Sekjen Nguyen Phu Trong: Suaranya akan selamanya bergema di hati rakyat Laos

Nguyen Xuyen
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Wafatnya Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (KS PKV) Nguyen Phu Trong telah meninggalkan kesedihan yang tak terhingga bagi banyak orang, tidak hanya masyarakat Vietnam tetapi juga masyarakat kawasan dan dunia, termasuk masyarakat Laos sesaudara. Dari tanggal 25 - 26 Juli, Partai, Negara dan rakyat Laos mengadakan belasungkawa nasional untuk mengenangkan Sekjen Nguyen Phu Trong. Itu menunjukkan perasaan yang istimewa dari masyarakat Laos terhadap pemimpin yang terhormat. 
 
Sekjen Nguyen Phu Trong: Suaranya akan selamanya bergema di hati rakyat Laos - ảnh 1Letnan Thipphavong Sumavad (Foto diberikan tokoh)

Mendengar berita tentang wafatnya ekjen Nguyen Phu Trong, Letnan Thipphavong Sumavad (lahir tahun 1994), seorang perwira Tentara Rakyat Laos, tak kuasa menahan air matanya. Dia mengirim kepada Editor Program Siaran Bahasa Laos (VOV5) album foto di ponselnya. 1/3 foto dalam album tersebut adalah foto Presiden Ho Chi Minh dan Sekjen Nguyen Phu Trong - dua pemimpin terkemuka Partai Komunis Vietnam yang dengan sepenuh hati dia hormati. Meskipun hanya bertemu dengan Sekjen Nguyen Phu Trong satu kali ketika menjadi siswa teladan yang menyambut kedatangan Sekjen di Laos pada tahun 2014, tetapi peristiwa itu menjadi titik balik yang membuat Thipphavong memutuskan untuk belajar sendiri bahasa Vietnam agar bisa mencari tahu dan belajar gaya hidup dan gaya bekerja dari beliau.

 “Setelah mendengarkan pidato Sekjen pada pertemuan yang membahas tentang semangat aliansi perjuangan Laos-Vietnam, saya tertarik dan ingin tahu tentang pemimpin ini. Saya melakukan penelitian sendiri dan mengetahui bahwa: Sekretaris Jenderal dulu bekerja di bidang jurnalistik. Semakin saya pelajari, semakin saya mengaguminya karena saya juga suka membaca dan menulis. Saya juga rutin mengikuti berita melalui media dan sangat menikmati mendengarkan pidato Sekretaris Jenderal. Banyak kata-kata dalam pidatonya yang menjadi pedoman, dan motivasi kerja untuk saya.”

Sekjen Nguyen Phu Trong: Suaranya akan selamanya bergema di hati rakyat Laos - ảnh 2 Ibu Thongmy Sihavong - seorang mahasiswa doktoral di Akademi Politik Nasional Ho Chi Minh(Foto diberikan tokoh)

Seperti Letnan Thipphavong, Ibu Thongmy Sihavong - seorang mahasiswa doktoral di Akademi Politik Nasional Ho Chi Minh, sangat terharu karena mewarisi nilai-nilai tak ternilai dari buku-buku yang ditinggalkan Sekjen Nguyen Phu Trong.

Meski saya belum pernah bertemu dengan beliau, namun saya rutin mengikuti prestasi Sekjen dalam mengurus negara serta tulisan-tulisannya. Buku-buku Sekjen adalah dokumen dan pelajaran yang tak ternilaikan harganya bagi semua lapisan rakyat."

Meskipun sedang dalam liburan musim panas, namun pada beberapa hari ini, bapak Somphone Vannalad, Kepala Sekolah SMA Sithanaxay di Paksan, Provinsi Bolikhamxay, menjadi lebih sibuk dari biasanya. Sejak mendengar kabar tentang wafatnya Sekjen Nguyen Phu Trong - orang yang meenghadiahkan proyek pembangunan sekolah ini (pada tahun 2016), dia menerima ratusan telepon setiap hari dari para guru, orang tua, dan siswa yang ingin bertanya dan menyampaikan belasungkawa atas kehilangan besar ini. Kepala Sekolah Somphone Vannalad mengatakan:

 “Saya sangat mengapresiasi perasaan dan kontribusi besar yang diberikan Sekjen Nguyen Phu Trong kepada pengembangan sektor pendidikan di daerah. Hal ini menjadi simbol yang jelas tentang pengembangan persahabatan dan kerja sama istimewa antara Laos dan Vietnam secara mendalam dan erat; Ciptakan landasan yang kuat bagi siswa sebelum memasuki universitas dan memulai karir. Hadiah Sekjen merupakan aset yang tak ternilaikan harganya bagi banyak generasi anak-anak Laos di Provinsi Bolikhamxay. Kami tidak akan pernah melupakan perasaan yang berharga ini.”

Sekjen Nguyen Phu Trong: Suaranya akan selamanya bergema di hati rakyat Laos - ảnh 3Bapak Somphone Vannalad, Kepala Sekolah SMA Sithanaxay di Paksan, Provinsi Bolikhamxay (Foto diberikan tokoh)

Gambaran sebuah meja yang hanya berisi buku dan dokumen, kemeja dengan bahu dan benang usang, serta perkataan Sekjen Nguyen Phu Trong tidak hanya mempunyai daya sebar di dalam negeri yang sedang dibagikan, dipelajari dani banyak anak muda Laos seperti Thipphavong.

 “Manusia hanya hidup sekali saja, kita harus hidup agar tidak merasakan sakit atau penyesalan atas perbuatan keji, keji dan tidak tahu malu; Apa gunanya punya begitu banyak uang? Yang tidak bisa dibawa ketika mati." Pernyataan Sekjen meskipun singkat, namun mempunyai makna yang mendalam bagi kehidupan kita masing-masing./.

Komentar