APEC 2023: Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan

Anh Huyen
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Konferensi para pemimpin ekonomi Forum kerja sama ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang ke-30 sedang berlangsung di San Francisco, Amerika Serikat (AS), dari tanggal 15 sampai 17 November. Sebagai tempat untuk mendorong kebijakan-kebijakan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik, menggencarkan perdagangan dan investasi yang bebas, adil dan terbuka, APEC 2023 telah menyaksikan komitmen-komitmen kuat menurut arah yang lebih inovatif, mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan komprehensif, pada latar belakang dunia yang sedang mengalami banyak gejolak.
APEC 2023: Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan - ảnh 1Banner tentang Pekan Tingkat Tinggi APEC 2023 di jalan San Francisco, Hoa Kỳ. (Foto: AP)

Dengan tema: “Menciptakan satu masa depan yang mandiri dan berkelanjutan untuk semua orang”, konferensi tersebut menyerap partisipasi para pemimpin dan pejabat Pemerintah, CEO badan usaha dan sarjana dari 21 perekonomian anggota APEC, menuju ke target membangun satu kawasan APEC yang terkoneksi, inovatif dan lebih inklusif.

Pola Pikir Baru, Cara Kerja Baru dalam Hadapi Tuntutan-Tuntutan Baru

Konferensi berlangsung pada saat ekonomi dunia yang sedang mengalami banyak tantangan. Ekonomi dunia yang belum pulih pasca pandemi Covid-19 terus berpengaruh dari konflik-konflik di banyak kawasan sehingga menurunkan pertumbuhan ekonomi global. Kesenjangan kaya miskin meningkat dan perubahan iklim semakin serius. Sementara itu, kecenderungan proteksi dan perpecahan meningkat kuat. Meskipun sains-teknologi berkembang pesat dengan daya pengaruh menyebar luas di seluruh dunia, tetapi kerangka institusi pada pokoknya masih terbatas di tingkat nasional. Mobilisasi sumber daya untuk target-target pembangunan yang berkelanjutan terbatas.

Menghadapi semua tantangan tersebut, sangat sulit bagi setiap perekonomian untuk menyelesaikannya secara sendiri-sendiri, tetapi perlu melakukan kerja sama di tingkat regional dan global. Pertumbuhan ekonomi berdasarkan pada konsumsi, eksploitasi sumber daya alam perlu digantikan dengan pola ekonomi sirkular dan lebih berkelanjutan. Kerja sama tidak hanya untuk menuju pada pengurangan gas emisi, transformasi energi bersih, tetapi juga perlu menciptakan kondisi bagi semua perekonomian untuk memperluas skala ekonomi dan mempersempit kesenjangan pembangunan.

APEC harus memainkan peranan sebagai pelopor dalam revolusi industri 4.0, membuat ketentuan-ketentuan dan standar bersama yang memperhitung taraf pembangunan setiap negara, menjamin agar semua warga harus menikmati kepentingan dari kemajuan sains-teknologi. Di samping itu, perlu memprioritaskan sumber daya untuk target-target pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Tuntutan mendesak ialah harus memobilisasi dan menggunakan dengan efektif sumber-sumber keuangan publik dan swasta.

Banyak Indikasi Positif dari APEC 2023 kepada Dunia

Memanfaatkan peranan APEC 2023 sebagai inkubator gagasan, pada konferensi kali ini, dalam agendanya, negara tuan rumah AS telah memprioritaskan dan mengutamakan masalah-masalah ekonomi, antara lain: pembangunan yang berkelanjutan, transformasi energi yang adil, pembentukan perekonomian digital, pemberdayaan ekonomi untuk perempuan, fasilitasi perdagangan, ketahanan energi, dan sebagainya. Menteri Perdagangan dari 12 negara anggota Perjanjian Komprehensif dan Progresif  untuk Kemitraan Trans Asia Pasifik (CPTPP) juga sepakat membuka pintu bagi para anggota baru untuk bergabung. 

APEC 2023: Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan - ảnh 2Presiden Vo Van Thuong dan para pemimpin ekonomi APEC (Foto: Thong Nhat / VNA)

Hal yang menonjol dan dianggap sebagai indikasi positif pada Konferensi APEC tahun ini ialah pertemuan antara dua pemimpin tingkat tinggi Tiongkok dan AS. Sebagai dua negara ekonomi terbesar di dunia, dialog antara Tiongkok dan AS mencapai kemajuan dalam serentetan masalah seperti: kerja sama dalam menanggulangi perubahan iklim, narkotika, kecerdasan buatan, dan sebagainya, tidak hanya berpengaruh terhadap pembangunan masa depan kedua pihak, tetapi daya sebarnya akan berdampak terhadap semua perekonomian di kawasan Asia-Pasifik dan dunia. APEC 2023 juga menyaksikan pertemuan-pertemuan bilateral antara para pemimpin perekonomian-perekonomian anggotanya dengan banyak komitmen kerja sama konkret, seperti Jepang dan Republik Korea sepakat melakukan dialog-dialog ekonomi tingkat tinggi secara periodik guna meningkatkan efektivitas kerja sama di bidang ekonomi hijau dan kesehataan; Tiongkok dan Jepang sepakat membentuk mekanisme dialog tentang pengontrolan ekspor, dan sebagainya.

Selama 30 tahun ini, dengan mekanisme kerja sama APEC, kawasan Asia-Pasifik telah menjadi satu kutub pertumbuhan penting dari ekonomi dunia. Salah satu faktor yang memberikan keberhasilan ialah fokus pada masalah-masaslah pembangunan ekonomi dan mendorong liberalisasi perdagangan. Konferensi APEC 2023 beserta beberapa indikasi positif yang telah dicapai pada awalnya, telah turut memulihkan dan memperkokoh kepercayaan pada perdagangan bebas dan investasi, meletakkan fondasi bagi kesepakatan-kesepakatan penting dalam penggalan jalan baru, bersama-sama menuju ke target membangun masa depan yang berkelanjutan.

Komentar