Perang melawan kelaparan dan kemiskinan yang penuh kesulitan

Anh Huyen
Chia sẻ
(VOVworld) – Hari Rabu (17 Oktober) adalah Hari Mengentas dari Kelaparan dan Kemiskinan Dunia. Tema yang diajukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun  ini yaitu “Mengakhiri kelaparan dan kemiskinan” dianggap sebagai perintah yang menggesakan seluruh dunia bersama-sama bertindak. 

(VOVworld) – Hari Rabu (17 Oktober) adalah Hari Mengentas dari Kelaparan dan Kemiskinan Dunia. Tema yang diajukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun ini yaitu “Mengakhiri kelaparan dan kemiskinan” dianggap sebagai perintah yang menggesakan seluruh dunia bersama-sama bertindak. Karena walaupun dunia telah menyelesaikan target mengentas dari kelaparan dan kemiskinan – target pertama diantara delapan Target Perkembangan Milenium (MDGs) yang sudah diesahkan Majelis Umum PBB pada 2000 – jadi lebih awal lima tahun, namun krisis ekonomi global sedang mengedepankan tantangan-tanganan baru, punya ancaman memusnahkan hasil yang dicapai banyak negara dalam pengentasan dari kelaparan dan kemiskinan, sehingga membuat perang melawan kelaparan dan kemiskinan menjadi semakin lebih sulit dari pada yang sudah-sudah. 

Perang melawan kelaparan dan kemiskinan yang penuh kesulitan - ảnh 1
Satu kamp pengungsian sementara di Pakistan Selatan
(Foto: vov.vn)

Perang melawan kelaparan dan kemiskinan merupakan perang yang sedang diusahakan dengan keras oleh komunitas internasional selama berpuluh-puluhan tahun ini. Walaupun telah mencapai banyak prestasi yang patut dicatat, selesai lebih awal dari target yang ditetapkan, tetapi krisis keuangan – ekonomi global yang meledak pada 2008 di Amerika Serikat kemudian melanda seluruh dunia telah menimbulkan pengaruh negatif terhadap prestasi yang tercapai secara global. Di dunia sekarang masih ada 1,3 miliar orang yang hidup merana, 900 juta orang lain menderita kekurangan gizi secara permanen, 1 miliar orang lain kekurangan vitamin dan nutrisi juga secara permanen. 

Menurut Organisasi Buruh Internasional (ILO), krisis ekonomi global telah membuat kira-kira 30 juta orang kehilangan lapangan kerja sejak krisis ini meledak pada 2008, meningkatkan jumlah penganggur menjadi 220 juta seperti sekarang, diantaranya kaum pemuda menduduki kira-kira sepertiganya. Bahaya penggangguran sedang berkecenderungan terus meningkat pada saat kebijakan mengetatkan ikat pinggang yang dilakukan banyak negara di dunia sedang menimbulkan pengaruh langsung terhadap jaring pengaman sosial, membuat situasi pengangguran menjadi bertambah serius.

Perang melawan kelaparan dan kemiskinan yang penuh kesulitan - ảnh 2
Krisis keuangan di banyak negara menimbulkan pengaruh negatif
(Foto: vov.vn)

Hal yang mencemaskan ialah semua hasil yang dicapai umat manusia dalam perang melawan kelaparan dan kemiskinan sedang terancam dimundurkan akibat gejolak harga bahan pangan dan energi. Jumlah penduduk dunia meningkat cepat pada saat produksi bahan pangan tidak meningkat sehingga membuat harga bahan pangan membubung tinggi secara tak terkontrol. Bencana alam, masalah kurangnya diversifikasi jenis-jenis pohon pangan, penggunaan lahan yang tidak efektif serta pengoncoran air yang tidak stabil, peperangan yang terjadi di banyak daerah, dll juga merupakan sebab-musabab yang menurunkan hasil produksi bahan pangan. 

Menurut laporan yang dikeluarkan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) pada Selasa (16 Oktober), sekarang kebutuhan pangan dunia membubung tinggi dan melampaui pemasokan pada saat bahan pangan cadangan dunia merosot pada taraf yang paling rendah sejak 1974. Jika bahan pangan cadangan dulu cukup digunakan dunia dalam waktu selama 107 hari, tapi sekarang hanya tinggal 74 hari saja. Sementara itu, dunia juga sedang menghadapi serentetan masalah energi yang sulit dipecahkan. 

Perang melawan kelaparan dan kemiskinan yang penuh kesulitan - ảnh 3
Bencana alam mengancam ketahanan pangan dunia
(Foto: cpv.org.vn)

Di perut bumi, deposit minyak tambang, gas bakar dan batu bara yang pada satu masa masih berlimpah-lumpah sekarang ini sdang kian menjadi kering. Sedangkan di permukaan air bumi, semua permitungan manusia sedang memojokkan dunia menghadapi bahaya krisis energi global yang baru. Upaya keras Amerika Serikat dan negara-negara Barat yang ingin memaksa Iran harus melepaskan program nuklir telah secara tidak langsung menciptakan pengaturan kekuatan di pasar minyak tambang global, menghilangkan keseimbangan neraca penawaran – permintaan akibat faktor geo-politik yang memegang peranan penting.

Dunia perlu bertindak. Dalam pesan sehubungan dengan Hari Mengentas dari Kelaparan dan Kemiskinan Dunia pada tahun ini, PBB mengimbau supaya krisis ekonomi global sekarang sedang menciptakan kesempatan bagi satu reformasi yang komprehensif. 

Perang melawan kelaparan dan kemiskinan yang penuh kesulitan - ảnh 4
PBB mengimbau penanganan krisis keuangan
(Foto: saga.vn)

Dunia perlu menyusun satu peta jalan baru yang bisa menjamin keadilan sosial dan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah semua negara perlu mencapai kesepakatan untuk menciptakan satu kerangka aksi, untuk mengatasi situasi kekurangan bahan pangan dan energi dalam masa yang dekat. PBB telah mengeluarkan lima bidang yang perlu diperbaiki dalam perekonomian global yang terdiri dari: mempercepat semua upaya untuk mencapai target perkembangan milenium tentang pengentasan dari kelaparan dan kemiskinan di seluruh dunia, memberikan bantuan perkembangan kepada negara-negara yang sedang sangat membutuhkan, menghapuskan beban dalam syarat-syarat pinjaman utang, memperkuat tanggung jawab dan transparansi, memperkuat semua komitmen tentang kesinambungan. 

Akan tetapi, dengan segala yang sedang berlangsung di dunia sekarang, tampaknya target-target yang diajukan PBB sulit mencapai hasil. Diprakirakan, saban tahun, dunia harus mengeluarkan biaya kira-kira USD 75 miliar untuk perang “mengentas dari kelaparan dan kemiskinan” diantaranya negara-negara industri maju menyumbangkan kira-kira 50% dan sisanya diambil dari anggaran keuangan negara-negara sedang berkembang. Tetapi krisis ekonomi membuat banyak negara sedang bergulat dengan masalah defisit anggaran keuangan, utang negara bertumpuk-tumpuk, sehingga melupakan tanggung jawab bersama. Di samping itu, kurangnya semangat politik dari beberapa negara besar sedang menjadi kendala terhadap koordinasi aksi melawan kelaparan dan kemiskinan. 

Perang melawan kelaparan dan kemiskinan yang penuh kesulitan - ảnh 5
Demonstrasi di Spanyol pada Hari Mengentas dari Kelaparan dan Kemiskinan Dunia
(Foto: vov.vn)

Sehubungan dengan Hari Pangan Dunia (16 Oktober), pada hari yang sama, Perancis telah mengimbau diadakannya satu pertemuan darurat Forum Reaksi Cepat (RRF – Kelompok penentu politik pertanian global untuk mencegah krisis pertanian) yang baru saja dibentuk oleh G-20, untuk menyusun langkah-langkah menanggulangi krisis bahan pangan dalam waktu empat tahun mendatang. Namun pertemuan ini tak dapat diadakan karena Amerika Serikat, negara ketua RRF tidak setuju dengan alasan hal ini belum perlu dilakukan.

Diprakirakan, jumlah penduduk dunia akan naik dari 7 miliar sekarang menjadi 9 miliar jiwa pada 2040. Sampai 2030, dunia akan memerlukan sedikit-dikitnya 50% bahan pangan, 45% energi terbanding dengan kebutuhan sekarang, sedangkan syarat lingkungan hidup sedang berubah menurut arah yang kurang menguntungkan pemasokan dan 3 miliar orang mungkin akan mengalami kelaparan dan kemiskinan. Dalam satu dunia yang datar seperti sekarang, masalah kelaparan dan kemiskinan hanya bisa diatasi jika ada partisipasi dari semua negara di dunia. Akan tetapi, di depan perang mengentas dari kelaparan dan kemiskinan masih menghadapi satu penggalan jalan yang penuh kesulitan./. 

Komentar