(VOVworld) - Para pendengar! Kami dengan gembira bertemu kembali dengan saudara –saudara pada acara: "Kotak Surat Anda”. Pada pekan ini, program Siaran Bahasa Indonesia, VOV Internasional menerima 29 surat dan Email dari saudara-saudara : M.Sumantri di Jawa Barat, Lartri Utomo di Yogyakarta, Eddy Setiawan di Jakarta, Handy Forten di Bandung, Thedja Haryanto di Kalimantan Barat dan beberapa pendengar yang lain. Pada acara kita hari ini, kami akan mengiktisarkan surat-surat pendengar dan memperkenalkan sepintas lintas tentang adat istiadat memuja Tri Dewi Ibunda menurut permintaan saudara Minlin.
Ritual Hau Dong
(Foto : baomoi.com)
Para pendengar, pada pekan ini, kami menerima banyak laporan pemantauan siaran Radio dari para pendengar, seperti misal-nya: Saudara M. Sumantri mengirim laporan pemantauan siaran Radio semua hari dalam pekan, pada pukul 21.30, di frekuensi 12 020Khz dengan penilaian SINPO 44444.
Sedangkan, saudara Dwi Budhi Rahardjo mengirim laporan pemantauan siaran Radio terinci dari 15-30/12/2016, pada pukul 21.30, di frekuensi 12 020Khz dengan penilaian SINPO 44444. Dalam suratnya, saudara Dwi Budhi Rahardjo berbagi: “Program Ekonomi Vietnam yang memotret geliat keberhasilan ekonomi Vietnam sangat menggairahkan karena peran negara dan bisnis bekerjasama untuk kemajuan negara yang secara langsung berperan mengurangi kemiskinan. Mohon dapat dijelaskan perkembangan industri budidaya perikanan khususnya ikan patin apakah benar Vietnam sebagai exportir no 1 di dunia? Tentang pertanyaan ini, kami akan menjelaskan pada acara Kotak Surat Anda minggu depan.
Kami berterimakasih atas laporan pemantauan siaran Radio dari para pendengar. Semoga pada tahun 2017, para pendengar terus memelihara hobi mendengar Radio dan kebiasaan mengirim surat kepada VOV. Kami akan mencatat dan mengirim kartu sertifikat dan suvenir VOV pada akhir setiap triwulan.
Selain itu, kami mohon terus menerima informasi tentang daerah tempat tinggal Anda atau foto-foto yang indah di daerahnya.Foto-foto tentang kota Pekanbaru dari saudara Fachri yang dimuat di Facebook VOV5 telah menerima banyak pendapat dan umpan balik baik dari para pembaca. Dengan demikian, kami bisa “berpariwisata secara gratis” ke daerah Anda dengan foto-foto itu dan hal ini membantu hubungan antara pendengar dan VOV semakin menjadi dekat.
Dalam surat kepada kami, saudara Minlin bertanya: “Mohon dijelaskan siapakah Tri Dewi Ibunda, yangg banyk dipuja di Vietnam?
Keyakinan Ibunda dan ritual memuja tokoh-tokoh bersejarah (ritual Hau Dong) merupakan aktivitas keyakinan rakyat, mengandung nilai-nilai kebudayaan spiritualitas tradisional orang Vietnam. Diantaranya, ritual Hau Dong merupakan seni pertunjukan yang terpadu, ada unsur musik, nyanyi dan tari. Mengalami proses sejarah, adat istiadat memuja Ibunda dan ritual Hau Dong masih ada sampai dewasa ini laksana museum hidup dari tradisi kebudayaan Vietnam.
Ritual memuja Ibunda sudah ada sejak lama di Vietnam. Ia berasal dari adat istiadat memuja para dewi yang ada dari zaman primitif dan mewakili alam sekitar seperti Ibu Tanah, Ibu Air, Ibu Padi dan lain-lain dan di kemudian hari rakyat juga memuliakan para pahlawan perempuan, para putri raja, permaisuri atau ibu pendiri kejuruan di satu desa menjadi Ibunda yang mempunyai keampuhan yang misterius sekaligus sebagai ibu yang melindungi dan dekat dalam kehidupan spiritualitas rakyat. Profesor, Doktor Ngo Duc Thinh, Mantan Kepala Institut Penelitian Kebudayaan Rakyat Vietnam mengatakan “Keyakinan Ibunda adalah pemujaan kepda Ibunda selaku seorang dewi dalam keyakinan rakyat. Dia adalah pencipta alam sekitar, menguasai alam sekitar dan melindungi manusia serta mendatangkan tiga hal yang pokok yakni kesehatan, harta dan kemujuran. Keyakinan Ibunda tidak memperhatikan orang yang setelah mati (jiwa), tapi memperhatikan hal-hal yang sungguh-sungguh ada dari manusia. Barang kali, oleh karena itu, masyarakat semakin modern, keyakinan Ibunda semakin semakin berkembang, karena kesehatan, harta dan jabatan merupakan hal yang diperlukan semua orang”.
Menurut keyakinan rakyat, alam sekitar dibagi menjadi tiga bagian dan setiap daerah disimbolkan dengan warna. Tiga bagian ialah Langit (Thien Phu) dengan warna merah, Tanah (Dia Phu) dengan warna kuning dan Air (Thoai Phu) dengan warna putih. Oleh karena itu, di semua pagoda dan kuil orang lalu melihat ruang untuk memuja Tri Dewi Ibunda.
Pada sesi persidangan ke-11 Komite Antar-pemerintah tentang pelestarian pusaka budaya nonbendawi dari UNESCO yang berlangsung pada 1/12/2016, di Addis Ababa, Republik Demokrasi Federasi Etiopia, UNESCO telah memuliakan Pelaksanaan Keyakinan Memuja Tri Dewi Ibunda menjadi Pusaka Budaya Nonbendawi dari umat manusia, menegaskan daya hidup dan nilai-nilai internal dari keyakinan yang khas ini.
Saudara- saudara pendengar ! Acara kita berhenti di sini. Kalau berminat mendengarkan, membaca kembali dan mengeluarkan komentar tentang program kami, silahkan akses website www.vovworld.vn. Semua pertanyaan dan surat dikirim via Email: indonesia.vov5@gmail.com. Surat tulisan tangan dikirim ke alamat: Jalan Ba Trieu, nomor 45, kota Hanoi, Vietnam.