Kuliner Vietnam di tengah Bangkok – Ibukota Thailand

Nguyen Yen
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Terletak di Jalan Ramkhamhaeng 506, Distrik Bang Kapi - satu jalan yang bukan pusatnya kota Bangkok, Ibukota Thailand, namun restoran “Pho Van” milik Nguyen Thi Van Anh tetap dikenal oleh banyak pengunjung karena masakan “Pho” yang kental dengan gaya Vietnam. Dalam acara Rumah ASEAN hari ini, marilah bersama dengan wartawan VOV mengunjungi restoran yang sangat istimewa ini.
Kuliner Vietnam di tengah Bangkok – Ibukota Thailand - ảnh 1 Para pelanggan di restoran "Pho Van"

Restoran "Pho Van" luasnya 95 meter persegi dengan sekitar 10-12 meja makan untuk pelanggan. Di luar restoran, papan nama "Pho Van" dengan gambar bendera merah dan bintang kuning beserta gadis Vietnam yang memakai caping membuat orang-orang yang hanya lewat saja juga merasa bahwa ini adalah warung “Pho” Vietnam. Masuk ke dalam restoran, para pelanggan semakin tertarik dan terkesan dengan dekorasinya yang unik. Di dinding, terpasang gambar seorang gadis Vietnam mengenakan busana tradisional “Ao dai” merah dan mengenakan caping sambil memberi hormat dan memeluk bunga teratai – bunga nasional Vietnam sehingga membuat pelanggan merasa menjadi lebih dekat seperti berada di Vietnam.

“Saya adalah pelanggan tetap dari restoran ini. Saya sangat suka Pho di sini karena bahan-bahannya semua dari Vietnam. Restoran sangat bersih dan pelayanannya  juga sangat baik.

“Saya suka semua makanan di restoran seperti Pho, nem lui (sosis panggang), roti… Saya sering datang ke restoran. Di sini makanan enak dan pelayanan sangat baik."

Kuliner Vietnam di tengah Bangkok – Ibukota Thailand - ảnh 2 Mangkok-mangkok Pho yang enak 

Begitulah komentar pelanggan ketika datang ke restoran "Pho Van". Selain masakan “Pho” yang dianggap sebagai masakan utama di restoran, pemiliknya ibu Van Anh juga menyajikan sejumlah masakan Vietnam seperti mihun sama lumpia, nem lui, roti ... untuk memenuhi permintaan para pelanggan. Dibuka pada 2015, setiap hari "Pho Van" menyambut kedatangan lebih dari 100 pelanggan. Ketika berbagi tentang suratan hidup dengan pekerjaan ini, Nguyen Thi Van Anh mengatakan:

“Saya menikah dengan seorang Singapura. Ketika saya datang di Singapura, saya sangat merindukan makanan Vietnam. Jadi saya pergi untuk mencari semua restoran Vietnam di Singapura. Tetapi restoran dengan makanan Vietnam, terutama Pho dengan rasa asli Pho di Hanoi, tidak banyak. Oleh karena itu, saya sangat ingin membuka restoran masakan Vietnam, khususnya untuk melayani masakan Pho. Dan ketika keluarga saya pindah ke Thailand, saya telah melaksanakan rencana ini. Pada permulaannya, saya mengalami banyak kesulitan. Meskipun restoran sudah dibuka, tetapi harus memakan waktu hampir 3 bulan, setelah itu saya baru bisa menemukan daging sapi seperti keinginan saya karena bahasa saya kurang bagus untuk menjelaskan kepada orang-orang. ”

Setelah hampir 6 tahun bekerja keras, sekarang ini restoran "Pho Van" memiliki total 6 cabangnya dengan dua restoran utama dan 4 restoran sampingan yang dibuka di pusat perbelanjaan dan berupa “food court”, “fast food”, dengan jumlah karyawan sekitar 26 orang. Agar para pelanggan kembali lagi di lain waktu, selain pelayanan yang baik, kiat utama menurut Ibu Van Anh ialah kualitas bahan-bahannya, kuahnya yang enak. Selain itu, melalui makanan Vietnam, Ibu Van Anh juga memperkenalkan kepada para pelanggan tentang kebudayaan dan masakan Vietnam.

“Saya juga mengatakan kepada pelanggan di restoran saya, bahwa masakan “Pho” ini sangat spesial di Vietnam. “Pho” juga punya makna budaya dan sejarah. Dari dulu hingga sekarang, Pho harus dimakan dengan mangkuk porselen dan dengan sumpit bambu".

Kuliner Vietnam di tengah Bangkok – Ibukota Thailand - ảnh 3Pemilik  restoran "Pho Van", Ibu Nguyen Thi Van Anh

Selama ini, meski wabah COVID-19 menyebabkan kesulitan besar di seluruh dunia, dan restoran "Pho Van" juga mengalami banyak kesulitan, tetapi ibu Van Anh dengan tegas mengarahkan restorannya untuk mengatasi prahara.

“Meski mengalami kesulitan, namun sungguh-sungguh saya tidak pernah berpikir akan menutup restoran, tetapi saya selalu berpikir bagaimana mencari peluang untuk melakukan sesuatu guna mengubah kesulitan menjadi peluang. Dan saya benar-benar melakukannya. Melalui analisis dan penelitian, kami mengetahui bahwa dalam masa ekonomi yang mengalami kesulitan sekarang ini, membuka lokasi-lokasi di pusat perbelanjaan seperti food court, fastfood adalah solusi yang paling efektif, cepat, murah dan nyaman untuk semua orang. Oleh karena itu, saya membuka empat lokasi baru di pusat perbelanjaan dan kami sudah berhasil mengatasi waktu yang sulit ini”.

Di tengah ibukota Bangkok yang modern dan ramai beserta jalan-jalan kuliner yang tak terhitung jumlahnya dan makanan-makanan dari seluruh dunia, "Pho Van" masih memiliki posisinya sendiri, terus berkembang dan semakin menjadi alamat yang tepercaya untuk pecinta makanan Vietnam. Berbicara tentang rencananya untuk bisnis dan kontribusinya kepada komunitas di masa depan, Ibu Nguyen Thi Van Anh mengungkapkan:

“Rencana saya banyak. Harapan dan impian saya ialah restoran kian berkembang dan diperluas lagi, turut menciptakan lapangan kerja untuk banyak  orang. "

Semoga keinginan pemilik restoran "Pho Van" segera menjadi nyata agar banyak pelanggan yang berpeluang menikmati masakan Vietnam sekaligus lebih memahami budaya kuliner Vietnam./.

Komentar