Para peserta konferensi tahunan APPF-26 (Foto: vov.vn) |
Aktivitas hubungan luar negeri MN merupakan salah satu kanal hubungan luar negeri yang penting dalam keseluruhan aktivitas hubungan luar negeri Viet Nam. Dengan garis politik hubungan luar negeri yang dijalankan oleh Partai Komunis dan Negara Viet Nam, khususnya dengan semangat berinisiatif dan aktif dalam aktivitas-aktivitas hubungan luar negeri multilateral, MN Viet Nam telah ikut serta secara sangat aktif dalam semua forum perlementer regional dan internasional.
Menegaskan posisi di forum-forum multilateral
Pada tahun 2018, MN Viet Nam terus merupakan anggota aktif dari banyak organisasi parlementer multilateral seperti Uni Parlemen Dunia (IPU), Persekutuan Parlemen ASEAN (IPA), Persekutuan Parlemen Francophonie (IDF), sebagai anggota pendiri Forum Parlemen Negara-Negara Asia-Pasifik (APPF) dan lain-lain. Pada tahun lalu, Ketua MN Viet Nam, Nguyen Thi Kim Ngan telah menghadiri banyak aktivitas Majelis Umum Uni Parlemen Dunia di Swiss (IPU-138), menghadiri Konferensi Ketua Parlemen Asia-Eropa (MSEP) ke-3 di Turki dan lain-lain.
Selain aktif ikut serta dalam semua forum ini, MN Viet Nam juga berinisiatif mengadakan sidang-sidang majelis umum forum-forum parlemen. Yang tipikal ialah mengadakan dengan sukses Konferensi Forum Parlemen Asia-Pasifik ke-26 (APPF-26). Forum ini dihadiri oleh paling banyak utusan selama ini dengan jumlah 356 utusan internasional, di antaranya ada banyak Ketua Parlemen dan Wakil Ketua Parlemen negara-negara. Di bawah pimpinan MN Viet Nam APPF-26 telah mengesahkan Pernyataan Ha Noi tentang “Visi baru dari hubungan kemitraan parlemen Asia-Pasifik”. Ketua MN Viet Nam, Nguyen Thi Kim Ngan menilai: "Pernyataan Ha Noi memunyai makna penting, menetapkan satu visi baru dari APPF setelah seperempat abad terbentuk dan bekembang-nya. Pernyataan ini telah menilai visi baru untuk hubungan kemitraan Parlementer, mengajukan tugas-tugas yang perlu dilaksanakan oleh APPF dan mendorong APPF menggelarkan tindakan-tindakan demi target perkembangan yang berkesinambungan dan bersifat mencakup, serta memperkuat integrasi ekonomi regional yang intensif dan ekstensif. Dalam tahap mendatang, APPF harus terus membarui isi agenda, berkoordinasi lebih erat lagi dengan berbagai institusi multilateral, seperti APEC dan berbagai mekanisme kerjasama yang lain".
Juga pada tahun 2018, MN Vietnam berkoordinasi dengan Uni Parlemen Dunia dan Program Peke,bangan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyelenggarakan dengan sukses Konferensi Tingkat Tinggi Parlemen dan target-target perkembangan yang berkesinambungan di Kota Da Nang (Viet Nam Tengah) dari 17-18 Desember 2018.
Memperhebat hubungan bilateral
Tahun 2018 juga merupakan tahun yang mencatat banyak kemenangan dalam hubungan parlementer bilateral. MN Viet Nam menerima kira-kira 30 rombongan tingkat tinggi Parlemen asal negara-negara yang melakukan kunjungan di Vietnam. Sebalik-nya Viet Nam juga mengirim 30 rombongan untuk melakukan kunjungan kerja dan berbagi pengalaman dengan negara-negara lain. Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri, MN Viet Nam, Nguyen Van Giau menilai: "Ini merupakan tahun yang mencatat pertukaran tingkat tinggi bilateral sangat kaya raya. Kunjungan-kunjungan yang dilakukan oleh Ketua MN, khusus-nya kunjungan di Belanda, Turki dan Republik Korea memberikan hasil yang amat praksis. Dalam kunjungan ini, aktivitas Ketua MN, selain mendorong hubungan parlementer dua negara, Parlemen dua negara-nya memperkuat kerjasama untuk berjalan seperjalanan dengan Pemerintah dalam proses melaksanakan perjanjian dan permufakaan bilateral”.
Bersama dengan pertukaran pengalaman diplomatik parlementer, pada tahun 2018, ada banyak permufakatan memperkuat kerjasama diplomatik parlementer yang juga ditandatangani antara MN Viet Nam dengan beberapa negara, di antaranya ada permufakatan dengan Duma Negara Rusia. Ketua MN Nguyen Thi Kim Ngan mengatakan: “Dua pihak telah menandatangani Komite Kerjasama Antar-Parlemen antara MN Viet Nam-Duma Negara Rusia. Ini untuk pertama kalinya MN Viet Nam membentuk mekanisme kerjasama antar-parlemen bilateral dengan parlemen dari satu negara lain. Hal ini memanifestasikan kepercayaan politik antara pimpinan senior dua pihak dan tekat melaksanakan keinginan mendorong kerjasama parlementer antara dua negara”.
Dalam periode sekarang, aktivivitas hubungan luar negeri MN sedang menghadapi peluang dan tantangan besar. Peluang yang paling besar ialah posisi Viet Nam telah meningkat di kawasan dan di dunia. Namun, tantangan yang paling mencakup ialah harus mempertahankan lingkungan damai agar Tanah Air bisa terus berkembang. Oleh karena itu, MN Viet Nam memperhatikan pengokohan hubungan parlementer dengan negara-negara tetangga, negara-negara ASEAN, memperkuat hubungan dengan para mitra strategis, mitra komprehensif dan negara-negara sahabat tradisional untuk melaksanakan secara baik tugas penting ini.