PM Pham Minh Chinh memimpin konferensi tetap antara Pemerintah dengan daerah-daerah yang terkena dampak topan Yagi (Foto: Nhat Bac/VGP) |
Ketika memimpin konferensi virtual untuk mengatasi dampak topan Yagi, pada Minggu pagi (15 September), Perdana Menteri (PM) Pham Minh Chinh membimbing melakukan pemulihan produksi dan bisnis, berupaya mencapai pertumbuhan sebanyak 7 persen untuk tahun 2024
Daerah-Daerah Memulihkan Produksi dan Bisnis
Segera setelah topan Yagi lewat, Provinis Hai Phong telah memprioritaskan pemberian kembali suplai listrik dan air serta jaringan telekomunikasi bagi zona-zona industri. Di provinsi ini, sekarang ada 14 zona industri. Hingga sekarang, pada pokoknya semua badan usaha telah memulihkan produksi kembali normal. Kaum buruh dan pekerja bekerja kembali dalam situasi aman.
Bapak Le Trung Kien, Kepala Badan Pengelolaan Zona Ekonomi Hai Phong memberitahukan:
“Pesan pemimpin Kota Hai Phong ialah akan memberikan bantuan secara maksimal kepada badan usaha untuk melakukan produksi. Kami akan terus mengikuti dan membantu basan usaha agar sedini mungkin menstabilkan produksi untuk menjamin kelancaran rantai pasokan”.
Di Provinis Quang Ninh, setelah dampak-dampak yang berat akibat topan Yagi, pemerintahan Kota Ha Long (Provinsi Quang Ninh) dan berbagai badan usaha dan warga dengan cepat memulihkan kegiatan wisata untuk menyambut kedatangan wisatawan kembali. Tenaga fungsional telah membersihkan pohon yang tumbang, menangani kegenangan di jalan-jalan, memperbaiki bangunan-bangunan yang rusak. Tempat-tempat wisata, pelabuhan dan zona pesisir juga dibersihkan dengan cepat, membantu Ha Long siap membuka pintu untuk menyambut kedatangan wisatawan kembali mulai dari tgl 13 September. Bapak Tran Van Hong, Ketua Asosiasi Kapal-Kapal Wisata Ha Long memberitahukan:
“Kegiatan bisnis kapal wisata telah dilaksanakan kembali. Beberapa kapal yang terkena dampak tentang peralatan-peralatan sedang direparasi dan diperlengkapi secara darurat. Beberapa hari dulu, pemilik-pemilik badan usaha juga berproaktif mengatasi dan menjamin tentang peralatan-peralatan, keindahan serta keselamatan maksimal untuk wisatawan”.
Berbagai Kementerian dan Instansi juga Berupaya Keras
Grup Perlistrikan Vietnam (EVN) memberitahukan bahwa sampai saat sekarang sudah memulihkan pengoperasian saluran tegangan menengah yang mengalami permasalahan akibat topan. Menurut rencana, pekerjaan perbaikan akan diselesaikan dalam waktu beberapa hari mendatang.
Khususnya di Provinsi Quang Ninh, selama sepekan lebih ini, selain 1.000 pekerja EVN cabang Provinsi Quang Ninh, ada lagi kira-kira 1.500 pekerja asal berbagai unit di cabang perlistrikan, dari tentara dan cabang-cabang yang lain untuk ikut mengatasi jaringan listrik.
Sementara itu, Bank Negara Vietnam telah meminta berbagai bank komersial supaya secara sementara membekukan utang, menjadwal ulang utang, dan mengurangi suku bunga, dan sebagainya untuk para pelanggan yang terkena dampak akibat hujan dan topan. Bank-bank juga perlu secara berani memberikan pinjaman baru agar badan usaha, warga, dan kepala keluarga mendapat modal baru untuk berbisnis kembali. Bapak Hoang Quang Phong, Wakil Ketua Federasi Dagang dan Industri Vietnam menilai:
“Saya mengapresiasi gerak-gerik Bank Negara Vietnam ketika secara tepat waktu memberikan bimbingan. Pada waktu mendatang perlu dipertahankan kebijakan ini dan mengeluarkan beberapa paket perkreditan baru bagi warga untuk bisa memperbaiki peralatan dan infrastruktur bagi kegiatan produksi dan binsis serta ada cukup waktu bagi warga untuk mereproduksi agar mendapat omset dan membayar utang. Apabila Negara dan warga bersama-sama bekerja, saya percaya bahwa pasti kita akan mengatasi kesulitan ini dan bisa mempertahankan dengan baik laju pertumbuhan pada waktu mendatang”.
26 provinisi dan kota di Vietnam Utara baru saja menderita dampak akibat topan Yagi – topan terkuat di Laut Timur selama 30 tahun ini. Semua kerugian tentang jiwa dan harta benda sangat serius. Perihal semua daerah, kementerian, dan instansi bersinergi memulihkan produksi dan bisnis pasca topan turut mengurangi kerugian terhadap perekonomian, memberikan kontribusi pada target pertumbuhan tahun 2024.