Peluang untuk Menegaskan Brand Beras Vietnam

Pham Hai - Anh Huyen
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Sudah sejak bulan-bulan awal tahun 2024, nilai ekspor beras dari Vietnam mencapai lebih dari 1,4 miliar USD. Pada latar belakang sumber pasokan beras global menurun karena beberapa negara masih membatasi ekspor beras dan situasi cuaca sengit yang mempengaruhi hasil produksi maka ekspor beras Vietnam diprakirakan akan bersemarak dan mendekati banyak pasar lagi pada waktu mendatang.
Peluang untuk Menegaskan Brand Beras Vietnam - ảnh 1Ilustrasi (Foto: VOV)

Menurut data statistik dari Direktorat Jenderal Bea Cukai, pada tahun lalu, ekspor beras telah membawa lebih dari 4,6 miliar USD kepada Vietnam, meningkat baik volume maupun nilai ekspor. Tahun 2023 dianggap sebagai tahun yang sukses dari cabang perberasan. Sudah sejak triwulan I/2024, ekspor beras Vietnam telah mencapai angka yang mengesankan sebanyak kira-kira 2,2 juta ton yang senilai 1,4 miliar USD, harga rata-rata lebih dari 653 USD per ton. Angka ini telah meningkat  lebih dari 17 persen tentang kuantitas dan lebih dari 45 persen tentang nilai dibandingkan dengan tahun yang lalu, terus menguasai pasar-pasar titik berat.

Tanda-tanda tentang ekspor beras yang membaik pada awal tahun ini sebagian karena badan-badan ekspor beras Vietnam telah memanfaatkan dengan baik peluang dari Perjanjian-Perjanjian Perdagangan Bebas generasi baru, masuk jauh ke dalam pasar-pasar “yang tinggi tuntutannya” seperti Eropa. Tetapi, menurut Bapak Le Thanh Tung, Wakil Kepala Direktorat Cocok-Tanam, Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam, satu faktor lain yang membantu untuk meningkatkan nilai beras Vietnam yalah ada lebih dari 80 persen varietas padi yang berkualitas tinggi, khas dan berhasil memenuhi tuntutan ekspor.  Yang patut diperhatikan, Vietnam tidak hanya memperhatikan masalah-masalah ekspor saja, tetapi juga memproduksi beras guna menjamin ketahanan pangan nasional. Dia mengatakan:

“Vietnam mempunyai lebih dari 80 persen varietas padi dengan kualitas tinggi dan khas yang  memenuhi tuntutan badan-badan usaha ekspor. Ketika memperluas pasar, standar-standar internasional yang ditetapkan dengan sangat ketat. Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan sedang berkoordinasi dengan daerah-daerah untuk mengatur zona-zona bahan mentah untuk bisa memenuhi kebutuhan semua badan usaha ekspor beras”.

Menurut Bapak Tran Truong Tan Tai, Direktur Utama Perusahaan Tanggung Jawab Terbatas Perberasan Vietnam, sekarang beras yang diekspor perusahaan ini ke 13 negara Eropa dengan harga yang paling rendah senilai 980 USD per ton. Untuk masuk pasar Eropa dan bisa dijual dengan harga yang tinggi, badan-badan usaha Vietnam harus memprioritaskan lima masalah yaitu brand, investasi teknologi, sumber daya manusia, sifat konektivitas dan peranan dari berbagai asosiasi dan cabang dalam rantai nilai perberasan.

Di antaranya, sifat konektivitas untuk menciptakan  zona bahan mentah yang stabil akan turut membina brand beras yang berkesinambungan. Di rantai konektivitas ini, para anggota harus saling membagi untuk mengharmoniskan kepentingan guna membina brand beras Vietnam.

“Untuk berhasil menciptakan rantai konektivitas, diperlukan partisipasi dari pemerintahan daerah dengan upaya badan usaha dalam memperluas zona bahan mentah. Kita bahu-membahu dengan selangkah demi selangkah, maka zona penghasil bahan mentah akan berangsur-angsur terbentuk, tapi yang penting justru para warga di daerah setempat dan koperasinya harus memahami kesulitan yang dihadapi daerah dan badan usaha untuk berbagi dan memberikan simpati satu sama lain, terutama pada tahap harga banyak mengalami gejolak”.

Peluang untuk Menegaskan Brand Beras Vietnam - ảnh 2Bapak Tran Thanh Nam, Deputi Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan (Foto: Bich Hong/VNA)

Menurut Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan, hasil produksi komoditas beras ekspor sebagian besar terfokus di Daerah Dataran Rendah Sungai Mekong, jumlah total beras untuk ekspor di provinsi-provinsi di Daerah Dataran Rendah Sungai Mekong pada tahun ini diprakirakan mencapai sekitar 7,3 juta ton, menyumbang lebih dari 90 persen volume beras ekspor dari Vietnam. Bapak Tran Thanh Nam, Deputi Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan memberitahukan bahwa kuantitas beras Vietnam pada tahun ini sepenuhnya telah berhasil memenuhi target yang telah ditetapkan.

“Kami berencana akan mengekspor sekitar 7,3 juta ton beras pada tahun 2024, diantaranya 4,3 juta ton diekspor dalam waktu 6 bulan pertama tahun ini. Dengan demikian, kami masih bisa menjamin volume beras ekspor. Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan menegaskan tetap bisa menjamin hasil produksi padi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan”.

Direktorat Ekspor-Impor dari Kementerian Industri dan Perdagangan menilai bahwa tanda-tanda yang bersemarak tentang ekspor beras selama beberapa bulan ini menunjukkan  bahwa badan-badan usaha telah mengatasi semua kesulitan dan tantangan, memanfaatkan dengan baik peluang-peluang ekspor beras, menciptakan ancang-ancang untuk masuk ke pasar-pasar potensial ketika banyak negara tetap membatasi ekspor beras.

Untuk memanfaatkan peluang pasar, mendorong produksi dan ekspor beras pada latar belakang seperti dewasa ini, industri pertanian Vietnam sedang terus menggelar banyak solusi dalam menghubungkan dan membangun zona-zona bahan mentah, mentransparankan produksi untuk memenuhi semua standar, meningkatkan nilai beras Vietnam di pasar dunia. 

Komentar