Vietnam dan Uni Eropa resmi menandatangani EVFTA dan EVIPA

Chia sẻ
(VOVWORLD) - Setelah bertahun-tahun melakukan perundingan dan pemeriksaan hukum, Vietnam dan Uni Eropa, pada Minggu (30 Juni), resmi menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Bilateral Uni Eropa-Viẻtnam (EVFTA) dan Perjanjian Proteksi Investasi Uni Eropa-Vietnam (EVIPA) di Kota Ha Noi. 
Vietnam dan Uni Eropa resmi menandatangani EVFTA dan EVIPA  - ảnh 1 Ilustrasi (Foto: kinhtedothi.vn)

Keduanya merupakan permufakatan-permufakatan yang berstandar dan peling ambisius tinggi yang pernah ditandatangani oleh Uni Eropa dengan satu negara sedang berkembang yang berdasarkan pada ketentuan hukum.

Setelah EVFTA menjadi efektif, perjanjian ini akan segera menghapuskan 65% tarif terhadap barang Uni Eropa yang masuk ke  Vietnam serta 71% tarif terhadap barang Vietnam yang masuk ke Uni Eropa. Pada umumnya, EVFTA akan menghapuskan 99% pagar rintangan tarif antara dua pihak. Di samping pemberian peluang-peluang ekonomi yang penting, EVFTA juga menjamin agar perdagangan, investasi dan perkembangan yang berkesinambungan selalu bersama-sama berjalan seperjalanan dengan pembentukan standar-standar yang paling tinggi tentang proteksi tenaga kerja, keselamatan, pembelaan lingkungan dan konsumen. Sementara itu, EVIPA akan membela dan memperkuat investasi Uni Eropa di Vietnam.

Ketika menilai event tersebut, Doktor  Chu Hoang Long, Dosen senior di Sekolah Kebijakan Publik Crawford dari Universitas Nasional Australia menilai bahwa EVFTA dan EVIPA akan meningkatkan posisi Vietnam. Ketika menjawab warwancara Kantor Berita Vietnam di Australia, Doktor Chu Hoang Long memberitahukan: Penandatanganan perjanjian perdagangan dan proteksi investasi dengan Uni Eropa menunjukkan posisi Vietnam yang semakin meningkat dalam perekonomian global. Ini merupakan perjanjian yang paling komprehensif yang pernah ditandatangani oleh Uni Eropa dengan sebuah negara yang berada dalam kelompok berpendapatan menengah, menciptakan satu standar yang baru bagi transaksi-transaksi Uni Eropa dengan negara-negara yang baru muncul yang lain. Penandatanganan perjanjian dengan Uni Eropa telah menempakkan Vietnam pada tingkat yang  sama dengan mitra-mitra besar bagi Uni Eropa di Asia seperti Jepang dan Republik Korea. Dalam Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN), Uni Eropa baru menandatangani perjanjian dengan Singapura dan sekarang ini menandatangani perjanjian dengan Vietnam. Uni Eropa menilai tinggi dua perjanjian yang ditandatangani dengan Vietnam kali ini dan menganggap ini sebagai langkah yang penting untuk bisa menuju ke satu perjanjian bersama dengan blok ASEAN.

Dua perjanjian tersebut menunjukkan upaya dua pihak mengatasi rintangan-rintangan dalam proses perundingan, bersamaan itu menunjukkan kecenderungan kerjasama yang saling menguntungkan, Vietnam memerlukan Uni Eropa dan sebaliknya Uni Eropa memerlukan Vietnam untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan perjanjian ini, para eksportir dan investor Uni Eropa akan mendapat syarat-syarat prioritas di Vietnam seperti negara-negara mitra beserta Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans Pasifik (CP TPP) di mana Vietnam menjadi anggota-nya.

Menurut Doktor Chu Hoang Long, satu makna yang sangat penting lain dari dua perjanjian ini ialah harapan Uni Eropa terhadap Vietnam telah meningkat. Penandatangan ini menunjukkan bahwa Vietnam berkomitmen melaksanakan standar-standar tinggi di dunia dalam aktivitas perdagangan, investasi, penggunaan sumber daya manusia, lingkungan dan perkembangan yang berkesinambungan. Melaksanakan komitmen-komitmen ini akan membantu Vietnam menciptakan satu citra sebagai sebuah negara yang dinamis, berbudaya serta menghormati peraturan hukum dan nilai-nilai bersama.

Dilihat di satu segi yang lain, dua perjanjian yang ditandatangani dengan Uni Eropa akan merupakan tantangan yang dihadapi Vietnam. Para produsen dalam negara akan mengalami persaingan yang lebih banyak lagi dengan produk-produk yang diimpor dari Uni Eropa. Vietnam akan melakukan perubahan tentang hukum untuk melaksanakan komitmen-komitmen di bidang jasa, kepemilikan intelektual, asal-usul barang, hak kaum pekerja, perlindungan lingkungan dan sebagainya. Namun, dilihat dari segi yang positif, tantangan-tantangan yang diajukan dari pelaksanaan dua perjanjian dengan Uni Eropa akan membantu Vietnam mendekati standar-standar yang paling tinggi di dunia, mempertahankan laju perkembangan yang baik dan lebih berkesinambungan dalam jangka panjang.

Komentar