Juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Thi Thu Hang (Foto: Nguyen Hong) |
Vietnam dengan gigih memprotes tindakan-tindakan Tingkok yang melanggar kedaulatan Vietnam di kawasan ini, di antaranya perihal Departemen Administrasi Laut Provinsi Hainan mengumumkan latihan perang militer pada 19 Juni yang berada di laut teritorial 12 mil laut di pulau Phu Lam (pulau Woody) di Kepulauan Hoang Sa wilayah Vietnam. Juru bicara Le Thi Thu Hang menekankan:
Latihan perang militer Tiongkok di Kepulauan Hoang Sa melanggar secara serius kedaulatan Vietnam terhadap kepulauan ini, bertentangan dengan semangat DOC, merumitkan situasi, tidak menguntungkan proses perundingan sekarang ini antara Tiongkok dan ASEAN tentang COC dan upaya mempertahankan lingkungan damai, stabil, dan kooperatif di Laut Timur. Vietnam dengan gigih memprotes dan meminta Tiongkok agar menghormati kedaulatan Vietnam terhadap Kepualaun Hoang Sa, tidak terus melakukan tindakan yang sama.
Ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang pandangan Jepang yang belakangan ini ingin bekerja sama dengan negara-negara ASEAN, Eropa, dan Amerika Serikat untuk menghadapi klaim-klaim Tiongkok di Laut Timur, di antaranya menganggap Laut Timur sebagai perairan internal, Ibu Le Thi Thu Hang menegaskan:
Pendirian Vietnam telah ditunjukkan secara jelas dan penuh dalam nota nomor 22 tgl 30 Maret 2020 yang beredar di PBB. Menurut nota tersebut, Vietnam menegaskan kedaultan terhadap dua kepulauan Truong Sa dan Hoang Sa, sesuai hukum internasional serta kedaulatan, hak berdaulat, hak yurisdiksi Vietnam terhadap perairan-perairan yang ditetapkan sesuai UNCLOS 1982. Vietnam menganggap bahwa semua negara berbagi aspirasi dan mempertahankan, mendorong perdamaian, kestabilan, kerja sama, dan perkembangan di Laut Timur, memecahkan sengketa atas dasar hukum internasional serta UNCLOS 1982. Vietnam selalu berkontribusi aktif dan bertanggung jawab pada proses ini.