Dunia Perkuat Upaya Memberantas Diskriminasi terhadap Warga Keturunan Asia

Chia sẻ
(VOVWORLD) - Menghadapi peningkatan kekerasan terhadap warga keturunan Asia  di dunia, terutama di Amerika Serikat (AS) belakangan ini telah terbentuk banyak organisasi dan gerakan yang melindungi warga keturunan Asia. Aktivitas-aktivitas ini bermaksud meningkatkan pemahaman, mengimbau solidaritas dan sinergi untuk mengutuk dan mencegah tindakan-tindakan diskriminasi dan kebencian terhadap warga keturunan Asia pada khususnya dan etnis-etnis lain pada umumnya. 
Dunia Perkuat Upaya Memberantas Diskriminasi terhadap Warga Keturunan Asia - ảnh 1Para demontran dengan spaduk  memprotes kebencian terhadap warga keturunan Asia (Foto: AP)

Warga keturunan Asia maupun keturunan Afrika telah dan tengah menjadi sasaran diskriminasi di banyak negara. Dalam sejarah telah pernah disaksikan pembantaian atau serangan terhadap warga Asia. Selama ini, merebaknya wabah Covid-19 menimbulkan argumentasi-argumentasi yang negatif, melemparkan kesalahan tentang asal-usul wabah yang bertolak dari Asia sehingga meningkatkan bahaya diskriminasi terhadap warga keturunan Asia.

Diskriminasi Tidak Hanya Terjadi di AS
Serangan-serangan kekerasan terhadap individu warga AS keturunan Asia telah meningkat 150 persen di kota-kota besar di AS pada 2020, khususnya di Los Angeles dan New York yaitu tempat pemukiman banyak warga keturunan Asia. Menurut laporan terkini yang baru saja diumumkan, sejak Maret 2020 hingga dengan Februari 2021 telah terjadi sekitar 3.800 serangan terhadap kelompok warga tersebut yang dicatat di 48 di antara 50 negara bagian di AS.
Tidak hanya di AS saja, statistik dari banyak negara tentang kejahatan yang terkait dengan kebencian terhadap warga Asia Timur dan Asia Tenggara semuanya meningkat ketika pandemi Covid-19 tengah merajalela. Diskriminasi-diskriminasi ras dan xenofobia yang beranekaragam, dari menjauhi, melakukan pelecehan  dengan kata-kata sampai penyerangan.
Di Inggris, angka dari polisi London menunjukkan ada lebih dari 200 kasus kejahatan karena kebencian terhadap warga keturunan Asia Timur yang terjadi pada triwulan III 2020, meningkat 96 persen dibandingkan dengan masa yang sama tahun lalu. Banyak warga keturunan Asia memberitahukan bahwa mereka diserang dan diejek sebagai "virus Tiongkok". Satu survei yang dilakukan pada November 2020 menunjukkan ada sampai 3/4 jumlah warga keturunan Tionghoa di Inggris pernah menderita diskriminasi ras.
Menurut laporan dari Pemerintah Spanyol, ada 2,9 persen jumlah warga Asia di negara ini menjadi korban dari kejahatan karena kebencian. Di Perancis, para penggerak memperingatkan bahwa pandemi telah membuat diskriminasi terhadap warga keturunan Asia kian memburuk. Diperkirakan pada 2019 di Kota Paris saja, setiap dua hari terjadi satu kejahatan karena kebencian terhadap warga Asia.
Di Australia,laporan dari Institut Penelitian Lowy pada Maret 2021 menunjukkan bahwa lebih dari 1/3 jumlah warga Australian keturunan Tionghoa merasa bahwa mereka terkena  perlakuan diskriminatif  atau lebih tidak baik dari pada tahun lalu. Ada sampai 18 persen respon dari survei mencerminkan bahwa mereka diancam atau diserang karena asal-usul Tiongkok  dari mereka.
Berupaya Mencegah Diskriminasi Ras
Setelah kasus pemberondongan di Atlanta pada awal Maret 2021 sehingga menewaskan 8 orang, di antaranya 6 perempuan keturunan Asia, Presiden AS, Joe Biden menyatakan tidak bisa membisu saja menghadapi peningkatan kekerasan terhadap warga AS keturunan Asia. Serangan-serangan ini adalah salah, bukanlah orang Amerika  dan harus dihentikan. Joe Biden telah mendesak Kongres AS untuk mengesahkan Undang-Undang tentang Kejahatan Kebencian Pandemi Covid-19, membantu pemerintahan negara bagian dan daerah memperbaiki pelaporan  kebencian dan menjamin bahwa informasi tentang kejahatan tersebut mudah didapatkan oleh warga AS keturunan Asia. Di daerah-daerah pemukiman banyak warga AS keturunan Asia, polisi telah memperkuat kehadiran dan patroli supaya bisa  tepat waktu mengancam dan mencegah kejahatan-kejahatan tersebut.
Selain tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pemerintah, di seluruh AS juga telah terbentuk banyak organisasi dan gerakan melindungi warga keturunan Asia untuk meningkatkan pemahaman, mengimbau solidaritas, bersinergi mengutuk dan mencegah diskriminasi dan kebencian terhadap warga keturunan Asia pada khususnya dan etnis-etnis lain pada umumnya.
Di Eropa, para aktivis di Spanyol dan Perancis mencanangkan kampanye-kampanye: "Saya bukanlah virus" untuk meningkatkan pemahaman tentang kecenderungan peningkatan kekerasan terhadap warga keturunan Asia. Di Kanada, banyak demonstran berkumpul di luar Museum HAM Kanada di Provinsi Manitoba, menjunjung tinggi spanduk "Jangan membenci warga keturunan Asia" atau "Hentikan kebencian dan mulailah  rasa kasih sayang" dan sebagainya. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres baru-baru ini mengimbau solidaritas global untuk memberantas diskriminasi ras dan serangan-serangan lain yang melanggar HAM. Semua upaya ini bermaksud meningkatkan pemahaman, mengimbau solidaritas dan bersinergi mengutuk serta mencegah tindakan-tindakan diskriminasi dan kebencian terhadap warga keturunan Asia pada khususnya dan etnis-etnis lain pada umumnya di skala global. ANH HUYEN

Komentar