Presiden Republik Guinea-Bissau, Umaro Sissoco Embaló. Foto: VNA |
Guinea-Bissau merupakan sebuah negara di kawasan Afrika Barat yang luasnya lebih dari 36.000 kilometer persegi dan berpenduduk lebih dari 2 juta jiwa. Vietnam dan Guinea-Bissau menggalang hubungan diplomatik pada tgl 30 September 1973.
Banyak Aksentuasi Kerja Sama Bilateral
Vietnam dan Guinea-Bissau menggalang hubungan persahabatan tradisional. Guinea-Bissau merupakan salah satu di antara dua negara Afrika yang telah mengirimkan rombongan untuk berziarah kepada Sekjen Nguyen Phu Trong sehubungan dengan kunjungan Sekretaris Negara Kementerian Luar Negeri Guinea-Bissau di Vietnam pada bulan Juli yang lalu.
Ketika berbicara di depan pertemuan dan pembicaraan dengan para diplomat Vietnam dalam kunjungan tersebut, Sekretaris Negara Nancy Raisa Cardoso menegaskan bahwa Pemerintah Guinea-Bissau menganggap Vietnam sebagai mitra kerja sama prioritas dalam politik luar negeri dan siap memperluas kerja sama yang praksis dan efektif di semua bidang pada waktu mendatang.
Kedua pihak juga sepakat memperkuat kontak dan pertukaran delegasi berbagai tingkat, khususnya mendorong kunjungan pemimpin senior dua negara; berkoordinasi saling mendukung di forum-forum internasional; menjadi jembatan penghubung untuk saling membantu dalam memperkuat kerja sama dengan berbagai organisasi regional seperti: Uni Afrika; Komunitas Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS); memperkuat pembagian pengalaman tentang pengembangan sosial-ekonomi dan penyusunan kebijakan.
Untuk menciptakan terobosan bagi kerja sama ekonomi dan perdagangan, kedua pihak telah sepakat mendorong pertukaran informasi, peluang kerja sama, konektivitas badan usaha antara dua negara; terus mengembangkan barang-barang pertukaran dagang utama seperti kacang mete dan memperluas ke barang-barang potensial lainnya seperti hasil pertanian, tekstil dan produk tekstil; menandatangani naskah-naskah kerja sama bilateral tentang pertanian, pelabuhan laut, dan perdagangan. Tentang kerja sama pertanian, Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Nguyen Minh Hang menegaskan bahwa Vietnam siap membantu Guinea-Bissau mengembangkan pertanian melalui proyek-proyek kerja sama pertanian bilateral atau trilateral; melalui itu secara bertahap membantu Guinea-Bissau menjamin dan menjadi mandiri dalam ketahanan pangan.
Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Nguyen Minh Hang. Foto: VNA |
Di bidang ekonomi, pertukaran dagang merupakan rekam jejak dari kerja sama bilateral. Sekarang ini, Vietnam merupakan pasar ekspor yang terbesar ke-3 bagi Guinea-Bissau. Sementara itu, Guinea-Bissau merupakan salah satu di antara 5 mitra pemasok kacang mete yang terbesar bagi Vietnam di Afrika selama bertahun-tahun ini. Total nilai perdagangan antara dua negara pada tahun lalu mencapai hampir 170 juta USD. Hingga kini dua negara telah menandatangani beberapa naskah kerja sama, seperti: Perjanjian kerja sama kebudayaan, ekonomi, sains teknologi dan perdagangan (tahun 1994); MoU tentang kerja sama perdagangan dan industri antara Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam dan Kementerian Perdagangan, Industri dan Peningkatan Nilai Produk-Produk Lokal Guinea-Bissau.
Memperkokoh Hubungan antara Vietnam dengan Negara-Negara Timur Tengah-Afrika
Undangan Sekjen, Presiden To Lam dan Istri kepada Presiden Guinea-Bissau, Umaro Sissoco Embaló dan Istri untuk melakukan kunjungan resmi ke Vietnam telah menegaskan bahwa Vietnam terus menggelar garis politik luar negeri dari Kongres Nasional ke-13 Partai Komunis Vietnam dan Proyek pengembangan hubungan antara Vietnam dan negara-negara Timur Tengah-Afrika periode 2016-2025, di antaranya menegaskan haluan yang konsekuen dari Partai dan Negara Vietnam yaitu selalu menghargai hubungan persahabatan tradisional dengan negara-negara sahabat di Afrika, termasuk Guinea-Bissau. Kunjungan tingkat tinggi yang pertama antara dua negara akan menciptakan fondasi untuk mendorong hubungan kerja sama di berbagai bidang. Kegiatan-kegiatan Presiden Guinea-Bissau dalam rangka kunjungan tersebut maupun isi-isi pembahasan, hasil dan kesepakatan yang konkret akan turut memperhebat hubungan antara dua negara di bidang-bidang kerja sama tradisional, seperti: politik, ekonomi, perdagangan, pertanian, hasil perikanan, dan industri pengolahan. Bersamaan itu memperluas kerja sama di bidang-bidang baru./.