Kolonel Rem Kann dan perasaan cintanya terhadap Vietnam

Le Hung
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Kolonel Rem Kann memegang jabatan sebagai Kepala Kantor Atase Militer Kerajaan Kamboja di Vietnam dari  bulan September tahun 2016 hingga sekarang. Dia merupakan salah satu di antara sedikit orang asing yang bisa bertutur bahasa Vietnam secara fasih seperti bahasa ibunya. Kolonel Rem Kann tidak hanya merupakan seorang atase yang bekerja sepenuh hati, tapi juga merupakan ayah ke-2 dari para siswa militer Kamboja yang sedang menempuh kuliah di Vietnam. 
Kolonel Rem Kann dan perasaan cintanya terhadap Vietnam - ảnh 1 Kolonel Rem Kann (Foto: VOV)

“Kolonel Rem Kann merupakan satu teladan bagi kami untuk belajar. Setiap pekerjaan kecil seperti menyapa, memberikan bantuan setiap kali kami mengalami kesullitan merupakan sumber dorongan yang sangat besar bagi para siswa. Saya masih ingat bahwa ada kali teman saya harus segera pulang ke Kamboja, kolonel Rem Kann telah membantu teman saya membeli tiket pesawat. Kami sangat beruntung ketika mendapat bantuan dari Kolonel Rem Kaan”.

“Ketika saya kuliah di tahun pertama, para siswa di Akademi Pertahanan mengalami banyak kesulitan karena setiap dua bulan baru menerima uang beasiswa. Kolonel Rem Kann telah mengusulkan kepada pimpinan kampus, sejak itu kami sudah mendapat beasiswa setiap bulan.  Karena itu, kesulitan-kesulitan pada permulaannya sudah bisa kami atasi dan para pelajar mendapat cukup syarat tentang material serta kestabilan mental untuk tenang belajar dan berlatih”.

Itu hanya merupakan beberapa contoh di antara banyak bantuan yang diberikan kolonel Rem Kann kepada para siswa. Setiap tahun, ada kira-kira 3.000 siswa Kamboja yang menempuh kuliah di Vietnam. Sangat sulit untuk bisa menguasai situasi dan memberikan bantuan secara tepat waktu kepada jumlah siswa yang besar itu, tapi kolonel Rem Kann tetap membenahi waktu untuk menyemangati para “anaknya”.

“Saya menyediakan banyak waktu untuk mengunjungi hampir semua basis pendidikan di seluruh Vietnam untuk menyapa dan memperhatikan kehidupan mreka.  Karena sudah menganggap para pelajar sebagai anak cucu dalam satu keluarga, jadi saya hanya pulang ke Kamboja ketika ada rapat atau mendampingi delegasi, kalau pada Hari Raya Tahun Baru Tradisional atau Hari Raya Kamboja, saja tetap tinggal di Vietnam untuk menyemangati para pelajar, memberikan bantuan secara tepat waktu dan menangani semua pekerjaan yang terjadi di luar dugaan”.

Salah satu kemudahan bagi kolonel Rem Kann ialah kemampuan bertutur bahasa Vietnamnya sangat bagus. Dia sangat fasih dengan bahasa Vietnam. Rem Kann lahir pada tahun 1961. Ketika berusia 23 tahun, dia dikirim ke Vietnam untuk menempuh kuliah di Sekolah Tinggi Budaya Tentara Kamboja. Setelah itu, dia belajar bahasa Vietnam di Vietnam selama 3 tahun di Sekolah Tinggi Perwira Angkatan Laut Vietnam. Sejak tahun 2016, dia kembali ke Vietnam sebagai Kepala Kantor Atase Militer Kerajaan Kamboja.

Sebagai seorang Atase Militer, kolonel Rem Kann sangat memahami peranan dan kekuatan rakyat. Bagi dia, diplomatik selalu berkaitan dengan rakyat. Oleh karena itu, dia selalu memanfaatkan kujungan-kunjungan ke berbagai kampus untuk memperkuat pemahaman dan kedekatan antara para pelajar dan orang Vietnam.

“Saya secara rutin mengikuti program-program kunjungan dan temu pergaulan rakyat guna memperkuat solidaritas dan persahabatan. Vietnam sebagai rumah ke-2 saya. Saya mencintai orang Vietnam karena keakraban dan perilaku baik yang diberikan Vietnam untuk kami. Oleh karena itu, pada waktu mendatang, meski masa baktinya selesai, tapi saya tetap \ kembali ke Vietnam”.

Kolonel Rem Kann sangat memperhatikan pengembangan hubungan kerjasama yang komprehensif antara Vietnam dan Kamboja di semua bidang. Dia berharap supaya Pemerintah Vietnam terus mendidik dan membantu para siswa Kamboja agar supaya generasi dua negara memperkuat pemahaman satu sama lain. Dia juga mau menginginkan agar para siswa Kamboja selalu bersatu dan mempererat persahabatan antara dua negara.

Komentar