(VOVworld) – Mulai dari Jumat 1 Juni 2012, dua negara adi kuasa ekonomi papan atas di dunia yaitu Jepang dan Tiongkok melaksanakan transaksi langsung antara mata uang Yen dan mata uang Reminbi dalam perdagangan bilateral. Hal ini tidak hanya berpengaruh terhadap kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi, melainkan juga berpengaruh secara berarti terhadap hubungan politik. Hubungan Beijing –Tokyo sudah lama tetap masih mengalami banyak rintangan, tapi kerjasama tentang moneter ini sudah tentu memaksa dua negara harus memperkuat kepercayaan satu sama lain dan tambah bergantung satu sama lain
Perdana Menteri Tiongkok dan Perdana Menteri Jepang.
( Foto: vov.vn)
Menteri Keuangan Jepang, Azumi, pada 29 Mei, memberitahukan: pelaksanaan transaksi-transaksi tanpa menggunakan uang dari satu negara ke-3 memberikan kemudahan seperti mengurangi biaya-biaya transaksi, merendahkan bahaya-bahaya yang bersangkutan dengan aktivitas pembayaran dari semua organisasi keuangan. Pernyataan yang diajukan Bank Rakyat Tiongkok juga menegaskan: Penggunaan mata uang Renminbi dan mata uang Yen dalam perdagangan bilateral dan investasi akan turut memperkokoh kerjasama keuangan antara dua negara. Ini adalah untuk pertama kalinya Tiongkok membolehkan satu jenis valuta asing di luar dolar Amerika Serikat ditransaksikan langsung dengan mata uang Renminbi. Kalangan analis menilai bahwa berkat adanya pertukaran langsung antara Yen dan Renminbi, badan usaha Jepang dan Tiongkok bisa mengurangi resiko terkait dengan gejolak-gejolak kurs yang bersangkutan dengan dolar Amerika Serikat dan mengurangi biaya transaksi perantara melalui dolar Amerika Serikat.
Kerjasama Tiongkok dan Jepang.
( Foto: vietnamese.cri.cn)
Sekarang, Tiongkok dan Jepang mencapai tarap pertukaran perdagangan besar dan adalah mitra penting satu sama lain, tapi kira-kira 60% transaksi perdagangan antara dua negara tetap sedang dilaksanakan melalui dolar Amerika Serikat. Pada latar belakang pengaruh dari krisis ekonomi global tahun 2008, situasi pertumbuhan ekonomi yang lamban dari Amerika Serikat ditambah dengan eksplosi krisis utang publik, sehingga pasar keuangan global terhuyung-huyung dan cabang ekspor dari dua negara tersebut mendapat pengaruh berat, dua perekonomian yang besarnya nomor 2 dan nomor 3 di dunia menyedari bahwa untuk menghemat biaya dalam investasi bilateral, harus mengurangi ketergantungan pada dolar Amerika Serikat. Oleh karena itu, pada bulan November 2011, dua pihak telah sepakat menandatangani permufakatan promosi dagang langsung melalui valuta domestik dari dua pihak dan transaksi perdagangan langsung Yen dan Renminbi dilakukan mulai pada Jumat 1 Juni 2012 di pasar Tokyo dan Shanghai.
Mata uang Yen.
(Foto: internet)
Pada kenyataannya, sekarang sistim keuangan internasional banyak yang bergantung pada dolar Amerika Serikat sedang menunjukkan ketidaksesuaian, kebutuhan melakukan restrukturisasi keuangan internasional adalah hal yang benar-benar ada. Kalau dilihat dari skala perekonomian, investasi dan perdagangan, Renminbi adalah mata uang yang paling potensial bisa bersaing dengan dolar Amerika Serikat dalam pembayaran dan cadangan internasional. Oleh karena itu, banyak analis memprediksi bahwa dalam jangka menengah, mata uang Renminbi akan diterima di pasar keuangan internasional dan dalam jangka panjang, mata uang ini mungkin akan memainkan posisi utama di dunia.
Tiongkok sekarang juga telah menandatangani permufakatan pertukaran moneter dengan 16 Bank Sentral di dunia, diantaranya ada para anggota BRIC (terdiri dari Brasil, Rusia, India dan Tiongkok). Pada akhir bulan Maret 2012, Tiongkok juga telah menandatangani satu permufakatan pertukaran moneter dengan Australia- pemasok mineral, batu bara dan bauxit yang paling besar kepada Tiongkok. Bank Standard Chartered akhir- akhir ini mengumumkan akan meresmikan Pusat Transaksi Renminbi pertama di luar wilayah Tiongkok pada tahun 2012. London bukan tempat satu- satunya yang berkeinginan membuka Pusat transaksi moneter Reminbi, rencana sama yang sedang digelarkan di Singapura. Penggelaran transaksi moneter antara Jepang- Tiongkok juga memanifestasikan akan kecenderungan wajar, mendatangkan kepentingan yang signifikan kepada dua negara ini. Bagi Tiongkok, transaksi moneter langsung merupakan langkah lanjutan untuk berangsur - angsur membina peranan yang lebih kuat dari mata uang domestiknya di dunia, mengurangi ketergantungan pada dolar Amerika Serikat dan Euro. Bersamaan itu, traksaksi antara dua mata uang ini juga menurunkan peranan dolar Amerika Serikat dan Euro, karena Tiongkok dan Jepang adalah dua perekonomian yang besarnya nomor dua dan nomor tiga di dunia.
Mata uang Renminbi.
( Foto: internet).
Selain pengaruh langsung terhadap kepentingan ekonomi, traksaksi langsung mata uang domestik antara Tokyo dan Beijing juga berpengaruh secara berarti terhadap hubungan politik antara dua negara. Tiongkok adalah negara yang mencapai laju pertumbuhan ekonomi paling cepat di dunia dan ada banyak kemungkinan menjadi negara yang mampu bersaing dengan Amerika Serikat demi posisi negara adi kuasa nomor satu di dunia pada waktu mendatang. Sedangkan Jepang setelah tahap perkembangan luar biasa tentang ekonomi pada tahun-tahun 60-70 abad lalu telah menjadi perekonomian supra yang besarnya nomor dua secara global dan dikagumi seluruh dunia dan mendapat pengagguman dunia. Pada masa kini, Jepang juga sedang berada di jalan mencari peranan politik yang sepadan dengan potensi ekonominya di kawasan Asia-Pasifik dan di seluruh dunia. Saling memperkuat kepercayaan demi kepentingan ekonomi besar di masing - masing negara, terutama pada latar belakang pengaruh krisis ekonomi global sekarang akan menjadi kecenderungan wajar yang ingin dicapai kedua negara tersebut./.