Angkatan kursus untuk kaum lansia di Thailand

PHUONG LIEN
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Menghadapi laju penuaan penduduk yang cepat selama 10 tahun ini, Pemerintah Thailand pada umumnya dan daerah-daerah pada khususnya di negeri Pagoda emas ini sedang berupaya sekuat tenaga untuk mengeluarkan solusi-solusi yang berhasil-guna untuk memecahkan situasi ini, bersamaan itu meningkatkan kualitas kependudukan. Angkatan kursus untuk kaum lansia di Sekolah Wilai Waiwan, Kotamadya Hua Hin, Provinsi Prachuap Khiri Khan merupakan satu pola tipikal tentang sekolahan untuk kaum lansia di Thailand.
Angkatan kursus  untuk kaum lansia di Thailand - ảnh 1Panorama kursus  (Foto: vov.vn) 

Gembira dan dinamis merupakan suasana  yang meliputi tempat  kursus  seluas lebih dari 30 meter persegi ini. Hal yang khusus ialah para siswanya sudah  berusia lebih dari 60 tahun. Ini merupakan angkatan kursus dari Sekolah Wilai Waiwan di Kotamadya Hua Hin, Provinsi Prachuap Khiri Khan. Datang ke kursus dalam pakaian  seragam dari para pelajar SMA merupakan satu kegembiraan besar bagi mereka.

Sekolah Wilai Waiwan telah berhasil mengadakan 2 angkatan kursus, setiap angkatan memakan waktu 4 bulan, setiap pekan  ada satu kali belajar pada hari Senin dari pukul 8.00 sampai pukul 12.00. Semua angkatan  kursus ini tidak harus dipungut biaya. Angkatan  pertama diikutsertai oleh lebih dari 200 orang, angkatan  kedua diikutsertai kira-kira 250 orang dan sekarang ini, sekolah tersebut mulai mengadakan angkatan  ketiga. Bapak Nopporn Wutthikul, Walikota Kotamadya Hua Hin memberitahukan: “Soal merawat kaum lansia diadakan di banyak daerah, tetapi  Kotamadya Hua Hin merupakan tempat eksperimen pertama tentang pola sekolah untuk kaum lansia. Faktor sukses dari program ini bertolak dari hati semua orang. Karena pelaksanaan program ini tanpa ada dana dari negara. Biaya untuk dua angkatan kursus lalu sebanyak kira-kira 300.000 Baht, semuanya diambil dari dana sumbangan dari rakyat. Tujuan angkatan kurusus ini ialah bagaimana kaum lansia merasa berbahagia baik tentang rokhani maupun tentang jasmani. Ketika datang ke sini, mereka dapat mencari tahu tentang pengetahuan-pengetahuan yang paling mendasar tentang hukum, perpajakan, undang-undang tentang lalu lintas, khususnya ialah pengetahuan-pengetahuan yang bersangkutan dengan undang-undang  waris dan  kerajinan tangan”.

Kaum lansia di sini  mempunyai perbedaan tentang posisi dan keadaan hidup. Beberapa orang mujur karena ada perawatan dari keluarga, beberapa orang lain belum mendapat perhatian lengkap. Justru karena perbedaan itulah telah membuat mereka mengerti, bersimpati dan berbagi rasa satu sama lain dan mempunyai pemikiran yang lebih positif. Bapak Kamron, 61 tahun, seorang siswa yang telah menempuh dua angkatan kursus ini mengatakan: “Ketika ikut serta dalam angkatan kursus ini, saya merasa sangat gembira karena ada lagi banyak teman. Saya mendapatkan banyak pengetahuan yang dulu saya belum tahu  seperti undang-undang, membuat barang kerajinan tangan artistik, membuat deterjen, melukis di kain batik”.

Itulah perintah dari kepala kursus “Yaya” Pitoon Sinqampon. Kalau hanya mendengarkan suaranya yang tidak lantang, tidak ada yang pikir bahwa pak guru ini telah pensiun selama bertahun-tahun ini. Ikut serta dalam dua angkatan kursus untuk kaum lansia, dia mengatakan: “Dulu, saya adalah guru. Setelah pensiun, ada banyak waktu senggang, maka saya ikut serta dalam kursus ini, membantu guru mengajar cara membuat barang kerajinan tangan artistik. Saya bisa bernyanyi, menari, membimbing program dan lain-lain. Ketika baru datang ke sini, semua masih merasa malu-malu, tetapi ketika melihat saya melakukan aktivitas dengan semangat bergelora, maka mereka dengan antusias ikut serta. Semua orang dalam angkatan kursus ini memberi nama “Yaya” yaitu nama seorang bintang film yang terkenal di Thailand kepada saya”.

“Hidup bergembira, hidup  sehat dan terus memberikan dedikasi” merupakan pedoman dari para siswa lansia di Sekolah Wilai Waiwan. Ikut serta dalam angkatan kurusus ini tidak hanya memberikan lagi kegembiraan dalam kehidupan kepada mereka saja tapi juga mendapat dukungan aktif dari kalangan masyarakat.

Suara tawa yang gembira dari para kakek dan nenek di angkatan kurusus Sekolah Wilai Waiwan merupakan sukses yang paling besar dari program yang diperuntukkan bagi kaum lansia. Sukses yang dicapai pola ini bukan datang dari  perseorangan manapun, tapi merupakan sumbangan tenaga dari banyak organisasi, badan pimpinan, para personil kesejahteraan sosial dan yang paling penting ialah dari kaum lansia itu sendiri.  

Komentar