Tuan Nai Hoe (yaitu Le Van Hoe), Kepala Desa Phu Lam dengan bantuan Dinas Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Ha Tinh dan Pos Penjaga Perbatasan Phu Gia. (Foto : VOV) |
Sejak itu, di wilayah kedua negara tersebut, desa-desa terbentuk, dikelingi dan dihuni bersama oleh banyak generasi warga yang membawa dua aliran darah Vietnam dan Laos. Dengan bantuan dari pemerintah kedua negara, desa-desa masyarakat Laos di Vietnam dan masyarakat Vietnam di Laos telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masing-masing negara.
Di tengah pegunungan dan hutan di Kabupaten pegunungan Huong Khe, Provinsi Ha Tinh, ada sebuah desa dari orang Lao Thong yang datang ke Vietnam untuk menetap dan menjadi warga di Kecamatan Phu Gia. Semua warga mengambil marga Le dan diberikan kewarganegaraan Vietnam.
Meski telah tinggal di Vietnam selama hampir seratus tahun, tapi warga di sini masih sadar untuk melestarikan bahasa ibunya. Setiap minggu, pada jam belajar terakhir Hari Jumat, anak-anak Vietnam keturunan Laos di Desa Lao Thong ini belajar bahasa Laos yang diajarkan oleh Tuan Nai Hoe (yaitu Le Van Hoe), Kepala Desa Phu Lam dengan bantuan Dinas Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Ha Tinh dan Pos Penjaga Perbatasan Phu Gia.
Kepala Desa Nai Hoe berusia 56 tahun tahun dan dia adalah generasi ketiga sejak nenek moyangnya dan penduduk desa melintasi perbatasan untuk pergi ke pegunungan dan hutan Huong Khe untuk menghindari penindasan dan kemiskinan pada lebih dari 90 tahun yang lalu . Sampai sekarang, ada lima generasi hidup di Desa Lao Thong, Phu Gia dengan lebih dari 300 orang. Bapak Nai Hoe mengatakan:
“Menurut cerita Ayah saya, kami datang ke sini sebelum tahun 1930, tinggal bersama orang Vietnam, bekerja seperti orang Vietnam. Kalau ada masalah yang harus urus, kami akan pergi melintas perbatasan balik ke desa yang disebut Desa Lang Trieu tetapi sekarang disebut Desa Vang Chang, Kabupaten Na Kai, Provinsi Kham Muon."
Pindah ke Vietnam, lalu bercocok tanam, membangun rumah, selain mendapat dukungan dari orang Vietnam di desa, dukungan tentang modal, tanaman, ternak dari negara, warga etnis Laos di sini juga selalu mendapat perlindungan dari penjaga perbatasan. Dengan demikian, kehidupan semakin baik, sejahtera dan terintegrasi dengan masyarakat, memberikan kontribusi bagi pembangunan desa. Ibu Le Thi Thinh adalah salah satu orang etnis Lao yang tinggal di desa Phu Lam mengatakan:
“Para penjaga perbatasan di sini sangat dekat dengan kita. Tentara banyak membantu saya. Ketika anak-anak belajar tetapi tidak tahu kata, para tentara mengajari mereka, ketika mereka sedang bekerja di ladang, tentara datang untuk membantu. Pada hari perayaan atau pada hari libur, kita bersenang-senang bersama dan menyalahkan api unggun."
Situs peringatan Paman Ho di Desa Xieng Vang (Foto : VOV) |
Di sisi lain perbatasan yaitu provinsi Kham Muon, tempat kelahiran banyak warga etnis Lao yang tinggal di Ha Tinh ada sebuah desa yang ada banyak akar budaya Vietnam yaitu di kabupaten Nong Boc. Itulah Desa Xieng Vang adalah rumah bagi hampir 157 warga etnis Laos, termasuk 57 keluarga Laos asal Vietnam, generasi ke-2 dan ke-3. Lebih dari satu abad bermigrasi dari Quang Binh ke Laos, warga di sini tetap melestarikan ciri budaya negaranya, membangun desa kerajinan tradisional seperti bikin Kue Gai, dan Pho kering di bumi bersejarah dan menjadi produk-produk unggulan daerah.
Kepala Desa Xieng Vang, Bapak Chan Tha Khit Ma Ni Pa mengatakan bahwa masyarakat Vietnam di sini telah banyak turut membangun desa, mulai dari membangun kantor hingga sekolah, jalan, dll. Pada tahun 1995, orang Vietnam di Desa Xieng Vang mendapat kebangsaan Lao. Situs peringatan Paman Ho di Desa Xieng Vang telah menjadi tempat yang akrab bagi orang Vietnam dan Laos untuk bertukar dan melestarikan tradisi yang sudah melekat antara kedua negara. Dia mengatakan:
"Setiap tanggal 15 setiap bulan, kami membawa penduduk desa kami ke Situs Peringatan Presiden Ho Chi Minh, memobilisasi pemuda dan asosiasi untuk berpartisipasi dalam melestarikan tradisi baik antara kedua bangsa. Selain itu, membangkitkan solidaritas khusus antara kedua bangsa Laos - Vietnam.
Para keluarga yang memiliki dua garis keturunan Vietnam-Laos, desa-desa yang membawa banyak nostalgia dan jejak budaya nasional di sepanjang perbatasan kedua negara telah menjadi semakin makmur dan bahagia berkat program dukungan dari Partai dan Pemerintah. Ini adalah bukti nyata, menyalakan api yang hangat, berkontribusi untuk mencerahkan persahabatan tradisional, solidaritas khusus, dan kesetiaan antara kedua bangsa dan kedua negara yang dipupuk oleh Presiden Ho Chi Minh, Presiden Cayson Phom Vi Han, Presiden Xu Pha Nu Vong dan berbagai generasi pemimpin dan rakyat Vietnam – Laos./.