Berupaya mencapai taraf pertumbuhan GDP pada tahun 2020

Hong Van
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Pada  sidang  periodik Pemerintah  Vietnam untuk bulan September, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, pada Jumat (02 Oktober), telah meminta supaya memperhebat pemulihan ekonomi, berupaya mencapai taraf pertumbuhan GDP dari 2,5-3 persen pada tahun 2020. Taraf  pertumbuhan ini sangat implementatif ketika banyak organisasi penelitian dalam dan luar negeri juga mengeluarkan prakiraan yang sama. 

Pada latar belakang berhasil mengendalikan dua gelombang  wabah Covid-19, banyak cabang ekonomi selangkah demi selangkah pulih, Vietnam sedang menguasai peluang untuk melakukan akselerasi dan mencapai target pembangunan  sosial-ekonomi.

Berupaya mencapai taraf pertumbuhan GDP pada tahun 2020 - ảnh 1 PM  Vietnam, Nguyen Xuan Phuc berbicara di depan sidang periodik Pemerintah (Foto: Quang Hieu/VGP)

Serentetan solusi dalam mengatasi kesulitan bagi perekonomian selama 3 bulan akhir tahun 2020 telah dikeluarkan oleh pimpinan berbagai kementerian, dan instansi, di antaranya ada usaha mendorong pertumbuhan perkreditan, memberikan prioritas dalam mempercepat laju pengucuran modal investasi publik, membantu badan-badan usaha untuk melakukan produksi dan bisnis, terutama ketika Perjanjian Perdagangan Bebas Uni Eropa- Vietnam  (EVFTA) mulai berlaku.

 Membantu badan usaha dengan langkah yang luwes

Pertumbuhan perkreditan mencerminkan panorama bisnis dari basan usaha. Pada triwulan II/2020, perkreditan meningkat kira-kira 4,2-4,3 persen dibandingkan dengan kurun yang sama tahun lalu. Khususnya, pada bulan 9/2020, meningkat dari 4,3-6,1 persen yaitu  tumbuh sekitar 1,8 persen. Hal ini menunjukkan tanda-tanda yang sangat positif tentang pembayaran modal dari badan-badan usaha dan para kepala keluarga petani, khususnya di bidang pertanian pedesaan, produksi dan jasa. Dengan demikian, meskipun masih mengalami banyak kesulitan karena dampak-dampak dari wabah Covid-19, tetapi badan-badan usaha telah mencapai perubahan-perubahan yang sangat positif dan secara luwes, mendekati pinjaman-pinjaman baru berdasarkan pada utang-utang yang telah diperpanjang, waktunya ditunda atau direstrukturisasi.

Pada syarat Vietnam berhasil mengendalikan wabah seperti sekarang ini, khususnya bantuan aktif yang diberikan badan-badan usaha produksi dan ekspor maka sangat implementatif kalau utang perkreditan pada tahun ini bisa tumbuh sekitar 9 persen. Untuk mencapai target ini, Wakil Gubernur Bank Negara Vietnam, Dao Minh Tu memberitahukan:

“Untuk mencapai target itu, bank telah menggelar banyak solusi konkret, termasuk melakukan restrukturisasi terhadap utang-utang yang sudah habis tempo, atau suku bunga yang sudah habis tempo. Dari awal tahun hingga sekarang, Bank Negara Vietnam telah tiga kali mengurangi suku bunga pinjaman untuk menciptakan sumber modal yang murah 1,5-2 persen bagi berbagai bank komersial agar berbagai bank dan organisasi perkreditan bisa memberikan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah bagi badan-badan usaha. Pengurangan suku bunga juga merupakan salah satu di antara alasan-alasan yang teramat penting untuk menciptakan syarat bagi perkreditan yang diperluas. Selain itu, bersama dengan banyak kebijakan yang lain dari Pemerintah berbagai kementerian dan instansi juga menciptakan syarat yang lebih kondusif dalam memberikan bantuan jinasial, dan tarif bagi badan-badan usaha”.

Berupaya mencapai taraf pertumbuhan GDP pada tahun 2020 - ảnh 2 Para anggota Pemerintah beserta pada sidang tersebut (Foto: Quang Hieu/VGP)

Seiring dengan kebijakan fiskal, berbagai kementerian dan instansi, di antaranya ada Kementerian Industri dan Perdagangan akan membantu badan usaha dalam produksi dan bisnis, terutama ekspor. Deputi Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam, Do Thang Hai menegaskan:

Yang pertama, membantu memanfaatkan dan menggunakan secara baik peluang dari modal investasi asing langsung (FDI), perjanjian-perjanjian perdagangan bebas, mengusahakan solusi-solusi mengembangkan pasar dan melepaskan rintangan-rintangan untuk  masuk ke pasar-pasar baru. Yang kedua, kami memperkuat pekerjaan memberikan informasi, mengarahkan pelayanan jasa ekspor. Ini merupakan pekerjaan yang sangat penting  karena di tengah  wabah Covid-19, badan-badan usaha  tidak bisa pergi ke luar negeri. Oleh karena itu,  informasi yang diberikan secara  tepat waktu, akurat  dan sesuai akan membantu badan-badan usaha mendapatkan daftar pesanan barang melalui transaksi online, atau melalui cara-cara lain. Selanjutnya melakukan reformasi administrasi, membatalkan  rintangan-rintangan  dalam ketentuan-ketentuan untuk menciptakan syarat yang paling  kondusif  bagi badan-badan usaha  Vietnam”.

 Menyerap modal  invetasi asing

Penyerapan modal investasi asing di tengah wabah Covid-19 dan kecenderungan pergeseran investasi di dunia, di antaranya ada pergeseran lokasi produksi dan bisnis dari grup-grup besar, Vietnam perlu menguasai-nya. Menurut Deputi Menteri Perencanaan dan Investasi Vietnam, Tran Quoc Phuong, Vietnam diapresiasi oleh dunia internasional sebagai destinasi yang menarik dan diperhatikan oleh para investor  karena stabilitas  politik, ekonomi makro, posisi geografis, persyaratan lahan, lingkungan dan sumber daya manusia. Ia memberitahukan:

Kementerian  Perencanaan dan Investasi  mengadakan beberapa promosi investasi secara virtual dengan para mitra kawasan Asia seperti Jepang, Singapura atau Eropa  seperti Perancis.  Melalui promosi-promosi investasi ini, ada banyak investor yang  memperhatikan investasi di Vietnam, mereka semuanya memperhatikan orientasi-orientasi penyerapan investasi Vietnam di waktu mendatang, yang tercantum dalam Resolusi Polit Biro KS PKV nomor 50  tentang penyerapan  proyek-proyek berskala besar dan akrab lingkungan, punya persebaran, dan teknologi modern, melakukan konektivitas dengan badan-badan usaha Vietnam. Bersama dengan izin Perdana Menteri untuk membuka kembali beberapa penerbangan internasional, kami mengharapkan agar pada akhir tahun ini,  khususnya pada tahun 2021, akan ada banyak investor yang datang ke Vietnam untuk  merealisasikan pergeseran-nya”.

Mengatasi dampak-dampak negatif  akibat wabah Covid-19,  selama 9 bulan ini, Vietnam mencapai  pertumbuhan GDP  sebanyak 2,12 persen. Hasil ini bersama dengan upaya, persatuan dari seluruh sistem  politik, warga dan badan usaha, Vietnam akan mengatasi kesulitan,  mencapai hasil yang lebih baik  dalam waktu 3 bulan akhir tahun 2020, menuju ke penyelesaian target  pertumbuhan GDP dari 2,5 hingga 3 persen.

Komentar