Namun, agar supaya perekonomian mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan stabil, perlu melihat secara jelas tantangan-tantangan, dari situ mengambil solusi-solusi yang sesuai, menyelesaikan target pengembangan ekonomi tahun ini dan menciptakan ancang-ancang bagi tahun-tahun berikutnya.
Persidangan ke-8, Majelis Nasional angkatan XV (Foto: quochoi.vn) |
Dari awal tahun hingga sekarang, dalam konteks instabilitas global, dampak berat dari bencana alam dan banjir di dalam negeri, tetapi ekonomi Vietnam tetap mencapai banyak hasil positif. Pertumbuhan PDB selama 9 bulan mencapai 6,82%; diprakirakan sepanjang tahun mencapai 6,8-7%, lebih tinggi dari pada target yang dilimpahkan oleh MN ialah 6-6,5%, termasuk kelompok negara-negara dengan laju pertumbuhan tinggi di kawasan dan dunia, mencapai penilaian tinggi dari banyak organisasi internasional yang besar dan bergengsi.
Melakukan terobosan institusi yang lebih kuat, mengatasi kesulitan dan problematik untuk badan usaha
Vietnam muncul dengan banyak titik cerah, seperti: indeks inovasi kreatif global meningkat 4 peringkat, indeks kebahagiaan meningkat 11 peringkat, indeks e-government meningkat 15 peringkat, khususnya indeks keamanan siber global meningkat 18 peringkat, menempati posisi 17 di antara 194 negara. Namun, para anggota MN beranggapan bahwa Vietnam masih tetap menghadapi tantangan-tantangan untuk mendorong pelaksanaan target pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sosial. Ibu Dang Bich Ngoc, anggota MN dari Provinsi Hoa Binh, beranggapan bahwa harus secara terus terang melihat semua rintangan tentang institusi:
“MN dan Pemerintah terus melakukan pembaruan secara kuat dalam penyusunan, penyempurnaan dan pelaksanaan hukum. Secara rutin menilai kualitas dan efisiensi kebijakan-kebijakan yang diberlakukan untuk secara tepat waktu melakukan penyesuaian. Khususnya, perlu membuat mekanisme untuk meninjau secara jelas tanggung jawab dari organisasi dan individu dalam pemberlakuan naskah-naskah perundang-undangan yang tidak sesuai dengan kehidupan nyata, menghalangi pembangunan sosial-ekonomi. Memperhebat desentralisasi yang dikaitkan dengan tanggung jawab daerah-daerah”.
Ibu Dang Bich Ngoc, anggota MN dari Provinsi Hoa Binh (Foto: quochoi.vn) |
Menyetujui tugas-tugas dan solusi pokok dari Pemerintah pada tahun 2025, Trinh Lam Sinh, anggota MN dari Provinsi An Giang, merekomendasikan kepada Pemerintah supaya terus meninjau kembali dan membuat solusi-solusi sinkron, menciptakan terobosan untuk menciptaan motivasi guna menyemangati badan usaha dalam negeri dan wirausaha start-up:
“Ekspor di sektor dengan modal investasi langsung asing (FDI) yang mencapai proporsi tinggi memperlihatkan bahwa badan-badan usaha di sektor ini sedang melakukan bisnis secara sangat baik, berdasarkan pada mekanisme-mekanisme dan kebijakan prioritas dari Negara. Hal ini dimanifestasikan melalui penelitian dan komitmen investasi yang dilakukan banyak Grup besar di bidang-bidang elektronik, semikondukstor, energi terbarukan dan sebagainya. Namun, badan-badan usaha dalam negeri masih menghadapi banyak kesulitan. Saya meminta kepada Pemerintah supaya terus memberikan bantuan di sudut kebijakan untuk membantu semua unsur ekonomi dalam negeri mengatasi kesulitan, bersamaan itu memberlakukan kebijakan-kebijakan bantuan yang lebih gigih”.
Bapak Trinh Lam Sinh, anggota MN dari Provinsi An Giang (Foto: quochoi.vn) |
Menetapkan secara jelas motivasi pertumbuhan
Guna mendorong pertumbuhan perekonomian yang berkesinambungan, banyak anggota MN menyatakan kesannya ketika Pemerintah telah menetapkan secara jelas arahan hijau untuk perekonomian, merupakan kesempatan yang bersifat terobosan dan arahan perkembangan bagi Vietnam. Di atas dasar menegaskan pertumbuhan hijau sebagai tren masa depan, Ibu Le Dao An Xuan, anggota MN dari Provinsi Phu Yen, merekomendasikan:
“Mengembangkan peranan Negara sebagai perintis dan pemimpin dalam transformasi hijau melalui ketentuan-ketentuan tentang belanja publik hijau (Green Public Procurement/GPP). Saya merekomendasikan supaya cepat memberlakukan ketentuan-ketentuan ini pada tahun 2025, yang mendesak memprioritaskan penyusunan ketentuan tentang persentase pengeluaran untuk GPP, memprioritaskan penggelaran satu kelompok produk publik yang ramah lingkungan sebagai persentase wajib, mendorong konsumsi ramah lingkungan tepat pada skala daerah”.
Ibu Le Dao An Xuan, anggota MN dari Provinsi Phu Yen (Foto: quochoi.vn) |
Para anggota MN juga merekomendasikan kepada Pemerintah supaya di samping berfokus pada motivasi-motivasi pertumbuhan tradisional, terutama ekspor, juga memperhebat pelaksanaan motivasi-motivasi pertumbuhan baru seperti sains teknologi, inovasi kreatif, transformasi hijau, ekonomi sirkular, dan sebagainya.
Menurut para anggota MN, perihal Pemerintah terus meninjau dan mengidentifikasikan secara tepat dan lengkap semua simpuls untuk menanganinya secara tepat waktu dan tuntas, menetapkan secara jelas motivasi-motivasi pertumbuhan pada bulan-bulan sisanya tahun 2024 dan sepanjang tahun 2025 merupakan faktor penting bagi Vietnam untuk mencapai dan melampaui target-target yang baru dilimpahkan MN, mengembangkan ekonomi secara berkelanjutan.