Khasanah-Khasanah “Hidup” tentang Kebudayaan Rakyat di Provinsi Yen Bai

Dinh Tuan - VOV Tay Bac
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Guna bisa melestarikan dan mengembangkan kebudayaan tradisional dari warga etnis-etnis minoritas, sekaligus mewariskan anak-cucu semua intisari kebudayaan etnisnya, para lansia di Provinsi Yen Bai, Vietnam Utara, berupaya melestarikan dan mengajarikan bahasa, aksara, lagu, tarian etnisnya. Dengan demikian, ciri-ciri indah dalam kebudayaan etnis-etnis di Provinsi Yen Bai dikonservasikan dan dikembangkan menjadi  semakin berkaya-raya.

Usianya sudah hampir 70 tahun, tetapi suara nyanyi dari artisan unggul Ninh Quang Thanh, di Kecamatan Hoa Cuong, Kabupaten Tran Yen, Provinsi Yen Bai tetap merdu dengan melodi-melodi lagu rakyat “Sình ca”. Lahir dan dibesarkan di dalam keluarga yang orang tuanya suka menyanyikan lagu rakyat “Sình ca”. Kenangan masa kecilnya adalah pada malam-malam hari, dia bersama orang tuanya dan saudara-saudari dari dukuh menyanyikan “Sình ca” di setiap festival. Bapak Ninh Quang Thanh mengatakan: 

“Biasanya lagu-lagu “Sinh ca” dinyanyikan pada bulan pertama dan bulan kedua kalender Imlek. Dan dari bulan kedelapan Imlek terus dinyanyikan. Waktu itu, cuaca mulai menjadi sejuk, setelah memanen jagung dan ubi, pada waktu senggang kami baru bernyanyi “Sình ca”.

Khasanah-Khasanah “Hidup” tentang Kebudayaan Rakyat di Provinsi Yen Bai - ảnh 1Artisan unggul Ninh Quang Thanh membahas lagu-lagu rakyat Sinh Ca dengan para artisan lain 

Kebaikan dan keindahan dari lagu “Sinh ca” milik etnis minoritas Cao Lan tidak hanya dengan melodi dan suaranya saja, tetapi juga dengan isinya yang kaya raya, mengandung banyak makna seperti: memuji produksi, mencerminkan alam, bernyanyi tentang kecintaan, cinta dari ayah dan ibu, dan sebagainya… Oleh karena itu, artisan Ninh Quang Thanh selalu meneliti cara bernyanyi, seni bernyayi, tarian-tarian hingga instrumen musik yang digunakan untuk seni “Sinh ca”. Semua dicatatnya dengan cermat di buku catatan.

Pada 12 tahun yang lalu, bapak Ninh Quang Thanh berdiskusi dengan beberapa orang yang menyukai dengan “Sinh ca” di desanya untuk membentuk Klub “Sinh ca” Da Chay. Anggotanya dari hanya 7 orang saja, sekarang telah berkembang menjadi lebih dari 50 anggota. Ibu Me Thi Van, anggota Klub Sinh ca Da Chay, Kecamatan Hoa Cuong, Kabupaten Tran Yen, mengatakan: 

“Nyanyian etnis kami sangat baik dan kaya. Saya belajar dari orang tua agar saya bisa mengajari anak cucu saya agar mereka bisa mengenal budaya etnisnya”. 

Jika “Sinh ca” adalah simbol budaya dari masyarakat Cao Lan, maka “Khap Cooi” adalah nyanyian romantis yang khas dari masyarakat Tay di Kabupaten Luc Yen. Artisan unggul Hoang Quang Nhan, Kecamatan Muong Lai, Kabupaten Luc Yen, telah menyediakan seluruh hidupnya untuk untuk mengoleksi dan mengajari nanyian ini kepada generasi muda di semua desa. Semua melodi “Khap Cooi” dicatatnya dengan hati-hati di buku catatan. Saat ini, koleksi “Khap Cooi” milik Pak Nhan sudah menjadi sekitar 200 lagu kuno dengan melodi-melodi yang berbeda-beda. Bapak Hoang Quang Nhan mengatakan: 

Selama proses mengoleksi, saya menemukan buku-buku tentang lagu-lagu “Khap Cooi” dalam aksara Han Nom. Kami sudah meminta orang untuk menerjemahkannya dan menemukan bahwa lagu-lagu itu sangat bagus dan telah ditulis tangan dari tahun 1912 hingga 1920-an. Di kalangan masyarakat lagu-lagu ini hanya diwariskan secara lisan, tanpa buku. Oleh karena itu, saya pikir bahwa di masa depan ia akan punah, apalagi banyak lansia serta banyak orang berbakat dalam menyanyikan “Khap Cooi” juga akan tidak ada lagi. Maka, saya perlu mengoleksi, mencatat dan mewariskannya kepada anak cucu di kemudian hari”.

Khasanah-Khasanah “Hidup” tentang Kebudayaan Rakyat di Provinsi Yen Bai - ảnh 2Artisan unggul Hoang Quang Nhan dan para artisan mengajari “Khap Cooi” di sekolahan

Seperti halnya dengan artisan Ninh Quang Thanh, artisan Hoang Quang Nhan tidak hanya melestarikan dan mengkonservasikan, tetapi juga menjadi “inti” dalam mengajari nyanyian “Khap Coi” kepada generasi muda di daerah setempat. Melalui kegiatan klub-klub di desa, kecamatan atau sekolah, bapak Nhan menjadi pewaris intisari budaya dari generasi ke generasi.

Di Provinsi Yen Bai saat ini ada lebih dari 96.000 lansia, banyak di antaranya memiliki pengetahuan tentang sejarah, budaya, adat istiadat setempat. Selain memainkan peranan penting dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan budaya dan kepercayaan di kalangan masyarakat, para lansia juga langsung melestarikan dan mewariskannya kepada generasi muda. Berkat itu, ragam-ragam budaya dari etnis-etnis di Provinsi Yen Bai dikonservasikan, dikembangkan, dan semakin diperkaya, seperti: seni tari Xoe Thai; nyanyian Khap Cooi dan nyanyian Then dari etnis Tay; Sinh Ca dari etnis Cao Lan; upacara “Cap sac” (atau upacara mengakui naik dewasa untuk laki-laki) dari etnis Dao; tarian Khen dari etnis Mong, dan lain-lain. Ibu Vu Thi Mai Oanh, Wakil Kepala Dinas Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Yen Bai, mengatakan: 

Provinsi Yen Bai menetapkan bahwa identitas budaya adalah satu aset spiritual yang besar dan para artisan adalah faktor inti untuk mempertahankan jiwa identitas budaya. Oleh karena itu, baru-baru ini kami juga memmberikan masukan kepada provinsi untuk membentuk tim-tim seni dengan partisipasi dari para artisan. Para artisan di Provinsi Yen Bai juga mengembangkan dengan sangat baik peranannya dalam mempertahankan identitas budaya”.

Seiring dengan berjalannya waktu, nilai-nilai budaya tradisional di Provinsi Yen Bai dikonservasikan dan dikembangkan, dengan kontribusi penting dari para lansia – khasanah “hidup” di masyarakat. Ini merupakan fondasi untuk membangun Provinsi Yen Bai yang kaya  dengan identitas etnis-etnis./.

Komentar