Momen-Momen Bersejarah di Kongres AS

Ba Thi
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Tanggal 6 Januari (waktu Amerika Serikat), atau tanggal 7 Januari (waktu Indonesia Barat), di kawasan Capitol Hill, dimana berdiri Gedung Kongres  Amerika Serikat (AS), di Washington D.C, telah disaksikan momen-momen bersejarah. Untuk pertama kalinya dalam sejarah selama 200 tahun, gedung lembaga legislatif negara adi kuasa nomor satu di dunia diserang, sehingga rapat penting lembaga bikameral Kongres (Senat dan DPR) untuk menghitung suara elektoral dalam pilpres AS 2020, sempat tertunda selama beberapa jam.
Momen-Momen Bersejarah di Kongres AS - ảnh 1Presiden Donald Trump berbicara di depan para demonstran pada 6/1/2021 (Foto: AP)

Sebelum rapat istimewa lembaga bikameral AS berlangsung, ratusan demonstran pro-Presiden Donald Trump telah berkumpul di luar Gedung Kongres, guna memberikan tekanan terhadap rapat tersebut agar berbalik menguntungkan Presiden Donald Trump. Situasi menjadi di luar kontrol ketika para demonstran ekstrimis berusaha masuk secara paksa ke dalam ruang rapat para legislator, sehingga menyebabkan kekacauan yang serius di gedung lembaga legislatif AS tersebut.

Kekacauan Belum Pernah Terjadi Dalam Gedung Kongres AS

Para demonstran telah menerobos pagar perlindungan dan memaksa masuk ke dalam ruang rapat Kongres AS ketika para legislator baru menghitung 12 dari total 538 suara elektoral dalam pemungutan suara 14/12/2020 lalu. Tindakan tersebut membuat proses penghitungan suara terhenti, sekaligus menimbulkan kekacauan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Suara-suara senapan bersahutan dan para legislator diungsikan  ke luar Gedung Kongres melalui terowongan bawah tanah, dengan perlindungan para petugas keamanan. Kasus tersebut dianggap sebagai penyerangan yang paling serius terhadap gedung Kongres AS sejak tahun 1814 ketika tentara Inggris melakukan penyerangan dalam satu peperangan yang berlangsung pada tahun yang sama.

Segera setelah kasus ini terjadi, komunitas dunia telah memberikan reaksi yang sarat akan keprihatinan. Di Twitternya, Ketua Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Volkan Bozkir menyatakan kecemasan yang mendalam terhadap situasi kekerasan yang tengah merusak proses demokrasi di AS. Sementara itu, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau memberitahukan bahwa ia merasa “sangat khawatir” ketika ribuan pendukung Presiden Donald Trump melakukan kekerasan di Capitol Hill, dan menyebutnya sebagai “serangan terhadap demokrasi”. Kepala Pemerintah Kanada menegaskan bahwa kekerasan tidak akan pernah bisa menghalangi keinginan rakyat. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg menyebut demonstrasi dan kekerasan di Washington sebagai “tontonan menakutkan”, sekaligus menegaskan bahwa hasil pilpres “demokatis” di AS perlu dihormati. Juga dengan pandangan yang sama, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengimbau supaya segera menghentikan huru-hara di Washington.

Pernyataan Bersejarah

Beberapa saat setelah kasus demonstran menerobos ke dalam Gedung Kongres, ketertiban dipulihkan kembali dan para legislator lembaga bikameral meneruskan misinya, yaitu menyelesaikan penghitungan 538 suara elektoral untuk menetapkan pemenang terakhir dalam pilpres AS 2020.

Pada Kamis (7/1), pukul 4.00 pagi, atau pukul 16.00 (waktu Indonesia Barat), Wakil Presiden, merangkap Ketua Senator AS, Mike Pence menyatakan bahwa Joe Biden telah merebut kemenangan dengan 306 suara elektoral. Presiden petahana Donald Trump hanya merebut 232 suara. Pernyataan tersebut resmi mengakhiri semua perselisihan terkait pilpres AS istimewa yang dianggap belum pernah ada dalam sejarah AS.

Momen-Momen Bersejarah di Kongres AS - ảnh 2Presiden ke-46 AS, Joe Biden akan dilantik pada 20/1/2021 (Foto:AP)

Segera setelah itu, Presiden Donald Trump memberitahukan akan melaksanakan serah-terima yang terbit kepada pemerintah baru pada 20/1 ini, meskipun tetap menyatakan tidak mengakui hasil pilpres. Kemudian, pada Kamis pagi (7/1), atau Jumat (8/1), waktu Indonesia Barat, Presiden Donald Trump memuat satu video di Twitternya, di antaranya mengutuk keras tindakan ekstremis di Gedung Kongres, sekaligus berkomitmen akan menyerahkan kekuasaan kepada Pemerintah Presiden terpilih, Joe Biden dengan lancar.

Pernyataan Presiden Donald Trump tersebut turut mengurangi keprihatinan masyarakat dunia terhadap kemungkinan terjadinya kembali kekacauan di Washington D.C serta di seluruh wilayah AS. Dengan semua yang berlangsung di gedung Kongres AS pada 6/1 lalu, prinsip dan kekuatan demokrasi AS akan segera diterapkan sebelum saat penyerahan resmi kepada Presiden terpilih Joe Biden pada 20/1 ini.

Komentar