Menunaikan Ibadah Haji: Tetes Air Mata yang Bahagia dari Umat Islam Indonesia

Nguyen Ha
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Menunaikan ibadah Haji di Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi, adalah salah satu peristiwa terbesar dalam kehidupan Umat Islam. Sebagai negara dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia dengan jumlah sekitar 242 juta jiwa, setiap tahun ratusan ribu warga negara Indonesia diberikan izin untuk mengikuti ibadah haji. Bagi mereka, naik haji ke tanah suci bukan hanya kewajiban agama yang harus dipenuhi, tetapi juga memanifestasikan solidaritas dan ketundukan kepada Allah.
Menunaikan Ibadah Haji: Tetes Air Mata yang Bahagia dari Umat Islam Indonesia - ảnh 1Bapak CR Nurdin dan istri sebelum berangkat ke Mekkah (Foto diberi tokoh)

Air mata menitik, perlahan,  dari kedua bola mata yang  basah saat melihat Kabah  dari dekat. Inilah kiblat salat  umat Islam di manapun di  dunia ini. Terasa nikmat  memandang bangunan batu  yang sudah berusia ribuan  tahun ini.”

Emosi bapak C.R Nurdin, seorang Muslim asal Indonesia, juga adalah perasaan dari  sekitar 2 juta Muslim dari 160 negara ketika mereka menginjakkan kaki di tanah suci Mekkah selama ibadah haji tahun 2023 (dari 27 Juni hingga 2 Juli). Kabah yang dirujuk oleh bapak CR Nurdin adalah pusat tanah yang tersuci bagi agama Islam - sebuah bangunan berbentuk persegi panjang yang terletak di tengah halaman masjid terbesar di dunia, Al-Masjid Al-Haram. Bangunan ini tingginya 13,1 m dengan 4 sisi yang mengarah ke 4 arah utama. Terletak di sebelah Tenggara bangunan, ada batu hitam Hajar Aswad  yang terletak 1,5 meter di atas tanah. Umat Muslim percaya bahwa Nabi Muhammad pernah mencium bangunan itu, jadi mereka bercita-cita setidaknya sekali dalam hidup harus pergi ke Ka'bah dan mencium Hajar Aswad.

Ada dua jenis ibadah ke Tanah Suci yang dilakukan ke Tanah. Pertama yaitu, ibadah haji dan juga ibadah umrah. Haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib ditunaikan. Sementara umrah merupakan ibadah sunah yang dimuliakan. Umrah kerap disebut dengan haji kecil karena memiliki ritual yang mirip.

Ibadah haji berlangsung pada bulan ke Duabelas menurut kalender Islam. Menjelaskan mengapa setiap tahun begitu banyak umat Islam di Indonesia dan dunia menunaikan ibadah haji ke Mekkah, bapak C.R. Nurdin mengatakan:

“Dalam ajaran agama Islam, ibadah haji akan menghapus atau diampunya seluruh dosa. Maka, orang yang beribadah haji akan bersih dari segala dosa, persis bersihnya seperti anak yang baru dilahirkan. Pahala atau balasan umrah berupa penghapusan  dosa selama setahun. Jadi, ini salah satu alasan mengapa umat Islam memilih haji”.

Menurut Kementerian Agama RI, pada tahun 2023, Arab Saudi memberikan kuota jemaah haji Indonesia ke Mekkah sebanyak 229.000 orang. Karena jumlah jemaah haji ke Mekkah yang terbatas sementara minat haji umat Islam sangat tinggi, rata-rata setiap umat Islam Indonesia harus menunggu 20 tahun untuk mendapatkan giliran. Pemerintah Indonesia telah membentuk berbagai komite dan kelompok kerja dari pusat hingga daerah untuk merencanakan dan melaksanakan pekerjaan terkait, mulai dari mengatur penerbangan, akomodasi, transportasi... hingga perawatan kesehatan masyarakat, membantu perjalanan ke Mekkah berlangsung dengan aman dan lancar. Lutfi Lukam Hakim, kepala rombongan 531 jemaah dari Organisassi Solidaritas Islam Indonesia, yang mengikuti ibadah haji ke Mekkah pada tahun 2023 mengatakan:

“Walaupun pelaksanaan ibadah Haji tahun ini sangat berat dilaksanakan, tapi ahamdulilah bisa dilaksanakan sekemampuan. Apalagi faktor cuaca yang memang cukup menyengat dan juga faktor jemaah yang kembali lagi normal. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh petugas ibadah Haji dari Kementerian Agama yang secara tidak langsung dan langsung banyak membantu kami di lapangan."

Menunaikan Ibadah Haji: Tetes Air Mata yang Bahagia dari Umat Islam Indonesia - ảnh 2Bapak Poeji Raharjo sholat di Mekkah (Foto diberikan tokoh)

Acara naik haji berlangsung selama 6 hari, namun perjalanan ke Mekkah bagi umat Islam Indonesia biasanya memakan waktu hingga 40 hari. Dengan jangka waktu tinggal lama di Mekkah begitu, biaya haji cukup besar, sekitar 40-50 juta Rupiah (2.600-3.300 USD). Banyak orang harus menabung selama bertahun-tahun, bahkan ada yang harus menjual sebagian besar hartanya untuk melakukan perjalanan ke tanah suci. Mengenang kembali ibadah haji di tahun 2007, Ibu Aan Abaniyah, pegawai KBRI Vietnam dan suaminya, Poeji Raharjo, berbagi dengan terharu:

Aan: “Saya sangat senang sekali bisa menuaikan ibadah. Ibadah haji bukan hanya ibadah berdoa saja tapi ibadah fisik yang harus kita mempunyai fisik yang kuat untuk melaksanakan itu karena jalannya yang ditempuh itu jauh sekali. Misalnya untuk ibadah lempar Jumroh jauh sekali, berdesak-desak untuk melempar jumroh. Yang kegita adalah ketika sudah selesai Jumroh, harus berangkat Umroh di masjid Al-Haram, semua orang pada hari itu berkumpul jadi satu di situ, rapatnya, sangat sesaknya kita, tapi kita si sana merasa bahagia sekali. Itu kebanggaan untuk saya”.

Poeji: “Karena kita berangkat dalam satu rombongan, dengan orang-orang yang mungkin tidak kenal, dari kabupaten dan provinsi lain. Di sana ada kebersamaan, kita saling berbagi, kita bisa perduli. Setelah kita kembali dari Haji, kita harus baik dari pada yang sebelumnya, baik tingkah laku dan tindakan.

Usai menunaikan ibadah haji, umat Islam Indonesia berkelompok menunggu giliran untuk kembali ke tanah air. Sambil menunggu pemulangan, mereka melanjutkan perjalanan ke masjid-masjid besar di kota Mekkah untuk sholat, berjalan-jalan, berbelanja... Rencananya, pemulangan pertama dilakukan pada 4 Juli 2023 dan kali terakhir pada 4/8/2023. Setelah menempuh perjalanan yang penuh tantangan namun penuh kebanggaan di Mekkah, ada air mata bahagia saat para jamaah berkumpul kembali dengan sanak keluarga.

Berikut Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji:

1.     Ihram
Pelaksanaan haji dimulai dengan mengenakan pakaian ihram. Ihram adalah pakaian khusus yang terdiri dari dua lembar kain putih yang sederhana. Para jamaah haji, baik laki-laki maupun perempuan, memakai pakaian ihram dengan niat dan niat khusus untuk menunaikan ibadah haji.

2.     Tawaf
Langkah pelaksanaan haji berikutnya adalah melakukan tawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah tujuh kali dalam arah searah jarum jam. Tawaf ini merupakan simbol kesatuan dan kesatuan Muslim di hadapan Allah. Selama tawaf, jamaah haji membaca doa, berzikir, dan mempersembahkan ibadah kepada Allah.

3.     Sa’i
Setelah tawaf, jamaah haji melakukan sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit-bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i mengenang tindakan Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang mencari air untuk putranya Ismail di padang pasir. Sa’i menunjukkan ketekunan dan kesabaran dalam mencari ridha Allah.

4.     Wukuf di Arafah
Wukuf adalah inti dari ibadah haji. Jamaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang merupakan hari terpenting dalam ibadah haji. Selama wukuf, jamaah haji berdiri di Padang Arafah dari waktu dzhuhur hingga matahari terbenam. Ini adalah waktu yang dianggap sangat penting untuk berdoa, memohon ampunan, dan melakukan refleksi spiritual.

5.     Menginap di Muzdalifah
Setelah wukuf di Arafah, jamaah haji melakukan perjalanan ke Muzdalifah, tempat mereka menghabiskan malam. Di sini, mereka melaksanakan salat Maghrib dan Isya secara berjamaah, dan mengumpulkan kerikil untuk melambangkan melempar setan pada tahap berikutnya.

6.     Melempar Setan
Melempar setan adalah tindakan simbolis di mana jamaah haji melempar tujuh kerikil ke tiga tiang setan yang merupakan simbol godaan syaitan. Ini dilakukan di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah dan diikuti dengan pemotongan rambut sebagai tanda penyempurnaan ibadah haji.

7.     Tertib di Makkah dan Madinah
Setelah menyelesaikan ritual haji utama, jamaah haji kembali ke Makkah untuk melakukan tawaf ifadah dan tawaf wada (tawaf perpisahan) di sekitar Ka’bah. Setelah itu, mereka dapat mengunjungi tempat-tempat suci lainnya di Makkah, seperti Masjid Nabawi di Madinah, tempat makam Nabi Muhammad SAW.

 

Komentar