H’Jih Kbuor (aduon Truc) (yang kedua dari kanan) dalam sesi livestream (Foto: H Xiu/VOV Tay Nguyen) |
Pada akhir bulan Agustus lalu, berlangsung program Sekretaris perempuan resor Partai bersama masyarakat melakukan livestream penjualan durian di kebun durian – pola tipikal di Kecamatan Ea Knuec, Provinsi Dak Lak. Di depan layar ponsel, H’Jih Kbuor (aduon Truc) bersama dengan pemimpin perempuan kecamatan menceritakan kisah penanaman durian dan memperkenalkan kepada para pelanggan tentang salah satu produk pertanian berkualitas tinggi yang dihasilkan keluarganya. H’Jih Kbour mengatakan:
“Saya ikut dalam program Sekretaris perempuan resor Partai dan melakukan livestream untuk menceritakan kisah tentang panen durian. Masyarakat di dusun berharap agar durian dapat dijual dengan harga tinggi agar kesejahteraan mereka meningkat”.
Hanya dalam satu sesi livestream, masyarakat berhasil menjual 60 ton durian. Dengan merek “Sau rieng Ami kao” yang berarti “durian ibuku” dalam bahasa Ede, dusun tersebut tidak hanya menjual produknya saja, tetapi juga menceritakan kisah tentang proses produksi dengan penegasan dan komitmen terhadap kualitas. Dari situ, dibuka satu arahan baru dalam upaya meningkatkan posisi merek hasil pertanian di platform digital dan pendekatan yang baru dan langsung dengan para pelanggan.
Panorama satu sesi livestream penjualan (Foto: H Xiu/VOV Tay Nguyen) |
Program tersebut menjadi kegiatan pelopor dalam melaksanakan Proyek Setiap kecamatan satu KOL (Key Opinior Leader yaitu Orang yang berpengaruh utama), yang memasukkan kekhasan dan pemandangan alam Provinsi Dak Lak ke ruang digital kecamatan Ea Knuec. Partisipasi kepala daerah yang langsung bersama dengan masyarakat melakukan livestream merupakan tindakan promosi konsumsi panenan sekaligus pesan kuat: Pemimpin berjalan di depan menjadi teladan, dan menunjuk warga menerapkan digital. Ngo Thi Minh Trinh, Sekretaris Komite Partai Kecamatan Ea Knuec mengatakan:
“Saya menantikan kekompakan para petani dalam usaha transformasi digital, dari para warga negara digital, mungkin dengan livestream penjualan dari rumah, bersama mempromosikan semua keindahan kampung halaman kepada semua orang dan wisatawan. Bersama dengan para petani memasarkan hasil pertanian dan perlahan-lahan mengubah kebiasaan serta bersama melakukan edukasi publik mengenai digitalisasi”.
Dengan kekompakan seluruh sistem, mulai dari para pejabat, pimpinan hingga masyarakat, perjalanan “dusun digital” semakin menjadi cerah dan mantap. Tidak hanya di kecamatan Ea Knuec, banyak daerah di Provinsi Dak Lak kini bersinergi merealisasikan perjalanan tersebut.
HP menjadi "peralatan kerja" yang membantu petani memasarkan produk (Foto: H Xiu/VOV Tay Nguyen) |
Menurut Bui Thanh Toan, Direktur Dinas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, infrastruktur menjadi prasyarat utama dalam transformasi digital. Oleh karena itu, penanganan semua persoalan mendapat perhatian Provinsi agar ditangani dengan tujuan agar 100 persen masyarakat dapat mengakses internet seluler pita lebar dan berpartisipasi dalam e-commerce pada akhir tahun 2025.
“Dinas Ilmu Pengetahuan dan Teknoloni berkoordinasi dengan berbagai badan fungsional yang terkait untuk memberikan masukan kepada Komite Rakyat provinsi agar membimbing pelaku usaha telekomunikasi, teknologi dan informasi untuk bersama-sama berpartisipasi dan bekerja keras sampai akhir tahun 2025, sehingga tidak terjadi “gelombang depresi” di Provinsi Dak Lak. Saat infrastruktur, dan jaringan internet seluler pita lebar sudah mencakup wilayah-wilayah, masyarakat dapat mengakses beberapa pengetahuan dan keterampilan transformasi digital”.
Dari platfom infrastruktur digital, Provinsi Dak Lak kini menetapkan kriteria ekonomi digital untuk setiap kecamatan. Seiring dengan pengembangan sains-teknologi, inovasi kreatif dan transformasi digital dalam produksi pertanian, perdagangan dan pariwisata, Provinsi Dak Lak sedang mewujudkan wajah pedesaan baru di setiap dusun. Apabila masyarakat dapat menguasai teknologi, maka daerah pedesaan baru tersebut tidak hanya sekadar memiliki jalan beton atau atap rumah yang indah saja, tetapi juga menjadi ruang hidup yang pintar, terkoneksi dan kental dengan identitas.