Kendaraan wisata - aksentuasi khas dari pariwisata ASEAN

Minh Ngoc
Chia sẻ
(VOVworld) - Sekarang,  negara-negara ASEAN  sedang merupakan destinasi bagi  banyak wisatawan  mancanegara (atau wisman). Karena  tidak hanya  obyek-obyek wisata, pemandangan alam yang indah dan masakan-masakan tradisional, tapi kendaraan yang khas  juga meninggalkan kesan-kesan yang sulit dilupakan oleh para wisman. 

(VOVworld) - Sekarang,  negara-negara ASEAN sedang merupakan destinasi bagi  banyak wisatawan mancanegara (atau wisman). Karena tidak hanya obyek-obyek wisata, pemandangan alam yang indah dan masakan-masakan tradisional, tapi kendaraan yang khas juga meninggalkan kesan-kesan yang sulit dilupakan oleh para wisman. 


Saya mau coba naik becak satu kali” adalah kalimat yang dicetuskan oleh seorang wisman  yang datang di Vietnam ketika melihat iringan becak yang berjalan di jalan-jalan kecil di kota Hanoi. Sudah sejak lama, becak telah menjadi satu peralatan lalu lintas  yang tidak bisa kurang bagi para wisman di kota Hanoi. Dengan faktor-faktor  yang praktis, akrab dan nyaman,  sekarang becak  biasanya dipilih oleh para wisman sebagai peralatan lalu lintas ketika mengunjungi kota Hanoi. Ketika naik becak, berjalan di jalan-jalan kuno memandangi suasana  sektor kota kuno Hanoi yang selalu hiruk - pikuk merupakan satu hal yang interesan - satu ragam wisata  yang meninggalkan kesan-kesan bagi para wisman. Di tengah-tengah hiruk-pikuk-nya kota yang modern, becak-becak yang  berjalan  lambat - lambat seolah-olah  seperti  satu aksentuasi  khusus yang menjaga  aspek budaya  kota Hanoi dulu.

Kendaraan wisata - aksentuasi khas dari pariwisata  ASEAN - ảnh 1
Orang asing senang naik becak mengelilingi kota
(Foto: vnexpress.net)

Saudara  Nguyen Van Cuong, Pengayuh becak dari Perusahaan Persero Perdagangan dan Pariwisata Lan Anh memberitahukan:
Sebagian besar rombongan wisatawan sekarang memilih becak ketika mengunjungi kota pada jam-jam klimaks untuk merasakan kehidupan warga kota Hanoi. Bagi beberapa wisatawan yang menyukai ketenteraman atau ingin menguak tabir dan ingin mengerti secara paling lengkap  tentang satu kota Hanoi  yang kuno,  maka mereka akan memilih becak  pada pukul 16.00 atau 20.00. Terhadap kunjungan  pada pagi-pagi hari, para wisman  akan singgah di pasar bunga  malam Quang Ba, melewati  danau Tay (danau Barat)  untuk menikmati suasana yang sehat pada saat fajar menyingsing. Sedangkan terhadap kunjungan  pada malam hari,  wisatawan  akan bisa datang ke Lapangan Ba Dinh, melihat dan berpartisipasi pada acara menurunkan bendera, melewati jalan kuliner  dan memandangi  kota Hanoi  yang  berwarna-warni  pada malam hari”.

Berpisah dari susana  tenteram  kota Hanoi dengan  sejarah budaya yang sudah  berusia seribu tahun, kita akan tiba di kota Bangkok, Thailand. Meskipun, tempat ini punya semua peralatan lalu lintas modern seperti kereta listrik di  ketinggian, metro dan taxi, tapi bemo-bemo banyak muncul di jalan-jalan, sehingga membuat  wisatawan ingin  tahu dan mencoba naik bemo ketika  mengunjungi negeri pagoda ini.

Kendaraan wisata - aksentuasi khas dari pariwisata  ASEAN - ảnh 2
Bemo di Thailand
(Foto: zing.vn)

Bemo-bemo  merupakan  kendaraan dengan ukuran yang kecil, ramping dan mudah ketika  berjalan di jalan-jalan yang ramai. Bemo lahir  50 tahun yang lalu dari  model  sepeda motor
samlor (artinya sepeda motor beroda tiga). Gambar bemo muncul di T-Shirt, gantungan kunci, benda permainan yang diperuntukkan bagi wisatawan, atau  karya ukiran di tempat publik  dan di papan petunjuk lalu lintas  publik. Bemo memang benar menjadi satu produk wisata yang khas dari Thailand. Cobalah saudara naik bemo sekali untuk mengunjungi jalan-jalan di kota Bangkok.Saudara pasti akan punya  kesan bersama dengan  Ery, seorang wisatawan  Denmark: “Saya merasa cukup interesan ketika naik bemo. Ia berjalan cepat dan praksis.  Kalau pergi dari tempat ini ke tempat lain di kota, bemo  membantu saya berpeluang memandangi dan menguak tabir tentang pemandangan alam yang indah di kota. Itu luar biasa intersannya”.

Berbeda dengan peralatan beroda tiga yang lain sepeti becak milik Vietnam atau bemo Thailand,  Jeepney  Manila  membawa segi khas sendiri. Jeepney merupakan nama satu kendaraan buatan sendiri dari orang Filipina dengan bagian depan mesinnya dari  Jeep dulu.Setiap Jeepney  bisa  memuat dari 8 sampai 10 orang. Saudara Le Chi Hien, wisatawan Vietnam memberitahukan bahwa ketika naik Jeepney untuk mengunjungi kota, ia memang benar telah memberikan kesan-kesan kepada saya dalam kunjungan di Filipina  baru-baru ini.

Kendaraan wisata - aksentuasi khas dari pariwisata  ASEAN - ảnh 3
Jeepney di Manila
(Foto: yume.vn)

Dia mengatakan: “
Saya merasa cukup interesan ketika naikJeepney, bisa memandangi  pemandangan alam di dua tepian jalan, tidak terikat seperti naik kereta listrik. Khususnya, jenis  kendaraan ini   didekorasi  dengan  banyak bentuk  yang menarik dan  lucu”.

Di Manila, Jeepney akan membawa saudara  ke semua tempat yang saudara inginkan dengan harga yang cukup murah. Dan juga  tidak berkelebihan kalau dikatakan bahwa saudara akan belum benar - benar  datang ke Manila jika belum coba naik Jeepney ini  untuk mengelilingi kota.

Meskipun saudara memilih paket wisata dengan sesuatu bentuk, ikut dalam paket wisata bersama dengan rombongan atau keluarga, maka satu kunjungan dengan  peralatan lalu lintas yang sederhana ini akan membantu saudara merasakan paling jelas kehidupan rakyat setempat. Pilihan ini pasti akan membantu saudara mengetahui banyak hal yang interesan dan mempunyai kesan di setiap tempat yang saudara kunjungi./.


Komentar