Hari Raya Tet pertama orang-orang Laos dengan kewarga-negaraan Vietnam

Hoai Nam - Bui Hang
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Bagi 20 orang Laos yang tinggal di sepanjang perbatasan dua kabupaten di daerah pegunungan Tay Giang dan Nam Giang, Provinsi Quang Nam, Vietnam Tengah, pada akhir tahun 2019 merupakan tonggak waktu yang tidak bisa mereka lupakan ketika mendapat kewarga-negaraan Vietnam. Dengan memegang keputusan, banyak orang telah menangis karena gembira dan berbahagia.
Hari Raya Tet pertama orang-orang Laos dengan kewarga-negaraan Vietnam - ảnh 1Saudara Bh’ling Dong dan istrinya Zo Ram Na (Fot: VOV5)

Dukuh Atu 1, Kecamatan Ch’om, Kabupaten Tay Giang, Provinsi Quang Nam berada di tengah-tengah pegunungan. Dari sini, kalau mau ke dukuh-dukuh Tomo dan Ta Vang, Kabupaten Kalum, Provinsi Se Kong, Laos, harus memakan waktu sedikitnya tiga jam dengan berjalan kaki. Pada hari-hari Tahun Baru Tradisional atau festival musim semi, para pemuda-pemudi dua pihak sering bertemu dan menciptakan hubungan-hubungan asmara lintas perbatasan yang indah.

Pada tahun itu, Po Loong Thi Sop, seorang gadis Laos yang tinggal di Dukuh Avol, Kabupaten Kalum, Provinsi Se Kong jatuh cinta pada To Ngol Nhong, seorang lelaki etnis minoritas Co Tu, di Kecamatan Ch’om, Kabupaten Tay Giang, Provinsi Quang Nam, dengan hanya melalui beberapa kali pertemuan. Beberapa bulan kemudian mereka mnikah. Kehidupan mereka mengalami banyak kesulitan dengan 6 orang anak. Pada akhir tahun 2013, To Ngol Nhong berbahas dengan istrinya untuk pindah tinggal di Kecamatan Ch’om, Kabupaten Tay Giang. Pada tahun 2018, mereka melahirkan lagi seorang anak laki-laki. Sekarang, ketujuh anaknya masih belum punya akta kelahiran.

Satu hubungan asmara lintas perbatasan yang lain juga mendatangkan hubungan suami-istri. Yaitu hubungan asmara antara saudara Bh’ling Dong, warga etnis minoritas Co Tu dengan seorang gadis Laos, Zo Ram Na. Pernah sekali, ketika datang ke Dukuh Ta Vang, Kabupatan Kalum, Provinsi Se Kong untuk membantu sanak keluarganya membangun rumah, Bh’ling Dong bertemu dengan Zo Ram Na. Mereka saling jatuh cinta. Karena tidak punya biaya untuk membawa istri ke Vietnam, Bh’ling Dong harus tinggal di rumah Zo Ram Na. Pada tahun 2012, ketika sudah punya cukup biaya untuk “menangkap calon istri” sesuai dengan adat istiadat warga Dukuh Ta Vang, Bh’ling Dong mengajak istrinya ke Dukuh Atu 1, Kecamatan Ch’om, Kabupaten Tay Giang, Provinsi Quang Nam untuk tinggal di sana. Pemerintahan dan warga etnis minoritas Co Tu, di Kecamatan Ch’om memberikan tanah kepada mereka untuk membangun rumah. Bh’ling memberitahukan:

“Dulu, ketika menikah, karena saya belum menyempurnakan prosedur, jadi mengalami banyak kesulitan. Anak pertama saya belum bisa pergi ke sekolah. Tetapi sekarang, ketika punya cukup surat-surat keterangan, anak saya sudah bisa pergi ke sekolah. Pada tahun ini, pekerjaan melakukan naturalisasi untuk istri saya juga selesai untuk kembali ke Vietnam. Dua anak saya juga sudah memperoleh kewarga-negaraan Vietnam. Saya sangat gembira”.

20 orang Laos yang membawa kewarga-negaraan Vietnam pada akhir tahun 2019 hampir semuanya adalah perempuan yang mengikuti suami. Ada banyak orang yang telah tinggal tetap di dukuh-dukuh di daerah pegunungan dua kabupaten Tay Giang dan Nam Giang, Provinsi Quang Nam selama 10 tahun ini, tetapi belum diakui sebagai orang Vietnam. Proses migrasi secara bebas di sepanjang garis perbatasan Vietnam-Laos pada tahun-tahun sebelumnya telah menimbulkan banyak kesulitan dalam mengelola buku penduduk dan buku keluarga. Di keluarga-keluarga, ada suami orang Vietnam dan istri orang Laos, dan sebalikknya, maka semuanya mengalami kerugian tentang pos-pos subsidi kebijakan sosial dari Negara Vietnam untuk warga etnis minoritas di daerah pegunungan. Ketika menikah, mereka tidak punya akta perkawinan, sehingga anak-nya tidak punya akta kelahiran dan tidak bisa melakukan prosedur masuk sekolah. Menurut bapak A Lang Rep, Wakil Ketua Komite Rakyat Kecamatan Ch’om, Kabupaten Tay Giang, Provinsi Quang Nam, di Kecamatan Ch’om ada tiga kepala keluarga dengan suami orang Vietnam dan istri orang Laos yang baru saja memperoleh kewarga-negaraan Vietnam. Dia memberitahukan:

Dulu, ada banyak orang Laos datang ke Vietnam untuk merayakan Hari Raya Tahu Baru Tradisional Imlek (Hari Raya Tet). Pada kesempatan ini, mereka bertemu orang Vietnam, lalu menikah. Mereka melaporkan ke badan yang berwajib untuk nanti bisa melakukan naturalisasi  Vietnam serta menstabilkan tempat tinggal. Ketika mereka tinggal di daerah, kami membantu mereka membangun rumah”.

Provinsi Quang Nam punya garis perbatasan sepanjang 155 Km dengan Laos. Di dukuh-dukuh perbatasan itu, ada banyak orang yang berusaha tinggal di Vietnam. A Lang Mai, Ketua Komite Rakyat Kabupaten Nam Giang, Provinsi Quang Nam menganggap bahwa orang-orang Laos yang tinggal di Vietnam, meskipun mendapat bantuan dari pemerintahan dan warga daerah, tetapi keinginan mereka ialah memperoleh kewarga-negaraan Vietnam. Pada tahun 2017, pemerintahan Provinsi Quang Nam dan Provinsi Se Kong, Laos menandatangani naskah kesepahaman tentang penggelaran permufakatan dua Pemerintah Vietnam-Laos. Naskah ini menyinggung pemberian bantuan tentang prosedur-prosedur kewarga-negaraan untuk para migran bebas dan orang-orang yang punya hubungan suami-istri tanpa akta perkawinan di sepanjang perbatasan dua negara.

Pada 3/7/2019, Presiden Vietnam menandatangani Keputusan yang isinya mengizinkan 20 orang Laos yang sedang tinggal di Provinsi Quang Nam melakukan naturalisasi Vietnam. Hari Raya Tet 2020 merupakan Hari Raya Tet pertama orang-orang Laos yang memperoleh kewarga-negaraan Vietnam merayakan Hari Raya Tet tradisional dengan warga di daerah pegunungan dua kabupaten Tay Giang dan Nam Giang, Provinsi Quang Nam.

Komentar