Sidang Konferensi AP-11 di Kota Hanoi (Foto: Huong Tra/VOV5) |
Pada tahun 2018, Konferensi Internasional ke-10 Lembaga Palang Merah dan Bulan Sabit Merah negara-negara di kawasan Asia-Pasifik (AP-10) mengeluarkan Pernyataan Manila dengan tema “Mobilisasi partisipasi masyarakat lokal dalam kegiatan kemanusiaan di dunia yang berubah dengan cepat”. Dalam laporan yang merangkum Pernyataan Manila untuk periode 2018-2023 pada Konferensi AP ke-11 yang diadakan di Hanoi pada tanggal 21 November ini, Ibu Gwen Pang, Sekretaris Jenderal Lembaga Palang Merah Filipina mengatakan: Pertanyaan Manila dengan 13 target merupakan sebuah komitmen yang menunjukkan iktikad kolektif kawasan Asia-Pasifik untuk beradaptasi dengan satu dunia yang berubah dengan cepat akibat musibah, bencana alam, dan konflik.
Namun, menurut laporan tersebut, setelah lima tahun pelaksanaan, meskipun negara-negara telah mencapai beberapa komitmen yang diajukan, tetapi juga harus mengakui bahwa karena berbagai alasan, masih ada banyak komitmen yang belum tercapai. Menurut ketua delegasi Filipina, Ibu Gwen Pang, Konferensi AP ke-11 merupakan peluang untuk menarik pengalaman dalam 5 tahun terakhir, menjadi landasan untuk mencapai target -target baru.
Sejak konferensi terakhir di Manila, kawasan Asia Pasifik telah menghadapi banyak musibah, antara lain bencana alam, musibah ekstrem, gempa bumi, letusan gunung berapi, serta konflik yang rumit dan berkepanjangan, dan tentunya pandemi Covid-19. Terlepas dari tantangan yang ada, Lembaga-Lembaga Palang Merah tetap teguh dan bertanggung jawab atas komitmennya untuk mempertahankan hal-hal mendasar dan mencapai upaya terakhir. Saya sangat yakin bahwa konferensi regional di Hanoi kali ini akan memperkuat visi dan tekad kita bersama, membangun kerja sama di atas semangat yang kita bina di Manila.”
Delegasi Indonesia yang menghadiri Konferensi AP-11 (Foto: Huong Tra/VOV5) |
Sebagai tuan rumah Konferensi AP ini, Vietnam telah memilih tema “Asia-Pasifik: Siap Menghadapi Musibah.” Menurut Ibu Bui Thi Hoa, Ketua Lembaga Palang Merah Vietnam, Vietnam terletak di episentrum wilayah geografis yang sering terkena dampak dari musibah, bencana alam dan masuk dalam daftar 10 negara dengan kerusakan paling parah, sehingga pendorongan kerja sama dan tindakan terkoordinasi sangatlah penting:
“Menghadapi kompleksitas, peningkatan dan keparahan krisis dan musibah yang disebabkan oleh bencana alam, pandemi dan konflik, kebutuhan untuk bekerja sama, berbagi dan mengkoordinasi tindakan untuk menciptakan kekuatan suatu gerakan yang bersatu di tingkat global. Hal ini menjadi sangat penting, mendesak dan lebih hidup-hidup dari pada yang sudah-sudah. Konferensi ini akan menandai tonggak penting dalam upaya berbagai Lembaga Palang Merah negara-negara untuk mengatasi tantangan kemanusiaan yang sedang dihadapi kawasan kita.
Lebih dari 50 negara dan wilayah berpartisipasi dalam konferensi ini dengan semangat belajar dan berbagi pengalaman satu sama lain, dari situ menjalin kerja sama dan tindakan khusus untuk meningkatkan kapasitas kegiatan kemanusiaan untuk mencegah dan merespons bencana. Menurut Bapak Yusuf Kalla, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Vietnam telah melakukan dengan sangat baik pembagian, mengkonektivitaskan Lembaga-Lembaga Palang Merah untuk menciptakan kerja sama dan siap menghadapi musibah di masa depan.
Yang penting yalah berbagai Lembaga Palang Merah dan Bulan Sabit Internasional mempunyai komunikasi dan kerja sama, serta menjadi contohan yang baik. Terima kasih kepada Vietnam yang telah menyelenggarakan konferensi ini dengan partisipasi seluruh negara di kawasan Asia-Pasifik. Banyak pengalaman berharga yang dibagikan dalam konferensi ini agar kita bisa bersama-sama bersiap mengatasi musibah dan bencana alam.”
7 prinsip dari Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional ditekankan di depan Konferensi AP ke-11 (Foto: Huong Tra/VOV5) |
Ini juga semangatnya yang dibawa ke Konferensi oleh delegasi Palang Merah dari negara lain. Dibagikan oleh Bapak Apichart Chinwanno, Asisten Sekretaris Lembaga Palang Merah Thailand dan Bapak You Lana, Wakil Sekretaris Jenderal Palang Merah Kamboja:
“Kami ingin berbagi pengalaman Thailand dalam membantu masyarakat dan siap berbadaptasi ketika menghadapi bencana alam. Bersamaan itu, kami juga ingin mendengar pengalaman berbagai negara dan Lembaga Palang Merah anggota lain tentang masalah ini."
“Wilayah Asia Tenggara memiliki 11 negara dan semuanya terkena dampak musibah dan bencana alam maupun musibah akibat manusia. Akhir-akhir ini konflik bersenjata terjadi di kawasan MENA (Timur Tengah – Afrika Utara), terlihat bahwa kita perlu bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan kemanusiaan tersebut.”
Sekali lagi, 7 prinsip dari Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional ditekankan oleh para anggota muda yang menghadiri Forum Pemuda Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Asia-Pasifik ke-4 di depan Konferensi AP ke-11. Prinsip-prinsip tersebut antara lain: Kemanusiaan, Imparsialitas, Netralitas, Kemandirian, Kesukarelaan, Persatuan, Globalisasi telah menjadi pedoman kegiatan Palang Merah sepanjang 58 tahun ini sejak Konferensi Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional ke-20 yang diadakan di Wina, Austria pada tahun 1965./.