lebih dari 80 hari lagi. Pada waktu ini, AS dan Kanada masih punya banyak peluang untuk memecahkan semua perselisihan yang masih ada untuk bisa menuju ke satu NAFTA revisi antara ketiga pihak. Dalam pernyataan yang dikeluarkan baru-baru ini, wakil Kanada dan AS telah menunjukkan semangat optimismenya tentang proses perundingan dan indikasi-indikasi ini mendatangkan harapan tentang satu permufakatan perdagangan bebas baru yang memuaskan semua pihak.  

Komentar