Vietnam di Mata Seorang Lelaki Laos

Nguyen Xuyen
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Setelah 4 tahun menempuh kuliah di Akademi Diplomatik dan tinggal di Vietnam, seorang lelaki Laos bernama Phumphithut Opaserth memutuskan terus tinggal di Vietnam, bekerja dan mencari uang untuk melanjutkan S2 dengan keinginan terus menemukan tanah air dan orang Vietnam. Apa yang membuat ia merasa ingin tinggal Vietnam? Jawaban akan ada dalam reportase dengan judul: “Vietnam di Mata Seorang Lelaki Laos” di bawah ini.
Vietnam di Mata Seorang Lelaki Laos - ảnh 1Phumphithut Opaserth, seorang lelaki Laos di Vietnam  

Ketika mendapat beasiswa dari Pemerintah Vietnam dan Laos tahun 2013, lelaki muda dari Provinsi Bo Keo (Laos) dengan wajah tampan dan berkulit gelap, Phumphithut berangkat ke Vietnam demi menjalani kuliah.

“Bagi saya, saya merasa bangga sebagai seorang Laos yang tinggal di Vietnam. Ke mana saja ketika saya memperkenalan diri sebagai orang Laos, saya menerima sambutan hangat dan antusias dari teman-teman Vietnam. Saya merasa sangat senang tinggal di Vietnam”.

Perasaan yang tulus dan akrab dari warga Kota Hanoi telah menyemangati Phumphithut, membuatnya mulai mencintai tanah air dan orang Vietnam serta menimbulkan rasa keingintahuan. Guna lebih bebas menemukan apa yang ia cari, setelah tamat, Phumphithut memutuskan menjadi tutor, mengajar di pusat-pusat bahasa untuk mencari uang demi kuliah S2. Berangsur-angsur Phumphithut menjadi dosen bahasa Laos di Institut Bahasa Asing, Universitas Nasional Hanoi. Rasa cinta Phumphithut terhadap Vietnam mudah terlihat oleh teman-teman dan rekannya. Le Van Khai, dosen bahasa Laos, Institut Bahasa Asing, rekan Phumphithut, mengatakan:

“Selain fasih bahasa Vietnam dan memiliki keterampilan baik dalam mengajar bahasa Laos, Phumphithut sangat memahami tanah air, kebudayaan dan orang Vietnam. Hal itu direalisasikan melalui cara berperilaku dan berkomunikasi dengan teman, rekan dan mahasiswa. Phumphithut sangat dinamis dan suka ikut serta dalam aktivitas-aktivitas seperti menjadi MC, program-program kesenian”.

Phumphithut mencari dan ikut serta dalam aktivitas-aktivitas seperti menjadi penerjemah gratis, membantu proyek-proyek kerjasama antara Vietnam dan Laos, ikut serta dalam program-program sukarela.. dan sebagainya. Dari semua aktivitas itu, ia berpeluang pergi ke banyak tempat, menemukan banyak hal dan lebih memahami orang serta kebudayaan Vietnam.

“Di Vietnam ada lebih dari 60 provinsi dan kota, meskipun saya belum bisa mengunjungi semuanya, tetapi saya sudah berpeluang berkunjung ke tiga daerah Vietnam, yaitu Vietnam Utara, Vietnam Tengah, dan Vietnam Selatan. Di masa depan, saya berusaha datang ke tempat-tempat yang belum pernah saya datang. Saya sungguh-sungguh sangat suka dan ingin menemukan tanah air dan orang Vietnam”.

Vietnam di Mata Seorang Lelaki Laos - ảnh 2 Phumphithut Opaserth ikut menjadi penerjemah dalam event temu pergaulan Vietnam - Laos 

Bagi Phumphithut, selain kegembiraan dalam menemukan pemandangan alam, kuliner, kebudayaan dan orang Vietnam, berkunjung dan mencaritahu situs-situs peninggalan sejarah Laos di Vietnam bagi seorang pemuda seperti dia adalah hal yang sangat bermakna:

“Di Provinsi Tuyen Quang, saya berkesempatan mengunjungi situs peninggalan sejarah Laos di Kabupaten Tan Trao. Datang di sini, saya baru tahu bahwa dulu di sini berlangsung event-event penting bersejarah, dimana pernah ada para pejabat Laos yang bertugas, dan bagaimana solidaritas yang terkait antara Vietnam dan Laos. Itu sungguh-sungguh bermakna bagi generasi seperti saya”.

Vietnam di Mata Seorang Lelaki Laos - ảnh 3 Phumphithut Opaserth ikut serta dalam pesta relawan global

Phumphithut mengatakan bahwa masa 7 tahun tinggal di Vietnam merupakan waktu yang patut dikenang. Ia memutuskan terus tinggal di Vietnam untuk melanjutkan S3, melanjutkan perjalanan menemukan dan merasakan kehidupan indah di Vietnam, serta menyosialisasikan citra tanah air dan orang Vietnam kepada sahabat mancanegara. Phumphithut juga ingin menjadi orang yang menjembatani para pemuda dua negeri Vietnam dan Laos melalui pengajaran bahasa Laos, temu pergaulan bahasa dan kebudayaan satu sama lain.

Komentar